satu koma satu

17.3K 2.1K 213
                                    

Seonggok buntalan bulu terlihat di ujung kasur milik sang majikan. Menunggui sang pria dengan tinggi menjulang kembali dari mimpi atas perintah dari sang majikan cerewetnya.

Tak lama nampak pemuda manis baru saja masuk ke dalam kamar, menghela nafas saat melihat sang suami masih asik dengan dunia mimpinya lalu beralih menuju sang kucing yang tengah menunjukkan raut mengantuk andalannya.

"Putty masih ngantuk?" Tanya Taeyong dan langsung mendapat meongan pelan dari si buntalan bulu.

"Yaudah kamu tidur lagi, nanti bangun langsung makan"

Seakan mendapat suara ilahi dari surga, Putty pun senang bukan main lalu menguap dan selanjutnya tubuh bongsor penuh bulu itu pun ambruk ke arah kasur.

Seakan mendapat suara ilahi dari surga, Putty pun senang bukan main lalu menguap dan selanjutnya tubuh bongsor penuh bulu itu pun ambruk ke arah kasur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taeyong yang melihat tingkah sang kucing pun terkekeh pelan lalu segera menuju sang suami untuk segera membangunkannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Taeyong yang melihat tingkah sang kucing pun terkekeh pelan lalu segera menuju sang suami untuk segera membangunkannya.

"Ayah Jung! Ayo bangun!" Wajah sang suami ia serbu dengan kecupan singkat.

Merasa terusik dengan benda lunak yang menyerang wajahnya, Jaehyun lantas membuka kedua matanya dan langsung menahan belakang kepala Taeyong saat pemuda itu mencium bibirnya.

Melumat, menghisap, dan menggigitnya pelan. Membuat Taeyong sukses meloloskan satu lengguhan manja.

"Mphhh.!!" Si mungil menepuk pelan dada sang suami, pertanda bahwa ia sudah kehabisan nafas.

Dengan tak rela Jaehyun melepaskan ciumannya, lalu dilanjut kecupan bertubi-tubi yang ia berikan lagi di bibir sang istri.

"Ayo bangun!"

"Iya sayang, iya" pria Jung bangkit duduk dan kembali mengecup bibir Taeyong tanpa merasa bosan.

"Udah ih! Kamu bau jigong!"

Jaehyun tergelak, lalu beralih mencubit kedua pipi semi tembam milik Taeyong.

"Nyonya Jung kok tambah gemesin gini hm?"

"AYAH! LEPWASH!"

Bosan, mungkin itu yang ada dipikiran Taeyong saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bosan, mungkin itu yang ada dipikiran Taeyong saat ini. Di rumah sebesar ini ia hanya berdua dengan kucing kesayangannya, yang bahkan saat ia ajak bermain malah ditatap malas oleh sang kucing.

Ia kadang meragukan Putty sebenarnya kucing atau siluman.

Ting Tong

Suara bel menyentak Taeyong dari lamunannya tentang siluman kucing, dengan segera ia beranjak menuju pintu lalu membukanya.

"Loh?! Wonwoo?"

Lawan bicaranya tertawa pelan lalu segera memberikan semangkuk besar cookies buatannya.

"Hehe, aku kesini mau nyapa tetangga baru!"

"Eh?"

"Ish, aku sekarang pindah Taeyong! Disebelah rumah mu!"

Taeyong masih melongo, masih mencoba mencerna ucapan Wonwoo. Berpikiran tentang siluman kucing membuat ia lemot ternyata.

"Kita sekarang tetangga Taeyong!" Rengek Wonwoo seraya menghentakkan kakinya. Pasrah akan kebodohan tiba-tiba yang dialami oleh sang sahabat.

"Eh? Beneran? Tapi kapan kamu pindahnya?"

Oke, Wonwoo menyerah.

"Udah ya, mending kamu bawa masuk cookies nya terus ikut aku kerumah"

Taeyong mengangguk, lalu segera masuk untuk meletakkan cookies nya dan langsung kembali ke hadapan Wonwoo.

"Putty! Jaga rumah ya!"

"Jisungiiieee~ kamu kok tambah embul" Pemuda Manis itu mengecupi pipi gembul milik bayi yang berada di gendongannya.

"Iya gembul kayak pipinya aunty" saut Wonwoo dari dapur.

"Ih kok aunty?! Jisungie, panggil uncle ya? Atau Hyung juga boleh"

"Heh! Udah punya suami kok dipanggil Hyung!"

"Ya serah aku dong!" Sewot Taeyong lalu kembali menggigiti pipi Jisung.
Wonwoo mendekat ke arah mereka, mengeluarkan ponsel dan segera mendial nomor seseorang.

"Siapa?"

"Seongwoo"

Detik berikutnya nampak wajah manis seorang pemuda di layar ponsel milik Wonwoo.

"Seongwoo!!" Pekik keduanya menyapa Seongwoo yang nampak mengedipkan mata bingung.

"Kalian ketemuan? Kok gak ngajak!"

"Yaudah kamu kesini aja, ntar aku share lokasi"

"Kalian dimana sih? Kok pake baju jelek gitu"

"HEH JELEK APANYA?!" Saut Taeyong emosi dengan ejekan Seongwoo.

"Udah mending kamu kesini aja ya, bay bay!" Wonwoo lantas memutus panggilan, dan menenangkan Taeyong yang masih mengerucutkan bibir kesal.

"Nyonya Jung kok cembeyut gitu sih" goda Wonwoo seraya mencubit gemas pipi Taeyong.

Jika saja ia seorang dominan mungkin yang akan menjadi suami Taeyong adalah dia, bukan Jaehyun. Tapi apalah daya, tuhan sepertinya tidak berkehendak.

"Biarin"

"Ututu.. mau dipanggilin Jaehyun ga? Biar ga cemberut lagi?"

"Boleh!" Wajah Taeyong berbinar saat mendengar nama sang suami.

"Dasar Bucin!"

Tbc..

Tiati, habis ini ada pelakor mau lewat.g

Pacaran • Jaeyong✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang