Brother

2.2K 92 3
                                    

Lalu Disa langsung berjalan kecil, menghampiri Razaan, dan memeluknya dari belakang. Dengan kepala yang disimpan di punggung Raza.

"Aku gak bisa buat nolak orang yang aku sayang." ucap Adisa sangatlah tulus.

Dan membuat Razaan, terkejut. Dan tergambar senyuman di wajahnya.
Lalu Disa membenarkan posisinya dan melihat wajah Razaan dari arah samping. Dan di balas oleh Razaan.

"Emang dari pertama ketemu kamu. Aku udah prediksi kalo kamu itu nyebelinnya minta ampun." ucap Razaan sambil mencubit hidung Adisa yang mancung.

"Tapi sayang kan?" ucap Disa dengan senyuman manis di wajahnya.

"Ihkk, Disa bikin tegang aja." ucap bunda adisa. Udah ibu,mamah,bunda. Segala memang.

Lalu Razaan langsung menggendong Adisa dan berjalan membawa Disa entah akan kemana?

"Nah sampai." ucap Razaan,sambil menurunkan Adisa yang ada di punggungnya tadi.

"Ih dikira mau ke mana ? Ternyata malah ke hotel. Gak ada romantisnya ih." ucap Disa lalu masuk ke dalam hotel tersebut.

"Kan udah sore, kamu mandi aja dulu. Baru kita jalan jalan nantinya." ucap Razaan setelah menyesuaikan langkah kakinya dengan Disa.

"Iya deh serah." ucap Disa saat masuk ke kamarnya. Begitupun Razaan,tapi beda kamar tentunya.

Adisa masuk ke kamarnya menyalakan lampunya,yang entah kenapa bisa mati. Dan Adisa mendapati seorang lelaki di depannya.

"Haii, udah dateng lo. Jangan lupa pj lo sama gua." ucap pria itu di atas ranjang.

"Ihk baru juga gue kaget liat lo. Eh lo nya malah dingin amat kayak kutub es yang ada di kulkas." ucap Adisa kesal.

"Utara mba bukan es." ucap pria tadi tetap dingin.

"Serah gua lah. Gua yang punya mulut,eh ko lu yang komen sih? Dasar punya kakak rasa heters." balas Disa

"Ya." ucap pria tadi yang diketahui adalah kakak Disa. Singkat,padat,jelas.

"Eh,ko pacar kakak gak di ajak?"tanya Disa

"Putus." ucap kakaknya yang sambil mengambil handphonenya.

"What? Pantesan,lo dingin gini. Lagi galau toh mas nya." ucap Disa sembari tertawa kecil. "Eh tapi gus rindu lo tau kak."lanjutnya sambil berjalan dan duduk di samping pria itu lalu menyimpan kepalanya di pundaknya.

"Gua juga rindu bercanda sama lo." ucap lembut pria tersebut lalu mengcup puncak kepala Adisa.

"Eh lu bau tau,mandi sono. Nanti diputusin tau rasa lo." ucap kakaknya

"Tau lah rasanya." balas disa

"Gimana?" tanya Kakak nya

"Gitu kayak lo galaunya 7 tahun 7 bulan 7 minggu 7 menit 7 detik gak kelar kelar. Kena santet apa lo." ucap Disa yang melontarkan angka 7 di sela katanya.

"Apaan lo. Baru bulan kemarin gua putus. Lo udah kayak dukun tahu segalanya. Salah lagi lo, taro di mana tuh muka." ucap kakak nya sambil memasuki game di hanphonenya.

"Naro muka di tempatnya lah masa di undangan pernikahan orang lain. Kan gue masih kecil." ucap Disa sembari beranjak dari ranjang dan memasuki kamar mandi.

Beberapa jam kemudian....

"Eh lu mandi apa main catur lama amat." ucap kakaknya yang masih anteng dengan game nya.

"Biarin dong gua ini. Nah lo main handphone mulu." balas Adisa

"Kan gue bukan lo." kakaknya pun tak mau kalah

"Serah lu deh."

"haha Kalah lu." ejek kakak nya

"Ihk,apaan. Biarin aja dong." ucap Disa

"Ihk, lo lagi kenapa. Gue ngejek musuh gue. Udah mati. Lo nyampung aja kayak kabel listrik." ucap Kakaknya yang masih bermain game.

"Oh. Yaiya yang mati pasti menang, nanti juga idup lagi." ucap Disa

"Orang mati mana bisa idup lagi." balas kakak nya

"Ya--" ucapan Disa terpotong oleh kalimat yang kakaknya lontarkan.

"Alah nge-les aja lo. Mau les di tempatnya bukan di gua." ucap kakaknya

"Di--" ucapan Disa terpotong lagi oleh ketukan pintu kamar hotelnya.

Lalu Disa pun langsung menghampiri pintu dan membukanya. Lalu mendapati Razaan di depannya. "Keluar yuk." ajak Razaan saat sudah melihat Adisa di depannya.

"Aku ambil jaket dulu ya." ucap Disa.

"mau kemana lo?" tanya kakaknya saat melihat Disa mengambil jaketnya. Seolah dia sudah tahu bahwa Disa akan pergi.

"Mau jalan-jalan sama pacar. Dadah Jones." ucap Disa mengejek

"Biarin jones. Gua masih ganteng ko." balas kakaknya yang tak mau kalah

Lalu tanpa di dengar oleh Adisa Putri Sahara. Dia langsung keluar dari kamar dan meninggalkan kakaknya sendiri sakit ya kak ditinggalin pas sayang,huhu.

Oke semuanya
Maaf nunggu yaa buat part yang lama,hehe
Kalian setia banget sehh
Sama part-part aku aja kalian setia nunggu apalagi sama pacar kalian
Terutama yang ldr
Wahhhhhhhhhh
Oke deh makasih yaa udah setiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

Ketos vs Kapten BasketTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang