1 ; dangerous woman

1.5K 195 11
                                    

"Heh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Heh." Helaaan nafas terdengar, membuat seluruh karyawan seketika merinding karena pastilah riwayat mereka tamat jika seorang Bae Suzy merasa tidak puas maka ketidakpuasannya berimbas pada banyak hal termasuk masa depan pekerjaan karyawan yang kinerjanya tidak memuaskan sang Presdir.

Perlu diingatkan bahwa dia adalah perempuan perfeksionis yang menuntut segalanya harus sempurna di matanya dan jika terdengar satu helaan nafas maka berarti dia tidak puas dengan satu hal atau hal lainnya dan itu pasti berdampak negatif pada pekerjaan seluruh karyawan di Grey Company.

Suzy mendorong kasar kursi kebesarannya, langkah kakinya dibuat berdiri yang berarti seorang Bae Suzy sedang marah. Dia berjalan keluar dari ruang rapat meninggalkan seluruh karyawan yang menunduk lemas karena perempuan perfeksionis itu pasti akan menyelidiki apa yang dan apa yang ditinggal oleh karyawan yang mungkin saja melakukan korupsi dan jika karyawan itu terbukti melakukan sesuatu yang membuatnya kurang puas maka dia akan mengeksekusi dengan cara kejam karena dia adalah penyihir yang paling jahat dan tidak memiliki hati jika soal pekerjaan.

Min Ah mengikuti Suzy dari belakang, dia tahu bahwa ada kekurangan dalam rapat tadi dan bisa saja tentang keuangan perusahaan yang digelapkan sehingga perempuan itu dalam mood buruk. Jangan meragukan Bae Suzy, dia sangat hebat dalam menghitung bahkan secuil kekurangan pun dia tahu dan jika seorang Bae Suzy mengetahui dalangnya. Masa depanmu akan hancur.

"Suzy-ya." Min Ah mulai berbicara banmal jika Suzy sudah memasuki ruangannya, dia adalah sepupu Suzy yang paling dekat dan hanya Min Ah tidak penjilat seperti keluarga Suzy yang lain. Sejak kecil mereka berdua sudah lengket seperti sebuah prangko dan hingga Min Ah menjadi kepala sekretaris di perusahaan besar ini.

"Aku sedang muak, tolong, Min Ah." Suzy menutup matanya, dia memutarbalikkan kursi agar menghadap ke arah dinding yang seluruhnya terbuat dari kaca dan Suzy bisa melihat city center dengan kedua bola matanya karena perusahaannya berdiri di pusat kota dan ruangannya berada di lantai tertinggi sehingga dia bisa melihat pergerakan sekecil apapun.

Min Ah tahu bahwa sekarang Suzy sedang tidak baik untuk di ajak bicara, dia memutuskan berbalik dan pergi tanpa menimbulkan suara agar tidak mengganggu Suzy yang mencari posisi nyaman.

"Aku benci semuanya, aku benci orang tidak disiplin." Guman Suzy lelah, hari ini cukup melelahkan terlebih dia dibuat kecewa dengan dana perusahaan yang tidak sesuai keinginannya dan ada seorang koruptor di perusahaannya. Suzy harus melengserkan koruptor serakah yang gila harta itu.

Dia tidak pernah percaya siapapun, sehingga karakter jahat terbentuk dalam dirinya dan menutup rasa percaya pada orang lain. Bahkan Suzy percaya bahwa suatu saat nanti Min Ah bisa saja mengkhianatinya, karena sejak lahir dia memang tidak diharuskan percaya siapapun. Termasuk orangtuanya.

"Suzy, aku membawakan red wine 1967 yang menjadi favoritmu. Hari ini seluruh meetingmu sudah dibatalkan bahkan keberangkatan ke Shanghai, selamat beristirahat." Min Ah meletakkan botol wine serta cangkir cantik berlapis emas kesukaan Suzy.

Hanya Min Ah yang tahu perasaannya, meskipun Suzy diktator tetapi Min Ah tetap disisinya dan menyayangi Suzy layaknya seorang adik dan Min Ah menganggap Suzy seperti porselen yang gampang pecah, maka dari itu dia sangat menjaga perasaan sepupunya itu.

"Terimakasih." Ucap Suzy tulus, Min Ah tersenyum mendengarnya meskipun Suzy enggan memutar kursinya dia dapat mendengar suara itu terselip sebuah ketulusan.

o0o

Myungsoo memotret anak-anak yang berlarian, hari ini dia mengunjungi panti khusus anak yang mengidap kanker dan anak-anak itu terlihat ceria dan bahagia walaupun sakit. Myungsoo sering berkunjung karena dia merasa bahagia saat melihat orang lain bahagia meskipun sakit sekalipun.

"Paman! Terimakasih sudah berkunjung." Jung Dae, anak kecil yang baru berusia 6 tahun itu mengidap kanker otak dan rambutnya sudah pelontos karena kanker itu menggerogotinya dengan ganas, namun Jung Dae tetap percaya ada sebuah keajaiban suatu saat nanti.

"Hyung, ayo bermain bola!"

"Oppa! Lebih baik membuat cake dengan, Nara!"

"Huuu oppa"

"Hyung"

"Paman"

Dan banyak seruan anak-anak yang meminta Myungsoo untuk tinggal, dia harus segera kembali ke rumah karena ibunya akan mengamuk. Myungsoo berhenti bekerja dan menyerahkan pekerjaannya kembali kepada sang ayah. Namun bukan berarti Myungsoo melepas begitu saja pekerjaannya, dia membantu walau sedikit dan juga melihat majalah bisnis terkini. Wajah ayahnya selalu terpajang dan Bae Suzy.

Ah Myungsoo baru tadi pagi melihat perempuan sinting itu di majalah, Bae Suzy sangat serakah karena membeli dua perusahaan di Thailand dan satu hotel di China. Myungsoo muak melihatnya sejak dulu Suzy dikenal sebagai penyihir berdarah dingin.

Myungsoo memang belum membangun kerja sama dengan perusahaan ternama itu, dia tidak akan Suzy bertemu Bae Suzy si perempuan mengerikan yang gila hormat.

The Perfectionist GirlWhere stories live. Discover now