PROLOG

346 40 11
                                    

Selembar daun hijau menari-nari terbawa oleh hembusan angin-seakan angin sedang menghantarkan penumpang menuju suatu tempat. Daun itu terus menari mengikuti angin yang membawanya, tanpa sedikit pun bertanya. Namun, tiba-tiba angin berhenti membuat si daun terjatuh tepat didepan pagar hitam. Dari balik pagar terlihat sebuah bangunan yang telah tua dan dimakan oleh masa. Suasana disana juga tak kalah menyeramkan apalagi jika kaki dibawa melangkah kesana.

Hujan turun dengan deras menciptakan aroma tanah yang menyegarkan. Seperti hiasan, hujan yang turun juga menambah hawa mistis ditempat ini menjadi lebih kuat. Siapa pun yang pernah kesini pasti akan bertanya-tanya mengapa bangunan tua yang berdiri ditengah kota ditinggalkan begitu saja.

Apakah ada sebab yang menjadi patokan tempat ini akhirnya diasingkan atau memang sengaja ditinggalkan tanpa ada alasan yang jelas.

Jika dilihat lebih teliti, bangunan ini tampak terlihat seperti sebuah benteng yang menjadi tempat bersembunyi bagi sang penjaga bumi. Namun, ada keanehan yang membuat bangunan ini menjadi lebih unik dari yang dibayangkan. Bangunan ini mempunyai satu gedung yang di isi oleh jejeran buku yang diletakan rapi dalam sebuah rak-rak tua. Ada pula buku-buku yang berserakan karena terjatuh dari rak yang telah rapuh atau patah. Siapa sangka, bangunan yang menyeramkan ini mempunyai aneka macam keunikan.

Angin kemudian berhembus jauh berjalan ke masa depan, kini ada tiga orang manusia yang ingin mencari tahu tentang sejarah bangunan tersebut. Mereka hanya manusia biasa tapi mereka saling percaya, hal itu yang membuat kemustahilan seperti nyata dihadapan mereka.
Tangis, canda dan kebencian akan menjadi satu saat semua sejarah terbuka oleh waktu. Temukan semua jawaban itu saat mata mu membaca kisah ini hingga usai dan mengetahui apa pun yang dianggap khayalan itu adalah kenyataan.

_

________________________________

Hello.. ku pikir cerita ini akan lebih seru jika kalian mengikuti alurnya dari sini..

Tunggu kisah selanjutnya..

Salam penulis

Lorong Waktu (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang