° 1 °

871 103 92
                                    

• Reader PoV •

Et dah, ini ada dimana?

Perasaan ku baru mau beli vanila milk shake untuk sang doi terdjintah, kok jadi ke tempat gelap gulita gini kek hatiku yang gak pernah kena penerangan cahaya ilahi gini?

Oke, itu gak lucu.

Yang terpenting, ngapain gua ada disini coba?

Kalo w mau mati, ya bilang-bilang dulu gitu kek. Biar gua bisa sempet istigfar nggak ngelakuin hal-hal yang jelek-jelek lagi. Kek misalnya nistain syaithon red wasabi gitu.

Beneran dah, hobiku selama idup didunia ini ya cuma buat nistain dia doang karna gabutnya yang tak pernah dapat ku maafkan.

Misalnya aja kayak gambarin tuh syaithon dengan baju maid kucing biar kapok karna sudah nistain husbu berambut biru muda kek doi kesukaanku. Enak aja nistain husbu ku.

Belum lagi ku edit gambarnya kek meme-meme gitu dengan gambar idungnya yang udah kemasukan wasabinya sendiri. Kalo bisa sih ya ku wujudkan aja jadi nyata.

BERAPA DOSA YANG SUDAH KU PERBUAT SELAMA INI??!! (Resa : yah, baru nyadar dia)

Makanya, kalo bisa kasi tau dulu gitu kek.

"Hai anak kecil."

Tiba-tiba aja saat aku masih ada dalam pikiranku, tuh suara langsung muncul gitu aja. Padahal gak diundang kek jelangkung atau si doi.

Dan lagi, enak aja dia manggil aku anak kecil.

"Aku bukan anak kecil paman..." ku jeda sebentar kata-kataku. "Namaku [Name], Namaku adalah [Name]!" seruku bangga.

Yang menegurku tadi sudah tidak bersuara lagi. Huh, seenaknya aja manggil aku anak kecil.

"Kau berani juga ya melawanku." suara yang menegurku tadi bersuara lagi. Mau apa nih orang?

"Ya iyalah berani. Kau pikir aku langsung kicep kek bunga putri malu?" tanyaku lantang.

"Hah... Dasar. Kalau kau tau aku ini siapa, pasti kau tidak akan berani berbuat seperti ini lagi padaku."

Eh asyem. Berani banget nih mahluk :)

"Emang kau siapa? Beraninya sama anak kecil."

"Aku malaikat maut kau tau?"

Hah?

Aku gak salah dengar nih?

Malaikat maut?

Yakin tuh?

Ku lihat mahluk yang berani-beraninya ngatain aku anak kecil itu. Dia bawa sabit besar di punggung nya.

Jangan-jangan, dia beneran malaikat maut tukang pencabut doi biar putus-- ralat, pencabut nyawa biar mati itu kan?

"Akhirnya kau terdiam."

Orang diam malah disukurin :')

"Ku mohon malaikat maut, jangan cabut nyawaku dulu. Aku masih banyak dosa didunia. Aku mau menghapus dosa-dosaku dulu." ujarku memohon ampun pada sang baginda malaikat maut.

Ya iyalah aku gak mau mati dulu. Ntar masuk ke neraka lagi karna dosaku masih belum dihapus.

"Yakin kau mau menghapus semua dosa penistaanmu itu didunia?"

Anjir. Darimana dia tau?

"Ya-yakin!"

"Baguslah."

Kok dia menghela napas gitu sih?

"Kalau kau dimasukkan ke dunia Ansatsu Kyousitsu, kau ingin memilih bersekolah dikelas apa?" tanya mahluk itu lagi.

"Aku mau bersekolah dikelas 3-E!"

"Alasannya?"

"Ya tentu aja untuk bisa bersama dengan husbuku tersayang yang berambut biru muda itu kek doi ku. Dan juga, biar aku bisa nistain si dia sepuasnya." lalu akhirnya, aku pun tertawa nista kek orang gila.

"Hah..."

Lah, ngapain dia menghela napas gitu?

"Kau kan mau menghapus semua dosamu. Lalu kenapa kau ingin menistakannya lagi di dunia nya dia?"

Mpos, ditanyain kan lu [Name].

"Ya... Karena hobi ku saja. Itupun kalau aku khilap."

"Terserah kau saja. Tapi yang lebih baik, kau seharusnya tidak khilaf saja nanti."

"Baiklah baik." kataku tertawa canggung sambil menggaruk bagian belakang kepalaku yang memang benar-benar gatal pengen digaruk.

Dan setelah itu, aku tidak mengingat apa-apa lagi. Yang ku pertanyakan sekarang adalah, KENAPA AKU BISA ADA DI HUTAN BEGINI?! MANA AKU DIPINGGIR JURANG LAGI!

Ku lihat lagi keadaan sekitar ku. Semuanya berubah menjadi 2D yang sering ku gambar di komputer ku, bahkan tubuhku yang kecil dan mulus ini aja termasuk gambaran 2D.

"Woahahaha.... Aku tak menyangka kalau masuk ke dunia 2D itu semenarik ini!" jeritku kesenengan nggak jelas kek orang yang habis lepas dari RSJ.

Seragamku yang awalnya berwarna putih biru sekarang menjadi putih coklat muda dengan almamater yang berwarna coklat muda pula.

"Ini seragamnya dari sekolah anime AnsaKyou kan? Astaga! Aku senang sekali!" jeritku lagi yang mulai menggila.

Seseorang, tolong hentikan kegilaanku!!

"Kau baru masuk ke sekolah ini dengan seragam lengkap seperti itu saja sudah menjerit kegirangan?"

Tiba-tiba saja, ada seseorang dari sebelah kiriku yang berhasil menyadarkan ku dari lamunan jangka panjang ku nantinya.

Sialan. Berani-beraninya dia mengganggu khayalanku. (Resa : lah gimana sih mbak_-)

Eh? Tunggu dulu. Entah kenapa suara ini benar-benar tidak asing bagiku.

"Bagaimana kalau kau masuk ke kelas 3-E nantinya? Apa kau bisa menjerit seperti ini lagi?"

Suara ini, tinggi badannya, rambut merahnya, fix dialah orang yang benar-benar ku benci saat ini, duduk pahit di sebelah kiri ku_-

"Ah, mungkin saja kau akan menjerit karena frustasi sudah dimasukkan ke kelas busuk ini."

Orang yang benar-benar tidak ingin ku temui didunia ini, akhirnya datang juga.

AKABANE KARMA!! AKU BENCI PADAMU!!

DASAR MALAIKAT MAUT DAN AUTHOR SIALAN!!

(Resa : lah, kok aku sih?)

🌠🌠🌠

[Name] : ya kan kau yang buat cerita ini!

Resa : ya tapi kan aku nggak mau masukin kamu ke dunia itu

[Name] : pokoknya, intinya kau yang salah disini karena sudah membuat cerita ini author

Resa : serah lu dah serah_-

Resa : serah lu dah serah_-

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

Sabtu, 9 Februari 2019

[ ⏸️ ] Chance to MeetTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon