[ ⏸️ ] Chance to Meet

° 4 °

• Author PoV •

(Resa : AKHIRNYA BAMBANK! *dilempar*)

"A-asano?" tanya (Name) membulatkan matanya tak percaya.

"Are? Kau tau namaku?" tanya Asano terkejut. Mampus, sekarang (Name) harus mengarang cerita kembali agar Asano dapat mempercayainya.

"Y-ya... K-karena, k-kau kan anggota OSIS. Su-sudah pasti aku tau namamu." ujar (Name) memberikan alasan.

"Hm... Benar juga."

(Name) kembali menghembuskan napas lega nya karena Asano mulai mempercayainya.

"Jadi, apa buku ini yang ingin kau ambil?"

"Ah... Benar sekali."

(Name) pun mengambil buku yang disodorkan oleh Asano padanya dengan ragu plus malu. Ya iyalah, wong Asano kan husbando nya (Name) yang pertama di dunia ini. Bukan Asano Gakuhou ya, kan dia kelabang bukan manusia /eh

"Ano... Terima kasih, karena telah mengambil buku ini." ujar (Name) malu-malu ngeong.

"Iya, sama-sama." balas Asano dengan senyum sejuta cahaya bagi (Name) yang melihatnya. Bener nggak sih?

"Ah, ngomong-ngomong kau anak baru kan? Kenapa kau bisa masuk ke kelas 3-E?"

Seakan ditusuk oleh besi runcing, (Name) merasa tertohok ketika mendengar kata-kata Asano. Seakan dirinya lebih bodoh daripada dirinya di dunia nyata. Walaupun itu memang benar kenyataannya, tapi mana mungkin (Name) bisa mengakuinya.

"Ka-karena... Aku... Mempunyai... Rahasia(?) mungkin..." jelas (Name). Saat menjelaskan saja, alis (Name) berkedut hebat dibuatnya.

"Oh, begitu."

"Ya, begitulah."

'Cih, menyebalkan. Ku pikir, dia yang lebih baik daripada Karma. Nyatanya sama aja.'

Tanpa disadari oleh (Name) sendiri, Asano Gakushuu bukan Gakuhou itu pun sudah meng-kabedon dirinya diantara rak buku perpustakaan.

(Name) yang baru menyadari posisinya tersebut langsung gelagapan dan mungkin wajahnya juga sudah memerah hebat seperti rambutnya Asano sendiri, atau Akabane Karma.

"M-mau ngapain kamu?!"

"Hm~? Memangnya, apa yang kau pikirkan sekarang ini?" tanya Asano dengan nada jahilnya menurut (Name).

"T-tidak ada." (Name) pun memalingkan wajahnya dari Asano, namun hal itu tidak dapat membuat Asano gencar untuk terus memandanginya.

Tangan Asano yang bebas mulai terulur untuk menyentuh pipi kanan (Name) lembut. Tentu saja hal itu tidak membuat (Name) merasa lebih baik, malahan lebih merasa waspada kepada ketua OSIS yang satu ini.

Tak hanya berhenti sampai disitu saja, Asano juga mulai mendekatkan dirinya agar mulut Asano dapat bertemu dengan telinga kanan (Name) untuk membisikkan sesuatu.

"Ternyata, kau jauh berbeda dengan gadis kebanyakan. Dan kau juga terlihat lebih menarik bagiku."

(Name) langsung merinding disko.

Bagaimana tidak? Caranya berbicara dengan hembusan napas yang mengenai telinga (Name), apa tidak membuat siapapun merasa geli?

"Menjauh dariku!"

(Name) mendorong Asano dengan sekuat tenaga, namun apa daya jika tenaganya tidak mendukungnya saat ini. Malahan (Name) semakin terpojok dengan Asano yang seperti memeluknya dengan kekuatan yang melebihi (Name).

(Name) ingin saja berteriak, tetapi Asano sudah mengambil langkah cepat dengan mencium (Name) terlebih dulu.

"Benar-benar diluar dugaan. Ternyata, Asano Gakushuu itu orang yang seperti ini!!!"  batin (Name) menjerit setelah Asano mulai melumat bibirnya.

Pasrah...

Hanya itu yang dapat dilakukan (Name) saat ini. Dirinya juga hampir kehabisan napas dan mulai menitikkan air matanya, jika saja orang itu tidak menolong (Name).

Bhuak!

Suara hantaman terdengar, membuat Asano terpental jauh dan menghentikan aksi bejatnya menurut (Name).

(Name) merasa bersyukur sekali ketika orang itu yang menolongnya, walaupun ia sangat membencinya.

"Akabane Karma-kun."

To be continue....

[A/N]

Tunggu....
APA YANG KU TULIS!!! //lempar hp

531 word

Minggu, 25 Agustus 2019