9: Goodbye

608 70 6
                                    

Take Me to The Sky

BTS Fanfiction. Supernatural. Hurt

Sugarcypher | 2019

[ Inspired by Aya Kanno's book with title: "Love Song Flowing from A Wound" ]

*

*

*

Aku mengunjungi Taehyung yang masih terbaring di rumah sakit. Keadaannya semakin membaik. Diruangannya ada Namjoon, dan satu orang lagi— Seokjin, aktor terkenal bekas penyanyi binaan Namjoon. Dua orang itu duduk disamping ranjang Taehyung dan membungkuk sedikit saat melihat kedatanganku.

"Kita bertemu lagi, Yoongi-ssi." seru Seokjin sambil memasang senyum kecilnya. Beberapa bulan yang lalu aku pernah bertemu dengannya di suatu acara.

"Apa kabar, sunbaenim?" tanyaku basa-basi.

Seokjin masih tersenyum, "Kabarku baik, kebetulan sedang dalam masa istirahat. Jadi aku bisa menemani Namjoon dan sekalian menjenguk manajer terkenal yang sedang sakit ini." katanya menatap Taehyung.

"Kukira kau melupakanku, hyung. Kalau bukan karena Namjoon pasti kau tak akan ingat denganku, bukan?" Taehyung tiba-tiba menyahut.

Tawa kecil tersembur dari mulut sang aktor, "Kalau bukan karena Namjoon juga kau tak akan bisa berada disini." balasnya lalu mengalihkan pandangan pada pria berlesungpipi itu.

Namjoon hanya senyum tipis. Penampilannya selalu sederhana. Kali ini dengan topi yang bertengger di kepala, kaos putih dibalut dengan kemeja kotak-kotak berwarna ungu diluarnya. Tambahan mantel coklat panjang dan celana jeans biru yang dikenakannya, gaya yang menurutku sederhana dan terkesan santai.

"Aku tahu," seru Taehyung. "Terima kasih, hyung." katanya pada Namjoon.

Lagi, Namjoon hanya menjawab dengan senyuman. Kami duduk diatas sofa samping ranjang, sedangkan Taehyung sibuk dengan laptop dipangkuannya. Dasar anak ini, masih sakit pun tetap saja ingat pekerjaan. Padahal sebelumnya ia bisa berhari-hari menghabiskan waktu di negeri orang.

"Kalau begitu aku dan Namjoon permisi undur diri," Seokjin bangkit dari duduknya. "Kalian bisa menghabiskan waktu berdua."

Aku ikut bangkit. "Ah, tidak apa-apa. Aku dan Taehyung juga sedang tak sedang membahas apa pun—"

Tiba-tiba Taehyung berdehem kuat, "Sebenarnya ada yang ingin kubicarakan denganmu, Yoongi." katanya serius dengan pandangan menghadap layar laptop.

Aku menatapnya. Meminta penjelasan tentang apa yang dimaksudkannya itu.

"Kami pamit." Namjoon menepuk bahuku.

Mereka keluar ruangan. Menyisakan kami berdua yang entah kenapa tiba-tiba atmosfer terasa berbeda. Raut wajah Taehyung terlihat serius. Jarinya lincah bergerak diatas keyboard dan cahaya dari layar itu menerpa wajahnya. Aku mengambil kursi dan duduk sedekat mungkin dengannya, siap mendengar apapun yang akan dibicarakannya.

"Jadi ... apa yang ingin kau sampaikan? Aku tahu, kondisimu begini karena kesalahanku yang—"

"Tidak, Yoongi. Kecelakaan ini bukan masalah besar. Ada hal lain yang lebih penting," Taehyung memotong.

Bukan masalah besar, katanya? Bagaimana bisa sebuah kecelakaan yang hampir membahayakan nyawanya dikatakan bukan masalah besar.

"Langsung intinya saja. Katakan apa yang ingin kau bicarakan." aku terlihat gusar.

Ia menghirup udara sekitar, lalu menghembuskannya pelan. Tangan itu berhenti mengetik, laptop pun ditutupnya. Netraku memandang manik hitam itu, memberi tatapan seolah segera meminta penjelasan tentang sesuatu yang ingin dibicarakannya.

take me to the sky [minyoon] Where stories live. Discover now