11

5.8K 665 27
                                    

Suatu hari mereka mengangkat piala bir di meja yang sama. Dan di hari yang lain mereka mengangkat pedang di bukit yang berjajar. Darah tumpah mengubah tanah cokelat dan rumput hijau menjadi warna merah gelap pertempuran.

Perang Briar hill, catatan sejarah Grishold 

Tiga hari sejak kematian Yeva hidupku jatuh ke dalam rutinitas yang sama

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tiga hari sejak kematian Yeva hidupku jatuh ke dalam rutinitas yang sama. Aku bangun, Kaia menyiapkan air hangat untukku mandi, aku mengurus diriku sendiri, kemudian Afra, gadis pelayan baru yang menggantikan Yeva akan membawkanku sarapan. Pangeran akan datang beberapa menit untuk bicara padaku, memberi tahuku apa yang harus aku lakukan hari itu, siapa yang harus aku dekati, apa yang harus aku dengarkan, bagaimana aku bisa menemukan mereka. Lalu sore datang, Pangeran akan menjemputku untuk makan malam, kami akan berpura-pura menjadi pasangan yang dimabuk cinta, dan meninggalkan meja makan lebih awal. Kami akan kembali ke kamarku dan aku akan memberi tahu dia semua yang aku dengar hari itu. Setelah itu dia akan kembali ke kamarnya, dan aku sendirian.

Setiap malam setelah dia pergi aku akan menggosok belati yang berhasil diselundupkan Kaia untukku, memastikannya tetap tajam dan memolesnya dengan racun. Aku tidak tahu bagaimana Kaia berhasil mendapatkan hemlock, tapi aku senang dia mendapatkannya. Lalu di sela-sela waktuku yang lain, aku mencoba untuk memanggil hantu Pangeran Leander tapi sebanyak apa pun aku membisikkan namanya atau memikirkannya di kepalaku, dia tidak pernah muncul lagi. Hingga aku setengah percaya telah membayangkannya selama ini.

"Apa yang sudah kamu denger hari ini?" Pangeran menarik kursi ke samping ranjangku, duduk menungguku untuk mengisinya tentang apa pun yang telah aku pelajari.

"Tidak ada yang penting. Lord of Celdron berencana mengambil lebih banyak budak untuk tambang batu bara mereka. Tapi itu berita lama. Aku tidak mendengar apa pun tentang Cenesty dan meskipun Lord of Cenesty sendiri sepertinya gelisah, tidak ada rumor yang bocor keluar." Pangeran menggaruk dagunya, terlihat lelah. Dia tidak pernah memberi tahuku tentang keseluruhan rencananya kecuali bahwa dia punya sekutu di luar sana, menunggu waktu yang tepat untuk kudeta. Dan dia terus mendorongku untuk mendapatkan sesuatu yang berguna karena dia yakin Raja sedang menyiapkan sesuatu.

'Dia merencanakan sesuatu, aku tahu itu. Sesuatu yang besar dan berbahaya, aku sudah memperhatikan bagaimana akhir-akhir ini dia terus gelisah.' Pangeran memberi tahuku di suatu malam.

"Bukankah kau memiliki makan siang dengan Lord Aldebaron?"

"Aku punya tapi satu-satunya hal yang dia ocehkan hanyalah kekayaannya di Ryohan. Seolah dengan mengatakan itu aku akan melemparkan tubuhku ke ranjangnya." Aku praktis mengeluarkan itu dengan dengusan kesal. Lord of Ryohan harus menjadi pria terburuk sejauh ini. Bahkan Laksamana bisa menghargaiku. "Dia berani mengundangku ke kediamannya malam ini."

Pangeran memberiku pandangan tertarik. "Dan jawaban apa yang kamu berikan?"

"Bukankah itu jelas? Tentu saja aku menolaknya!" Aku tidak akan memikirkan bahkan sedetik kemungkinan aku akan menghabiskan malam dengan pria sepertinya. Teffa tahu apa yang akan terjadi di balik pintu tertutup.

Rose In the Mist and Flame [ REPOST ]✔Where stories live. Discover now