Chapter 2

2K 263 49
                                    

"Tahun ini, begitu banyak volunteer untuk kegiatan pengabdian masyarakat. Kami harapkan—"

Ceramah panjang dari perwakilan pusat sudah menggema ke seluruh penjuru ruangan selama lima belas menit terakhir. Rekrut para sukarelawan berlangsung dari kemarin hingga hari ini peresmian perkenalannya. Ada belasan orang tergabung. Tim SAR juga diundang dalam acara penyambutan dan upacara resmi dalam aula gedung pusat ini. Berjejer rapi dengan seragam di barisan depan aula, belasan sukarelawan siap siaga dan akan mulai tergabung dengan tim hari ini. Mereka akan ikut dalam kegiatan sosial selama dua bulanan.

"Aku tidak tahu kenapa aku harus ikut rencana konyolmu ini."

Yoona tersenyum. Berdiri di sampingnya, Kwon Yuri, sahabatnya yang ia seret dalam rencana gilanya ini. Yuri menggemeretukkan giginya, membuat Yoona menahan tawa. "Kita sedang di-skors Ketua Hyori. Ke mana jiwa kemanusiaanmu, Yul?"

Yuri mendesis. "Aku tidak percaya kau akan melakukan usaha sejauh ini."

"Demi Choi Siwon," bisik Yoona. "Bukan, bukan, maksudku, demi masa depan karir kita. Karirku lebih tepatnya. Kau tega aku kehilangan lisensi kedokteranku? Kau sendiri yang mencetuskan ide agar aku 'memanfaatkan' laki-laki menyebalkan itu."

"Jadi, yang mana Choi Siwon?"

Yoona memberi isyarat lewat pandangan matanya, ke barisan kursi di ujung depan yang menghadap ke arah para sukarelawan. "Perhatikan. Yang nomor tiga dari kanan, yang paling tinggi." Tepat, Siwon menatap Yoona. Matanya memicing.

Yoona mengedipkan satu matanya, dengan seringai tipis yang menggoda dan kecupan singkat di udara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yoona mengedipkan satu matanya, dengan seringai tipis yang menggoda dan kecupan singkat di udara.

Siwon memutar bola matanya, kehabisan umpatan.

"Meossitta, rupanya itu dia. Kau yakin bisa menaklukkannya?"

Yoona tertawa dengan suara berdeham rendah. "Hohoho. Kaulihat saja, Yul. Dia pikir dia bisa lepas dariku dengan mudah? Hohohoo."

.

.

.

.

EMERGENCY LOVE

Chapter 2

.

.

.

"Aku tidak pernah bertemu wanita sesinting ini," gumam Siwon. Gerutuannya terdengar rekan-rekan yang duduk di sampingnya. "Jangan-jangan dia itu penyihir. Bagaimana bisa Pusat menerima perempuan segila ini di tim SAR?"

Emergency Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang