02

5.3K 484 103
                                    

happy reading!
sorry for typo(s)

.

Belum sempat protes, tubuh Jimin sudah ditindih lebih dulu oleh Yoongi. Yoongi menyibak selimut yang menutupi leher Jimin hingga dada. Ia langsung mendekatkan wajahnya ke ceruk leher Jimin. Kedua matanya terpejam saat menghirup wangi yang menguar dari sana. Tak tahan lagi, Yoongi menghisap kuat kulit mulus itu. Menggigit kecil hingga membekas keunguan.

"Ashhh~kauhh!" erang Jimin.

Yoongi mengabaikan Jimin yang mulai memberontak. Pria itu terus menikmati leher Jimin, membuat kissmark sebanyak mungkin. Tangannya tak tinggal diam, sibuk meremas pantat sintal Jimin dari luar selimut. Semakin membuat pemuda yang di bawah mendesah.

"Ughh-emphh!" desahan Jimin terhenti karena bibir Yoongi beralih menciumnya.

Walau dalam posisi terbaring, Jimin dapat merasakan kedua kakinya yang melemas. Perlahan tangannya berhenti memberontak. Matanya mulai terpejam, rupanya pemuda itu berhasil dibuat terlena oleh ciuman Yoongi. Tapi Jimin tetap diam, tidak membalas. Hal itu membuat Yoongi merasa tertantang. Jadi, pria itu mencumbu Jimin lebih liar.

Tidak dapat Jimin pungkiri, ciuman Yoongi sungguh memabukkan. Tanpa sadar pemuda itu mulai menggerakkan lidahnya membalas ciuman pria di atasnya. Bahkan kedua tangan Jimin kini berada di leher Yoongi. Diam-diam Yoongi menyeringai puas melihatnya.

"Kau hanya perlu menikmatinya," bisik Yoongi, netra tajamnya menatap manik hazel Jimin.

Seolah terhipnotis dengan tatapan Yoongi, Jimin hanya mengangguk pelan. Membiarkan Yoongi menyibak selimutnya hingga tubuh mulus nan sexy Jimin terpampang jelas. Jimin telanjang bulat sedari tadi, ingat? Yoongi sedikit terkejut melihat tubuh polos Jimin. Sungguh menggiurkan, pikirnya.

"Kau...sempurna," tanpa sadar Yoongi bergumam kagum.

Dan konyolnya, pipi Jimin merona setelah mendengar dua kata itu. Yoongi kembali mencumbu bibir Jimin dengan liar. Satu tangannya mengelus bahu lalu turun di nipple Jimin yang entah sejak kapan telah menegang. Dipelintirnya nipple tegang itu hingga sang empu mengerang nikmat.

"Emphhh!" erangan Jimin tertahan bibir Yoongi yang menciumnya.

Persetan, aku membutuhkan pria ini sekarang! Batin Jimin gusar.

Awalnya Jimin memang berpikiran untuk menolak Yoongi. Ia tahu diri, tidak seharusnya dia melanggar janji kontrak. Tapi, tubuhnya kini sungguh membutuhkan Yoongi. Daewon tidak akan tahu jika dia dan Yoongi melakukan ini. Jadi, lebih baik selesaikan semua dan kembali seperti biasa. Jimin bertekad dalam hati, hanya untuk sekali ini saja.

"A-ahhh!" Jimin mendesah lagi saat Yoongi tiba-tiba menusuk lubang ketatnya dengan dua jari.

"Kau benar-benar ketat rupanya." bisik Yoongi mengerling nakal.

"L-lakukan dengan cepat!" lirih Jimin namun tegas.

"Kenapa? Kau takut ayahku melihat apa yang kita lakukan, eh?"

"Lakukan saja!" pekik Jimin kesal. Lalu menyambar tengkuk Yoongi, mengajak pria itu untuk beradu lidah kembali.

Tentu saja Yoongi tidak menolak ajakan Jimin. Selama bibir mereka saling bertaut, tangan Yoongi yang menganggur meraih penis Jimin. Dielusnya benda tegang itu, lalu dikocok pelan. Tak lama kemudian di penis Jimin sudah terdapat cairan precum. Jimin mengerang frustasi karena Yoongi mengocok penisnya sangat pelan.

"Lebihhh c-cepat!"

Bukannya mempercepat, Yoongi malah melepaskan benda itu dari jangkauan tangannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 13, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

de mijne ✧ yoonminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang