Part 26 - Insanity of unperfect wedding

14.6K 1.3K 302
                                    

Apakah kalian sudah mempersiapkan diri untuk kondangan? 🤣

5340 words untuk kalian 💜

🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷

Kim Shin menatap ke luar jendela dengan tatapan menerawang. Sorot mata teduhnya terlihat sendu kearah ombak besar yang menggulung dan cuaca sore yang mendekati senja. Sebentar lagi, dia akan menikahi Nayla. Keputusan singkat dengan persiapan kilat, dan pernikahan yang cukup mendadak.

Bukan tanpa alasan, Shin melakukan itu semua. Dia hanya tidak mau keraguan terus menghinggap dalam pikirannya sehingga dia tidak bisa berkembang. Dia tidak pernah merasakan keyakinan yang begitu besar untuk memiliki seseorang seperti ini, dan dia berniat untuk menjalankan keinginan itu secepatnya sebelum berubah pikiran. Shin tidak mau mengalami penyesalan yang membuatnya menyesal seumur hidup. Sampai sekarang.

Bersama dengan Nayla, ada perasaan yang berbeda. Perasaan yang membuat Shin merasa bahwa dia bisa berguna untuk wanita itu. Kehadirannya memberikan pengaruh untuk Nayla yang anti pria dan merasa dibutuhkan oleh wanita itu.

Dia menyayangi Nayla tanpa alasan yang mengharuskannya seperti itu. Entahlah. Dia tidak ingin wanita itu tersakiti atau merasakan kesakitan lewat kekurangan yang dialaminya. Dia sangat menginginkan Nayla bisa sembuh dari phobianya. Karena dengan pengalihan seperti itulah, sedikit banyak membuat Shin berubah.

Shin menoleh ke belakang ketika dia mendengar ada yang membuka pintu ruangan itu. Belum-belum dia sudah mendengus tidak suka ketika bisa melihat ada Percy masuk ke dalam ruangan itu dengan cengiran lebar di wajahnya.

 Belum-belum dia sudah mendengus tidak suka ketika bisa melihat ada Percy masuk ke dalam ruangan itu dengan cengiran lebar di wajahnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Aku tidak percaya kalau kau ternyata sudah pintar berbohong padaku, Shin. Kau bilang melamar, tapi ternyata kau menikah." ujar Percy yang berjalan kearahnya, sambil melebarkan kedua tangannya.

"Ini diluar rencana dan aku tidak berniat untuk berbohong padamu." balas Shin sambil menerima pelukan selamat dari Percy.

"Aku senang kalau kau bisa mendapatkan Nayla." tukas Percy senang ketika sudah menarik diri dari pelukan itu.

Shin memberikan senyuman setengahnya. "Apakah kau yang ngotot ingin masuk kedala proyek ini karena kau memang tidak berniat untuk bersaing denganku? Kau ikut andil dalam menjadi sekumpulan matchmaker untuk menjodohkanku dengan Nayla?"

Percy mengerutkan alisnya tanda tidak setuju. "Aku memang menyukai Nayla. Dia cantik dan lucu. Hanya saja, phobianya itu memiliki keanehan yang membuatku ngeri."

"Bilang saja kau masih belum bisa melupakan Laura." celetuk Shin sambil mencibir.

"Aku bahkan tidak tahu kalau Laura ada dalam proyek ini," balas Percy enteng.

"Dan jika tidak ada Laura, apakah kau akan tetap bersaing denganku?" tanya Shin dengan alis terangkat.

Percy terkekeh. "Easy, dude. Aku pernah bilang padamu kalau aku akan menerima kekalahan dengan lapang dada jika Nayla memilihmu. Lagipula, bukankah memang jalan hidup seseorang tidak ada yang tahu jika kita tidak mencoba melangkah ke dalamnya?"

The Rose Petal (COMPLETED)Where stories live. Discover now