Udara menghangat, tiba-tiba ku bersemi dalam gejolak hati:“Indah”
Di malam itu,
Di tiap inci senyuman manismuAku tersanjung sekali, perihal sederhana.
Sapaanmu dengan keceriaan, meretas kerinduanku
Aku terombang ambing rasa kala ituRasa semanis madu
Menciptakan bulir-bulir rasa yang menentramkan
Memadamkan api fana kekosongan“Tunjukkan kepadaku arti keabadian”
Aku bersama doaku, Nampak begitu akrab dan saling mengusulkan nama yang samaAku terkungkung keterbatasan
Terbatas penggapaian
Menggapai ketidak pastian
Entahlah,“Namun tak mengapa, Setidaknya ku telah merasa sangat bahagia”
“Teruntuk saat ini”
(Bondowoso, 13 februari 2019)
![](https://img.wattpad.com/cover/176996192-288-k313489.jpg)
YOU ARE READING
Perihal Cinta
PoetrySenyawa-senyawa kesatuan, membentuk koloni. Abu-abu, Pelangi, Bahkan albino Lebih-lebih jika sebuah transparansi