07🏀Hot Sweat

798 101 5
                                    

klik tanda ☆ di pojok kiri bawah!!!
tunggu sampai berubah warna menjadi 🌟

klik tanda ☆ di pojok kiri bawah!!!tunggu sampai berubah warna menjadi 🌟

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Fiuuwitt... kau sexy sekali, nona. Maukah kau membantuku sebentar?"

Seorang pria asing menarik lenganku secara paksa. Dia pasti pria hidung belang yang berniat jahat padaku. Rasanya aku ingin menangis. Seseorang tolonglah aku.

Sepintas aku berpikir kalau Baekhyun akan datang menolongku, tapi itu tidak mungkin. Dia baru saja mendapat telepon dan mengharuskannya pulang ke rumah secepat mungkin. Entah apa yang terjadi dan siapa yang meneleponnya, aku tidak peduli. Toh, bukan urusanku.

"Hey... brengsek?! Lepaskan dia!!"

"Siapa dia? Sepertinya tidak asing dengan mata cantik itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Siapa dia? Sepertinya tidak asing dengan mata cantik itu. Sepertinya aku pernah bertemu dengannya. Tapi di mana?" batinku terus berkicau.

Kedua bola mataku terus memperhatikan sosok pria jangkung yang tingginya sama seperti Chanyeol itu. Hanya saja pria ini terlihat lebih putih, kalem dan manis.

"Awasss...!!" teriaknya, sambil menarik tanganku sebelum pipiku terkena pukulan dari si om mesum.

Bughh...

Pria cantik ini berkelahi dengan gila. Dia hampir saja mencelakaiku karena melemparkan lawannya ke arahku. Tapi dia keren. Hehe.

Brukk...

Tidak bisakah satu hari saja kalau pantatku tidak mencium tanah? Aku merasa bersalah pada calon suamiku di masa depan karena tidak bisa menjaga pantatku ini dengan baik.

"Kau tidak apa-apa, Kak Jieun?" tangannya terulur untuk membantuku berdiri.

"Ah... iya. Terima kasih. Tapi, bagaimana kau bisa tahu namaku?"

Bukannya menjawab pertanyaanku, tapi dia malah memberikanku sebuah jepit rambut bergambar panda. Lalu setelah itu dia berlari menuju sebuah mobil mewah berwarna putih yang sudah menunggunya di pinggir jalan. Aku bahkan belum sempat menanyakan namanya.

"Jepit rambut panda??" bibirku bergumam lirih.

Anganku terus menerawang jauh mencoba menggali beberapa memori masa kecilku. Barangkali kami memang saling mengenal semasa kecil.

My Pervert Captain [✔]Where stories live. Discover now