Klik delete, semua beres.
Harusnya begitu. Tapi kenapa terasa berat?
Menghapus foto mantan tidak semudah membalikkan telapak tangan. Apalagi di sini posisinya, aku sebagai pihak yang mengakhiri hubungan.
Kupilah lagi folder di laptop. Takut bila masih tersalip foto mantan.
Setelah memastikan aman, dengan berat hati, kupilih opsi delete. Hanya menunggu hitungan detik, ratusan foto terhapus secara permanen.
Selamat tinggal mantan dan segala kenangannya.
***
a/n
Cerita ini aku dedikasikan kepada ElevenAT1508 ❤
Untuk segala momen, kebersamaan, dan pembelajaran di dalamnya.Ah ya, sebelumnya cerita ini pernah aku publikasikan di web Eleven Awesome Team dalam bentuk OneShoot. Cuma di sini, aku kembangin lagi plot, alur, dan karakternya. Jadi akan sedikit berbeda dari yang pertama. But, endingnya sama kok.
XOXO
Diffean
YOU ARE READING
Dear Fake Account
Short Story[COMPLETED] Tugas jurnalistik yang diberikan Natalie membuat Laura harus siap bernostalgia dengan mantan dan sederet kenangan yang terkubur bersamanya. Pasalnya, Pimpinan Redaksi buletin Cindskatik---Natalie Keizia---menitahkan Laura menulis artikel...