[3] Kepoin Mantan Hari Kedua

455 98 5
                                    

Mantan, pertahananku runtuh.

Mantan, hatiku kembali melted.

Mantan, kok tambah cakep sih?

Mantan, aku gagal move on!

Berkali-kali aku merutuki diriku sendiri. Sial.

Ayo, Laura. Jadilah wartawan profesional dengan mengesampingkan masalah pribadi. Selesaikan tugas ini tanpa gamon-gamon club pada Theo.

Kutarik napas dalam-dalam, mengembalikan fokus yang selama ini buyar.

Oke, huft.

Kumpulkan data tentang narasumber, lanjut wawancara, lalu SELESAI. Aku terbebas dari tugas sialan ini.

Semalam, aku begadang mengumpulkan data tentang Theo di internet.

Menyiapkan berbagai pertanyaan untuk wawancara besok dan pastinya mempersiapkan mental agar tidak salting ketika berhadapan dengan Theo.

Mini note-ku sudah lecek dipenuhi tulisan tangan perihal Theodora Moses.

Demi wajan, panci, dan teman-temannya! Selama tiga tahun aku menjabat sebagai jurnalis sekolah, kenapa baru kali ini bisa gugup setengah mati?

Drrt.

Ponsel di sakuku bergetar. Menandakan sebuah notifikasi baru saja masuk.

Mengalihkan perhatianku dari laptop dan mini note, kurogoh saku celana untuk menemukan benda pipih persegi panjang kemudian membuka aplikasi Line.

You have a new message from Natalie Keizia.

Natalie Keizia
Gimana? Udah atur jadwal sama narasumber? Ini hari terakhir lo kepoin mantan.

Natalie Keizia
Eh, sorry Ra. Maksud gue, kepoin narasumber.

Hah, stalker mantan kesayangan memang perlu usaha berat. Benar kata orang, pihak yang memutuskan hubungan galaunya pasti belakangan.

Lebih baik diputusin, galaunya awal-awal. Ketimbang mutusin terus galaunya belakangan!

Kan repot. Apalagi kalau nyesel.

Sial. Mirip posisiku sekarang ini. Terjebak dalam problematika Mantan Menyesal.

Lauraaa
Belom -_-

Lauraaa
Nate, sekali lagi lo bilang 'mantan', gue tampol onlen sekarang juga.

Natalie Keizia
Ish! buruan atur. Deadline kita mepet. Dua minggu lagi buletin harus terbit. Belum lagi pengeditan.

Natalie Keizia
Gue kasih id line barunya Theo, id nya theomosss. Udah sana chat.

Lauraaa
Lah, harus gue ya yang ngechat?

Natalie Keizia
Jelas -,-

Jantungku berpacu liar di luar batas normal. Tubuhku tiba-tiba menegang, kuraih jedai hitam metalik lalu mencepol rambut gelombangku asal-asalan. Frustrasi.

Memulai percakapan? Dengan Theo? Setelah genap satu tahun aku menghilang dari kehidupannya?

Sialan.

Ayo, Laura. Selesaikan tugas ini dengan profesional! Lo pasti bisa!
hiburku dalam hati berkali-kali.

Seperti perintah Natalie, kuketik ID Line Theo dengan tangan gemetar.

Dear Fake AccountDonde viven las historias. Descúbrelo ahora