0.2[Kebetulan]

67 18 10
                                    

-CAFFE ANACONDA-
19:45 KST

AUTHOR POV.

Hari-hari belakangan ini Jaena masih sibuk sama pekerjaannya. Palingan hanya sedikit waktu untuk istirahatnya. Kebetulan ini sudah saatnya jam pulang, dia putusin buat pergi ke Caffe sendiri. Setelah sampai di Caffe tersebut dia memilih untuk duduk di kursi paling ujung. Belum lama duduk pelayan Caffe datang sambil menunjukkan brosur makanan kepada Jaena.

"Mau pesan apa mbak?"

"Toppokki sama minum Jeruk peras biasa aja."

"Oke." Jawab pelayan itu dengan ramah.

Begitu juga dengan Yeonjun, hampir setengah hari dia depan komputer, karena rasa bosan dan capek timbul, kata dia usahakan buat pergi ke ruangan Beomgyu ngajak makan malam di Caffe. sayangnya, Beomgyu sudah pulang dari tadi tanpa pamit kepada Yeonjun, Dan akhirnya Yeonjun pergi sendirian.

"Mau makan apa pak?"

"Kalo kita makan itu pake apa?" Tanyaku sambil menatap pelayan.

-_-

"Pake sambal, atau yang lain-lain." Ucap pelayan tersebut.

"Enggak!"

"Nah, terus pake apa dong pak?"

"Pake minum juga kan?"

"Oh, iya pake minum."

"Nah, tu tau kan, terus kenapa tadi kamu nanyain makan aja, minum nya kok nggak. Bisa-bisa tersedak aku kamu yang tanggung jawab. Sekarang kamu harus ngulangin pertanyaan tadi."

Aish ganteng, tapi kok ngeselin banget kalo nggak di gaji, mana mungkin aku mau layanin orang kek gini huh- omel seorang pelayan sambil mendengus kesal.

"Hei! kok ngelamun sih?" Ujar Yeonjun menepuk pundak pelayan itu.

"Oke aku ulangi, Pak mau makan apa? dan minumnya apa?"

"Nah gitu dong, aku mau makan Toppokki sama air putih hangat."

"Oke."

Jadi sekarang itu ceritanya Yeonjun sama Jaena itu satu Caffe, dengan memesan makanan yang sama(hanya kebetulan).
15 menit telah berlalu namun mereka belum menyadari satu sama lain. Akhirnya makanan mereka sudah datang dan siap untuk di santap.

"Ini pak Toppokki sama air putih hangat nya." Ucap pelayan Caffe sambil meletakkan makanan dan minum di meja Yeonjun.

"Makasih, omong-omong kok Toppoki nya dua, yang satu nya lagi punya siapa?" Tanya Yeonjun menunjuk Toppokki tersebut.

"Oh ini punya cewek yang diujung sana." Sambil menunjuk cewek yang duduk di kursi paling ujung.

" Sambil menunjuk cewek yang duduk di kursi paling ujung

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ih dasar, kenapa sih ngikut-ngikut apa yang aku pesan. Siapa sih tu cewek kok aku penasaran banget." Ucap Yeonjun sambil ngomong-ngomong sendiri.

"Eh Ahjumma boleh minta tolong?" Tanya Yeonjun yang nggak habis-habisnya.

"Boleh, tolong apaan?"

"Nanti tanyain nama cewek yang ada di ujung sana."

Ih kenapa sih dia, nggak masuk akal banget dari tadi- gumam pelayan Caffe itu.

"Mau apa tidak?"

"Iya-iya nanti aku tanyain."

•••

"Permisi mbak ini makanan nya."

"Ouh iya, makasih."

"Kalau boleh tau ngomong-omong namanya siapa ya?"

"Lah kok nanyain nama saya, ada apa ya?" Tanya Jaena bingung.

"Itu laki-laki yang disana pengen tau." Dengan santainya pelayan itu menunjuk ke arah Yeonjun, yang menyebab kan mereka sama-sama kaget.

"Ka-kamu lagi?" Ucap Yeonjun dan Jaena serentak.

"Owh sial apa-apaan ini, kenapa dia lagi." Ucap Yeonjun sambil memijit pelipisnya.

Lalu Yeonjun memberanikan diri untuk bicara. "Ngapain kamu disini?"

"Ya makan lah, nah kamu juga ngapain disini?" Jawab Jaena, kemudian bertanya balik.

"Kenapa harus disini Ho?"

"Emangnya nggak boleh?"

"Nggak."

"Caffe ini gunanya buat makan, bukan buat debat, ah sudalah aku gajadi makan pusing banget ada orang gaje."

"Kalau begitu aku juga nggak jadi, Ahjumma aku akan bayar punya dia juga."

"Punya uang nggak?" Jawab Jaena remeh.

"Punya dong." Lalu Yeonjun merogoh saku celana nya. satu kali rogohan, dua kali rogohan. Namun hasilnya sama ia tidak menemukan dompetnya sama sekali. Ia pindah merogoh tas nya. Nihil."Argh sial dompet ku tinggal di atas meja." Ujar Yeonjun Keningnya berkerut, diikuti dengan wajahnya yang bingun.

"Ini Ahjumma uangnya biar aku yang bayar semua. Dan kamu Yeonjun kalo nggak punya uang jangan sok mau bayarin aku deh, tuh kan malu juga tidak ada uang. Hehe." Ucap Jaena sambil ketawa kecil, dan mengambil tas nya. Kemudian melangkah cepat keluar Caffe.

"Hei-hei Jaena, lain kali aku akan bayarin kamu lebih. Lihat aja nanti." Teriak Yeonjun namun Jaena tetap tidak meresponnya.

Hallo, aku update lagi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Hallo, aku update lagi.
Next chapter berikutnya.

Maaf telat update.
Semoga ceritaku menjadi cerita favorite kalian.

Jangan lupa Vote dan Komen juga, Vote-Komen kalian sangat berharga bagi Penulis.

Sabtu, 16 Februari 2019

@delsyyy_

-Thank you  next guys-

Love In SilenceWhere stories live. Discover now