Two

12.5K 2.2K 594
                                    

V O T E

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

V O T E

Kirei hanya ingin memohon pada Tuhan untuk membelah tanah dimana kakinya berpijak. Ia ingin jatuh ke dalam inti bumi. Walau nanti tubuhnya akan lenyap, hilang tanpa bekas, Kirei tidak peduli.

Suara itu bagai mimpi buruk bagi Kirei. Seluruh tubuhnya dibuat kaku sesaat, dan bergetar hebat kemudian. Postur tubuh itu membuat napasnya sesak seolah dadanya sedang ditekan kencang.

Kekesalan yang semula menguasai pikiran dan emosi Kirei sekejap terlupakan. Karamel machiato dingin yang selalu jadi favoritnya sudah ia tak hiraukan lagi menyatu dengan lantai krem restoran. Semua itu tertutup bayang-bayang masa lalu yang mengambil alih ruang pikirannya.

Sebuah masa lalu yang susah payah Kirei usir namun layaknya toxic pada obat-obat terlarang, mereka melekat dalam diri. Memeluk sel-sel darahnya hingga begitu sakit walau untuk sekedar dilupakan.

"Well, hello to you too... sweet thing?" Chanyeol menyapanya dengan seringai jahil, sebuah kebiasaan saat melihat gadis cantik.

Tapi Chanyeol tidak pernah menyangka kalau sapaan itu bagai pisau yang kembali menyayat luka di hati Kirei. Chanyeol tidak pernah tahu kalau godaannya membuat sang gadis tiba-tiba jatuh berlutut di hadapannya. Dengan napas tersenggal ia menunduk, terus menunduk seraya memukul-mukul dadanya hingga pada menit selanjutnya, Baekhyun merasakan beban gadis itu bersandar di kakinya.

***

"My sweet thing, my sweet lolly. Come to my room and let's play with me."

Sepenggal lirik dari lagu ciptaan Om Lolipop seolah komando untuk gadis kecil bernama Kirei mengikutinya ke kamar. Tubuh mungilnya direbahkan di atas ranjang, sementara tubuh jangkung Sang Om ada di sebelahnya dengan posisi yang sama.

Mereka tidak saling berhadapan kerena Om cukup tahu anak seusia Kirei akan ketakutan jika ditatap dan ditekan secara blak-blakan. Maka dari itu untuk memulai sesi permainannya Om sengaja membiarkan Kirei sibuk dengan bonekanya.

Kemudian saat dirasa Kirei sudah cukup larut dalam dunia imajinasinya, tangan besar Om itu bergerak. Ia meraba lengan Kirei. Lalu turun terus hingga pahanya. Dan sampai akhirnya berhenti di antaranya.

Kirei menoleh, menatap bingung Om. Namun pemuda itu hanya tersenyum seraya berkata, "lanjutin main bonekanya, Lolly. Om gak akan jahatin Lolly."

Gadis lima tahun itu lantas mengangguk dan kembali fokus pada boneka beruang merah muda yang baru saja ia beri nama Pinky.

Tangan yang masih ada di antara paha Kirei awalnya diam. Lalu bergerak dengan bertahap dan hati-hati. Bermula dari mengusap-usap bagian intim Kirei, hingga lama-lama menekannya lembut.

Tubuh Om berangsur-angsur mendekat pada Kirei, sedang tangannya pelan-pelan melebarkan kaki Kirei.

"Lolly..."

Lolly [bbh]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang