family

815 57 10
                                    

Nyonya Kim selalu berada bersama Jisoo semenjak 2 bulan belakangan ini, Jinyoung menjemputnya di Jangho lalu membawa mertuanya itu ke Seoul sejak Jisoo melahirkan agar ada yang membantu istrinya untuk mengurus Juhoon.

Untung saja Jackson sangat baik dan pengertian untuk membiarkan Jinyoung selalu pulang lebih awal dari kantor.

Menjelang tengah malam, ketika semua orang terlelap, Jisoo tiba-tiba saja langsung tersentak dari tidurnya ketika Juhoon mendadak menangis keras, Jisoo bahkan masih menutup matanya sambil berlari ke mebel box bayi milik Juhoon yang tak jauh dari ranjangnya, lalu cepat menggendong bayinya, diapun sebenarnya sangat mengantuk tapi dia tidak mungkin todur jika bayinya terbangun tengah malan seperti ini.

"ussstt..... usstt....., ada apa sayang? Kau lapar?" tanya Jisoo pelan, tapi Juhoon terus saja menangis.

Meskipun suara bayi itu menggelegar memenuhi kamar, tapi sepertinya Jinyoung tak pernah merasa terganggu, dia bahkan semakin terlelap dalam mimpinya.

Sedangkan Jisoo, dia terus menggendong Juhoon kesana kemari untuk menenangkannya lalu menyusuinya tapi Juhoon tetap saja menangis, sekarang Jisoo jadi bingung harus melakukan apa.

Jisoo langsung tak jadi mengantuk, dia bahkan berniat untuk membangunkan ibunya di kamar sebelah tapi tak enak hati untuk membangunkan ibunya di tengah malam seperti ini.

Pukul 2 pagi, Jisoo belum tidur dan Juhoon masih saja terisak meskipun tidak sekeras sebelumnya.

"mau gantian denganku?"

Jisoo menoleh ketika mendengar Jinyoung tiba-tiba menyahut menyuruhnya untuk gantian menjagai Juhoon, suaminya itu ternyata juga terbangun dan tak bisa tidur.

Pelan Jisoo mendekati Jinyoung yang duduk di tepi ranjang sambil membawa Juhoon dalam gendongannya.

"dia terus saja menangis...." ujar Jisoo dengan wajah kelelahan.

"tidurlah...!! Biar aku saja yang menjaganya" balas Jinyoung mencoba meraih bayi itu dan meminta agar Jinyoung saja yang menggendongnya.

Jisoo menggeleng "biar aku saja, besok pagi kau harus ke kantor, bagaimana jika kau terlambat bangun?"

"tapi kau juga butuh istirahat Jisoo"

"tidak apa-apa.... Kau istirahat saja! Urusan Juhoon serahkan padaku"

"baiklah, kalau kau begadang maka aku juga akan begadang" Jinyoung tak mau kalah.

Lagi-lagi mereka berdebat hanya karena tak ada yang ingin mengalah untuk menjagai Juhoon.

"Jinyoung..... Aku bilang tidak apa-apa, kau tidur saja!"

Jinyoung menggeleng, dia semakin kukuh untuk menemani Jisoo begadang menjagai Juhoon, dan akhirnya Jisoo pasrah lalu menyerahkan Juhoon pada Jinyoung, dan tiba-tiba saja bayi itu berhenti menangis ketika ada dalam gendongan ayahnya.

Jinyoung bahkan sampai kaget dan melempar pandang pada Jisoo lalu menahan senyum mereka.

"sepertinya dia tahu bahwa aku ayahnya.... " ujar Jinyoung masih menganga.

Jisoo dengan senyum mengambang menjawab "sepertinya dia ingin agar kau saja yang begadang malam ini"

"yahh sudah....kau tidur saja! Biar aku yang menjaganya"

"kita akan menjaganya, aku takut jika popoknya penuh dan kau tidak bisa menggantinya"

"kau pikir aku tidak bisa melakukannya?" protes Jinyoung kemudian.

"sudahlah...!! Kau tidak perlu sok-sok bisa melakukannya, 2 hari yang lalu ketika popoknya penuh, kau bahkan panik dan memanggilku untuk mengganti popoknya"

BE MY WIFE ✔Where stories live. Discover now