1. Kegoblokan ( SamaIchi )

1.5K 123 56
                                    

Hypnosis Microphone Fanfiction;

Samatoki Aohitsugi x Ichiro Yamada

Rate T, Humor, High School AU


________________________________

Dedaunan beterbangan di antara dua sosok pemuda yang kini tampak saling melempar tatapan tajam. Yang bersurai putih menyeringai sinis, sementara si pemilik netra dwiwarna mendecih.

Siswa-siswi yang melewati mereka bergedik ketakutan. Bahkan ada yang langsung berlari ketika bertemu pandang dengan Samatoki, yang kita ketahui adalah seorang preman paling kejam seantero sekolah. Tentunya, ia sangat ditakuti dan disegani.

Cuih.

Terkecuali Ichiro. Seorang pemuda sebaya Samatoki sekaligus rivalnya dalam bertarung. Sejujurnya, Ichiro bukanlah orang yang suka keributan atau hobi mencari gara-gara. Ia mengaku kalau ia memiliki dendam lama pada Samatoki dan berniat untuk memberikannya pelajaran. Ia juga mengatakan jika ia sangat terobsesi untuk membuat Samatoki bertekuk lutut padanya dan menjadikan pemuda beruban itu menjadi babunya.

Ichiro tanpa sadar menyeringai mengingat segala rencana yang telah disiapkannya.

"Diem aja lo? Diem-dieman mulu, kayak baru kenal aje,"

Mendengar perkataan Samatoki membuat telinganya gatal minta dikorek. Siapa tahu ada banyak kotoran berbentuk wajah Samatoki disana. Pemuda bersurai kelam itu membuang ludah kesamping.

Sebenarnya ia hendak membuangnya tepat di wajah sok tampan Samatoki. Tapi itu urusan nanti, yang penting rencananya terlaksana.

"Gak usah banyak cincong, bangsat. Ayo sini, maju lo."

Alis Samatoki terangkat. "Lah, kan lo yang ngajak gue kesini, kenapa harus gue yang nyamper elo? Tsun banget, jadi gemes."

Sontak, kedua pipi Ichiro bersemburat merah. Parasnya menjadi semakin imut dan ukeable, minta disodok.

Gak.

"Tolol."

Samatoki bengek, ia paling suka menjahili Ichiro. Ingin rasanya ditaklukannya pemuda yang hanya mengeluarkan pesona tsunderenya di hadapan Samatoki. Membuat dirinya jadi terlihat OOC.

Sangat berbeda dengan dirinya ketika berhadapan dengan kedua adiknya dan orang lain, ramah ramah bangsat.

"Jadi mulai, gak?"

Ichiro mengangguk mantap. Ia nyengir kuda. Kedua tangannya disilangkan di depan dada.

"Ya jadi, lah."

Baru saja Ichiro ingin menghampiri Samatoki yang hanya 10 langkah dari tempatnya berdiri, sakunya berbunyi, menyenandungkan ringtone sebuah lagu berjudul Hime Hime.

Ichiro merengut. Samatoki mengusap wajah. Diambilnya ponsel yang tersimpan di dalam saku dan langsung ditempelkannya pada telinga bercongek setelah menekan tombol hijau yang tertera pada layar berwallpaper gadis anime berbikini yang sedang basah-basahan.

"Paan, Jir?"

Bukan, bukan kata kasar yang sering kali diucapkan anak jaman now yang telah menjadi reflek tersendiri. Itu adik pertamanya, Jiro.

"Abang, kapan pulang..." Rengekan manja bergoyang di telinga Ichiro, membuatnya gusar. Kalau begini tandanya telah terjadi sesuatu yang tidak-tidak pada kedua adiknya.

"Kenapa, Jir? Ada masalah? Kamu udah pulang sekolah? Abang jemput ya. Betewe uang jajannya udah abis? Mau abang tambah lagi?" Serentetan kalimat tanya berkumandang. Samatoki memandangnya cengo.

Oneshots Time [OPEN REQ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang