Chapter 21

5K 363 79
                                    

Terjemahannya mungkin masih agak kasar dan banyak Typo yang berkeliaran di mana-mana 😅
Mohon di maklumi naaa😌
.

.

.

Tinn sudah pergi sekitar dua puluh menit yang lalu, tetapi Ae dan Pete masih ada di sana duduk diam di meja. Pete merasa tidak enak melihat Ae sangat marah, dia belum pernah melihatnya sebarah ini sebelumnya.
Dia pernah melihat Ae marah karena P'Trump, tetapi hari ini, amarahnya terlihat berbeda. Dia sepertinya tidak bisa mengendalikan emosinya hingga Pete bisa melihat tinjunya mengepal dengan erat.

"Ae, tolong jangan dengarkan Tinn nah? Dia selalu seperti ini

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

"Ae, tolong jangan dengarkan Tinn nah? Dia selalu seperti ini ... Tapi dia tidak pernah melukai siapa pun."

Pete berusaha menenangkan Ae dengan cara terbaik yang dia bisa. Dia juga tidak senang mendengar apa yang dikatakan Tinn kepada pacarnya, tetapi setelah menjadi teman nya di kelas selama satu semester penuh, dia sadar bahwa Tinn benar-benar tipe orang yang tidak bisa menahan mulut kasarnya.

Namun demikian, dia belum pernah melihat atau mendengar Tinn melukai siapa pun sejak hari pertama dia bertemu Tinn.

"Si brengsek itu!!..."

Ae hendak mengatakan sesuatu kepada Pete sehingga dia berbalik untuk berbicara dengannya, tetapi begitu dia melihat Pete sedang memegang arlojinya dengan erat dan tampak sangat pucat, dia malah memutuskan untuk tidak menyambung kata-katanya

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Ae hendak mengatakan sesuatu kepada Pete sehingga dia berbalik untuk berbicara dengannya, tetapi begitu dia melihat Pete sedang memegang arlojinya dengan erat dan tampak sangat pucat, dia malah memutuskan untuk tidak menyambung kata-katanya.

"Lupakan!! Aku akan kembali ke ke asrama."

"Tapi kamu masih punya kelas setelah ini."

Pete sudah tahu jadwal kelasnya. Bagaimanapun, Ae sepertinya tidak peduli lagi.

"Aku akan melewatkannya."

Ae menarik tangan Pete untuk berjalan keluar dari restoran dan ke asrama Ae, Pete tetap ddiam
Melihat amarahnha yang meluap-luap membuatnya memutuskan untuk tetap diam. Kalau tidak, itu hanya akan membuat pacarnya merasa lebih buruk jika dia mengangkat topik tentang Tinn sekali lagi.

AePete Aja!!Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin