Masih ada kereta yang akan lewat_Lingkungan baru.

206 6 5
                                    

Maaf! Masih di isi dengan curhatan, sebelum kita melanjutkan dengan judul yg sudah saya umummkan yaitu Rino Alviansyah, saya ingin menceritakan sedikit kehidupan saya selama berada di hotel ini.

Terima kasih.

Kini aku sudah bekerja di sebuah hotel yang sangat terkenal di kotaku. Walaupun sudah mengantongi nilai bintang satu akan tetapi manajemen hotel tsb masih terkesan sangat amburadul.

Sebuah hotel warisan keluarga yang orang tuanya sudah meninggal dan di teruskan oleh anak anak nya sang pemilik hotel.

Hari pertama masuk kerja aku langsung di tempatkan di bagian dapur/kitchen. Sekaligus merangkap bell boy, atau pelayan mengantarkan makanan dan minuman ke kamar tamu. Kerjaku di bagian dapur hanya memasak air, masak nasi buat karyawan yg berkerja disitu, juga mencuci piring atau gelas gelas kotor.

Sewaktu aku di tempatkan di bagian kitchen aku berkenalan dengan seorang karyawan yang juga bertugas di bagian itu, yang kadang kadang juga merangkap sebagai bell boy, namanya Anto, orangnya suka membual, hari pertama saja aku berkerja disitu, aku sudah dibohonginya, dengan mengatakan kalau dia, dari pagi tadi sudah buat kan dan mengantarkan minuman ke kamar tamu sudah sebanyak 150 gelas, awalnya sih aku percaya saja karena aku belum tahu gimana keaadaan hotel, baru setelah aku tanya ke Abang iparku, ternyata omongan Anto hanya isapan jempol belaka,

"percaya saja kamu dengan ucapan Anto, dia itu si tukang bual" ucap Abang iparku sambil tertawa, setelah aku tanya sesampai kami tiba dirumah.

Anto usianya empat tahun lebih tua dari aku. Berteman sama dia itu kadang kadang kesal karena bualannya yang selangit, tapi juga sangat menyenangkan, istilahnya benci tapi rindu. Memang, kalau kita ngomong sering nyambung dan hobinya kita sama, keselnya dia itu kalau main main atau bercanda atau ngeledek sangat kelewatan, walaupun begitu kita tetap akrab walaupun kadang sifatnya sangat menjengkelkan.

Setelah sekian lama bersama sama Anto aku bisa merasakan kalau Anto itu sebenarnya dia juga seorang maho, atau setidak tidaknya dia orangnya biseks. Dan itu aku rasakan saat beberapa kali dia memancing aku bicara ke arah yang agak sensitif untuk dibahas dan beberapa kali memancing aku memamerkan lekuk kontolnya kalau dia lagi ngeceng, atau mencoba untuk menyentuh bagian sensitifku, tapi aku tak pernah meresponsnya.

Bila di bandingkan dengan tiga orang yg sebelumnya yang pernah hadir di dalam hatiku, Anto tak ada apa apa nya bila di bandingkan dengan tiga orang sebelumnya, tapi terkadang aku juga memikirkannya.

Pernah suatu malam aku bermimpi Anto meninggal tenggelam di laut, tak sadar ketika aku terbangun aku seperti menangis dan takut kehilangan dia. Apa arti dari mimpi tsb? Ikuti terus cerita ini, di akhir cerita arti mimpi tentang Anto itu akan terkuak.

Soal kehomoan Anto itu memang terbukti, setelah sekian tahun lamanya kita bersama di satu tempat kerjaaan yang sama dan saat itu dia sudah menikah dan punya anak, akibat kita nonton video berdua akhirnya terjadi juga perbuatan itu, dan itu kami lakukan atas dasar suka sama suka saja karena dibakar nafsu birahi, dan aku sangat terkejut ternyata bualannya pada kontolnya yg seper gede itu, bukan isapan jempol belaka dan memang yang terbesar yang pernah aku lihat, tapi aku tetap tak merasakan apa apa dengannya, karena dalam menyayangi seseorang aku tak melihat dari besarnya ukuran kontol, tapi benar benar datang dari hati yang paling dalam, apakah kita suka dan sayang sama orang tsb. Dan setelah itu terus terjadi lagi untuk kesekian kalinya dengan tanpa perlu lagi nonton vidio terlebih dahulu.

Anto merupakan salah satu partner sex ku selama aku bekerja di hotel tsb, dan sudah aku katakan sebelumnya kegilaanku dalam hal ini dimulai sejak aku bekerja disini. Sewaktu bekerja disini juga pertama kalinya aku kenal dengan blue film, yang selama ini cuma aku dengar dari teman teman saja, bahkan sejak sma aku sudah pernah mendengar dari teman sekolah, tapi belum pernah sama sekali menontonnya, aku tak pernah mengira kalau di filem biru itu mempertotonkan adegan yang sangat vulgar, aku pikir dulunya dari teman yang pernah menontonya, itu hanya bohong belaka.

SENYUM YANG DI RAMPAS (revisi).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang