Rasa yang Terpendam

23 4 2
                                    

Sebelumnya maaf jika puisi ini gaje, atau tidak mudah dipahami. Soalnya saya sendiri tak ada pengalaman dalam hal cinta gini. Puisi ini merupakan requestan dari Liiohryn_Arahmaa, semoga suka dan selamat memahami.

Rasa yang Terpendam
(By Fiana NS)

Duhai wajah muram nan sendu...
Tak jenuhkah kau menahan gejolak dari hatimu?
Tak bosankah kau memendam perasaanmu?

Rintik hujan yang membasahi kalbu...
Hidup ini hanya sesingkat larinya waktu...
Tak selamanya dirimu memendam rasa itu,
Yakinkanlah akan keraguanmu,
Beranilah dalam hal rasa di hatimu,
Ungkapkanlah yang sebenarnya, meski terhitung kelu untuk lidahmu,
Tak apa untuk akhir yang tak sesuai anganmu,
Setidaknya kelegaan hati telah mengayomi hatimu,
Setidaknya satu kejujuran dapat menerangi setiap titik bagian kelabu,
Setidaknya jua suatu kebenaran dapat menyingkap ribuan ambigu.

Bukankah tak bisa satu tangan itu menghasilkan bunyi tepukkan...
Tak akan bisa jika satu kaki yang tersisa berjalan diatas bilah kayu keseimbangan...
Tak akan mungkin jika burung hantu dengan satu sayapnya yang tersisa terbang menembus gelapnya malam...
Karena bersebelah tangan itu menyakitkan,
Karena menyimpan rasa sendiri itu memuakkan.

Katakanlah yang sesungguhnya,
Karena hatimu juga perlu bicara,
Kemudian kelegaan akan menghampiri dengan sendirinya.

.
.
.

Terlalu panjang ya... Udah klo nemuin typo benerin ya, kasihan yang udah tersentuh ketika ngeread eh palah ketemu typo, penghancur suasana.

all about lifeWhere stories live. Discover now