Hidden Hearts s1 adalah dari Sunshine. Kini Hidden Hearts s2 adalah dari pov Abin. Ikuti pula apa yang terpendam di hati Abin.
Happy reading Uols. Luv all my dear readers.
#1- Feeling 25/09/18
#3-Sabahan 26/09/18
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Of course I know him. Well, he's my dad"jelas Thyia selamba
What the heck?!!
"What?! Yo..your dad?!"tergagap gagap terus saya dan mata saya pun terbeliak.
Thyia terus laju menganggukkan kepala.
Seriously?
I can not believe it!
Why so sudden, huh?
"Emm.. you seem surprised"Thyia bilang seraya menghentikan saya dari terus kebinggungan.
Well, she must be happy when she sees me like an idiot.
Of course I was surprised. I really did not expect that Thyia was the daughter of Mr Cohen. Although, I know about her past but I do not know about her background. I do not where she comes from or who her family?
"My dad, sorry... I mean, Mr Cohen, tak dapat datang. Tiba tiba dia ada urusan dekat overseas. So, for now on, I will take over his work"terang Thyia
"Owh.. I see.."saya bilang sambil angguk kepala. Buat buat faham
"I hope you do not mind working with me. Well, sebab sebelum ni kita kan..."
"Nah... I don't mind"saya pintas cakap Thyia sambil berlagak cool
Honestly... I feel unpleasant. Berkerja dengan Thyia macam satu bencana. Goddamn! Memikirkan perangai Thyia yang over mengada ngada saja. Suda bikin saya sesak nafas serta stress. It was suck! Lepas ni mesti kami akan kerap berjumpa.
"I'm glad to hear it and I was very happy that we can work together again."Thyia bilang excited sambil senyum sama saya
Saya just balas dengan senyuman miring saja.
"So, can we start?"
Lagi cepat saya kasi bentang tu Proposal. Lagi cepat semuanya selesai. Kununlah.
"Yes, of course"jawab Thyia
"Please, have a seat"saya mempersilakan Thyia duduk lalu kami dua sama sama duduk menghadap satu sama lain.
Selepas itu, tanpa membuang masa saya terus membentangkan proposal sama Thyia. I maintained a professional attitude. Macam mana saya berurusan dengan klien. Macam itu jugalah saya berurusan sama Thyia. Saya tolak tepi dulu semua masalah yang pernah berlaku antara saya dan Thyia. Saya juga harus melupakan seketika segala persoalan yang sedang berlegar dibenak fikiran saya. For now, work is the most important thing.
"Malam tu, kenapa you balik tak bagitau dengan I?"tiba tiba Thyia bilang begitu sama saya.
"Miss Cynthiya, can we just fokus on our work?"saya bilang serius. Sengaja saya mengelak menjawab pertanyaan Thyia. Because it was not an important thing and has nothing to do with work.
Thyia terus terdiam dan kami dua sambung berbincang. Namun selang beberapa minit kemudian. Thyia merapu semula. Haish! Bikin panas!
"Nearly two years we haven't met. Well... I've to admit that you really never changes."