V

12 1 0
                                    

waktu istirahat telah usai bel pun telah berbunyi menadakan kegiatan belajar mengajar di mulai kembali. Aksara mulai memasuki kelasnya dengan persaan yang masih campur aduk. Rasa kesal dan iri mulai menghampiri.

"Aksara. Aksra kenapa sih?." Tanya senja.

"Nggak apa apa!" Ucapku dingin. Aksara binging mengapa mood nya akhir akhir ini naik turun tidak seperti biasanya.

"Aksara!." Ucap oji dengan tegas.

"O..oji." lirihku. Aksara tau jika suara oji sudah bernada tegas seperti tadi pertanda oji ingin mengetahui apa yang di sembunyikan aksara."oji maaf." Cicit aksara. Aksara segera duduk di bangku nya dengan kepala yang masih menunduk. Aksara tau bahwa sikap nya kalin ini sungguh kekanak kanakan. Seharus nya aksra tidak seperti ini ia harus sedikit dewasa.

                                ***
Bel pulang berbunyi  pertanda jam pelajaran telah berakhir. Aksara berjalan dengan lesu dia bingung apa yang harus ia lakukan untuk melewati hari hari yang akan datang.    

"Aksara!!" Teriak oji. Aksar yang mendengarnya tersenyum. Aksara tau hanya oji sahabat yang selalu ada  di samping nya dan menghibur di kala duka.

"Oji" lirih aksara. Aksara tau aksara tidak akan pernah bisa menyembunyikan masalah apa pun sekecil apa pun masalah nya oji sahabatnya itu pasti akan mengetahui.

"Aku tau kalo kamu pasti ada masalah." Ucapnya. Aksra menunduk sambil memiankan ujing kuku nya. Haruskah ia menceritakan segalanya pada sahabatnya ini?. Atau tetap diam dan menyemubunyikan segalanya. Namun, sayank nya aksra sudah cukup lelah jika ia terus menerus diam dan menyembunyikan perasaannya ini.

"Kok malah nunduk sih?!." Geram oji. Oji benar benar kesal pada sahabat perempuan yang di hadapan nya. Memangnya serumit apa permasalahannya ini. Hingga begitu selit tuk menceritakan nya.

"Anu oji anu.. duh aksara bingung!." Ujarnya sambil tersenyum kikuk.

"Iyh aksra bingung apa? Emangnya mau nanya apa sih?!." Tanya oji. Aksara menunduk kembali sambil memain jara kuku nya lagi. Haruskah aksara menanyakannya dan menceritakan apa yang terjadi dengan dirinya.

"Oji.. Menurut Oji aksra itu cantik ga?." Cicit aksra sambil menunduk. Oji yang mendengar pertanyaan aksara membulat kan matanya ia tak menyangka aksara yang ia tau tidak pernah memperdulikan fisik nya lalu sekarang ia menanyakan hal seperti itu. tak tahan menahan tawanya lagi hingga seketika tawa keras nya menggelegar memenuhi koridor kelas.

"Buhahahahaha ra hahah ini kamu kan." Tawanya hingga oji berjongkok tuk menahan perutnya yang sakit karena terlalu banyak tertawa. Aksara membulatkan mata nya terkejut. Lalu, ia mengerucutkan bibirnya. Ia kesal apakah salah dengan pertanyannya ini?. Oji yang melihat aksara mengerucutkan bibirnya. langsung berhenti tertawa dan langsung berdiri menghadap aksara.

"Aksara..akasara itu nggak cantik.."

Aksara menatap oji."Oji saja sudah menjawab bahwa ia tak cantik. Jika ia banding kan dengan shabatnya aksara pasti kalah jauh. Senja itu cantik dan anggun sedangkan aksara? Oji sajah sudah menjawab." Pikir aksara.

"Tapi aksra itu manis." Lanjut oji sambil menangkap pipi aksra dengan kedua tangannya.

"Aksara itu manis apa lagi kalo aksara tersenyum lebih nambah manis nya. Sampi- sampai oji juga terkena diabetes." Tuturnya. Aksara tersenyum  dan menunduk pipi nya tersa panas seketika ia tau pipi nya saat ini pasti seperti tomat yang berwarna merah. "Ya ampun oji!!."gumam aksara dalam hati.

"O..ojii ma.. mari pu..lang. takut bunda nyari in.!" Ucap nya gugup. Aksara pun pergi berlari dari koridor kelas menuju parkiran sekolah. Oji yang melihatnya hanya tersenyum tulus. "Andaikan kamu tau ra kalo aku itu punya rasa lebih dari sekedar sahabat." Gumamnya sambil tersenykm miris.

Oji pun segara mengikuti langkah aksara menuju parkiran dan pulang bersama gadis itu.

     Jangan lupa vote nya guys😙❤

AKSANRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang