5

698 42 1
                                    

     Bau obat obatan tercium di hidung Ratu,ia mengerjakan mata nya beberapa kali,kepalanya sangat pusing.

Ia melihat di sebelah kirinya sudah ada Alana dan Azwa yang sedang duduk.

Sedangkan diambang pintu terlihat Devan yang sedang khawatir.

"Alana azwa?"
Ratu memanggil keduanya,dan mereka pun langsung menolehkan kepalanya ke sumber suara.

Alana lebih dulu menghampiri Ratu,dan setelahnya diikuti oleh Azwa dan Devan.

"Lo udah sadar Ratu?"
Ratu mengangguk ketika Alana bertanya.

Devan mendekat ke arah ratu,ia menatap ratu dengan perasaan bersalahnya.

"Rat,maafin gue yaa,gue beneran ga sengaja tadi"
Devan berbicara masih dengan raut wajah khawatir.

Ratu mengangguk sambil tersenyum.
"Iya kak,gapapa kok"

Setelahnya Ratu meminta izin ke Alana untuk kembali ke kelas,ia sangat tidak suka jika harus berlama lama ditempat yang mengandung bau obat obatan.
Awalnya Alana tak mengizinkan,namun karna Kak nahwa-Ketua PMR nya mengizinkan,maka Alana pun membolehkan Ratu kembali ke kelas.

Alana dan azwa membopong Ratu hingga masuk ke kelas.
Setelahnya keduanya kembali ke bangku masing masing.
Dan sekarang azwa lebih memilih duduk didepan Ratu,Ntah kenapa gadis berwajah cina itu menjadi lebih akrab dengan Ratu dan Alana.

Ratu melihat kebelakang dan mendapatii Raja yang menenggelamkan wajahnya ke tangan yang ia tumpuk ke atas meja.

Di otak ratu sekarang masih terngiang ngiang apa penyebab devan dan raja ingin berkelahi.
Ia ingin bertanya ke raja,tapi ia tak punya cukup nyali untuk menghadapi sikap raja yang terkenal lebih dingin dari devan.

Saat keluar dari uks tadi,sebenarnya ratu ingin bertanya ke devan,namun devan sudah keburu pergi karna dipanggil oleh kepala sekolah.

------

kepala ratu sudah tidak sepusing tadi,ia kini berjalan sendirian di sepanjang koridor.
Matanya mencari keberadaan devan,namun tak kunjung ketemu juga.

Jam sudah menunjukan pukul setengah tiga,dan berarti bel pulang sekolah sudah berbunyi 30 menit yang lalu.
Ratu menghentikan langkahnya saat mendengar suara seperti bisikan pelan dari dalam gudang sampingnya.
Pintu nya tertutup dan hanya menampakkan celah sedikit.

Mata ratu lagi lagi menangkap sosok Raja dan devan yang sedang serius berbicara.

"Apa tujuan lo masuk sekolah ini?"
Suara devan kali ini benar benar beda,biasanya lelaki itu akan mengeluarkan suara santai nya,namun kali ini ia mengeluarkan suara yang terdengar sangat menyeramkan di telinga Ratu.

"Gue udah gaada urusan sama lo,jadi gue mau balik"
Raja berjalan santai melewati devan,namun lagi lagi devan memukul wajah Raja dan mengakibatkan sudut bibirnya berdarah.

"Lo uda bikin Tasya koma dirumah sakit,bahkan sampai sekarang Tasya belum sadarkan diri!lo itu berengsek tau gak!"
Sebuah pukulan sekali lagi melayang ke sudut bibir Raja.

Raja tak melawan,namun setelah devan puas memukulinya,barulah ia kembali menyerang devan dan mengakibatkan devan tersungkur ke kardus kardus disudut ruangan.

Ratu masih menatap tak percaya,air matanya mengalir begitu saja,bahkan tubuhnya sudah terduduk dilantai,kakinya terlalu lemah untuk melihat adegan menyeramkan yang sedang berlangsung didepan matanya.

Ratu ingin pergi dari sana namun kakinya tak kuat.
Hingga Raja keluarga gudang dan menatap ke Ratu sebentar.

Setelahnya ia langsung meninggalkan ratu.
Ratu memundurkan langkahnya ketika devan menghampirinya.

Dear RatuWhere stories live. Discover now