💣 x 2

2.4K 299 11
                                    

Di tempat yang sunyi namun terkesan menyeramkan, seseorang terduduk sambil menangis meluapkan kerinduannya pada orang-orang yang ditujunya, meski kedua orang itu sudah tidur tertimbun tanah. Jaemin tak kuasa menahan airmatanya mengingat bagaimana orang tuanya harus tiba-tiba pergi meninggalkannya ketika acara pernikahannya berlangsung.

Sebuah insiden yang benar-benar ingin ia lupakan, tapi semakin ia paksa justru kenangan menyakitkan itu semakin berputar terus dikepalanya, tak lain melihat ibunya mati tertembak dan ayahnya yang tidak selamat saat gedung itu terbakar. Akibat kejadian itu ia mengalami depresi selama 6 bulan.

Disela sesenggukannya ia mulai berucap meski tersendat-sendat, "Hari ini nana bawa bunga Anyelir pink. Kata bibi yang jual, bunga ini  melambangkan kasih sayang abadi untuk ibu di Mother's day. Meski makna bunga ini hanya kasih sayang abadi untuk ibu tapi Nana juga memberikan ini sebagai tanda kasih sayang Nana juga abadi untuk ayah."

Ia memanjatkan doa untuk kedua orang tuanya diakhir, kemudian ia pergi ke supermarket dekat rumah untuk membeli persediaan snack dan bahan makan malam yang hampir habis.

Langit sudah hampir gelap, Jaemin telah selesai menyiapkan makan malam untuk dirinya dan suaminya. Ia menatap ponselnya bosan, tidak ada tanda-tanda satu notifikasi masuk ke ponselnya

 Ia menatap ponselnya bosan, tidak ada tanda-tanda satu notifikasi masuk ke ponselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Ini sudah masuk petang tapi tidak memberi kabar apa-apa. Pesanku dari siang juga tidak dibaca...”

“Kalau kutelfon apa akan mengganggunya?”

Karena tidak sabar, ia langsung membuat panggilan ke Mark. Sayangnya, yang menjawab bukan suara dari orang yang dituju

'Maaf nomor yang anda tuju sedang tidak aktif'

“Hyung...”Lirihnya lalu memangku kepalanya ditumpukan lengannya, hingga ia tertidur disana.

🔫🔫🔫

“Bagaimana hasilnya Haechan?” Mark membuka suara begitu semua sudah berkumpul setelah melakukan penyelidikan.

“Akan kuperlihatkan rekaman video CCTV dari luar gedung.” Haechan mengeluarkan Tablet PC-nya lalu memutar video yang dimaksud. Karena penasaran, anggota lain pun ikut melihat dibelakang sang ketua.

"Pada pukul 13.10, CCTV tiba-tiba nonaktif" Peringat Haechan lima menit sebelum rekaman mencapai waktu yang diinfokannya. Lima menit kemudian rekaman itu berubah hitam seluruhnya.

“Perlihatkan video dari dalam gedung”

“Baik.” Haechan pun memutar video yang didalam gedung.

Video itu terbagi menjadi empat video dengan masing-masing terdapat enam frame. Video pertama di Basement (tempat parkir), dilanjut video kedua di Lantai satu, dan seterusnya sampai dilantai tiga. Video diputar hingga pada durasi ledakan itu terjadi.

Shadow UnitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang