Divine

3.9K 168 34
                                    

Ada perubahan di beberapa bagian, memperjelas cerita ini tentang apa. Terimakasih untuk para krisyeol shipper yang sudah membaca. Semoga tidak mengecewakan


~Happy reading~


'Sraaasshhh...'

     Aku membuka mataku perlahan, lantas menelisik tempat yang asing bagiku dimana hanya dingin yang ku rasakan. Kemudian aku bangkit dari posisiku sebelumnya dan meringis ketika menyadari diriku tak baik baik saja.

     Perlahan aku putuskan merangkak menuju pesisir. setidaknya disana aku tak terkena terpaan ombak yang membuat lukaku terasa semakin menyakitkan.

     Aku mengedarkan pandanganku ke segala arah. Hening yang kurasa membuat ketakutan karena disini seolah tak ada kehidupan. Hanya nampak satu jalan dipandanganku. Dan semua itu entah kenapa menghilang ketika fajar tiba.

     Aku tak tahu apa yang terjadi, hanya terus mencoba mencari jalan keluar. Berbagai cara sudah ku lakukan untuk menarik kapal kapal atau pesawat pesawat yang melintas agar menyelamatkanku, namun pada akhirnya usahaku sia sia.

     Aku kembali terdiam dan kembali berharap walau aku tahu harapan hampa itu hanya akan membuatku semakin kecewa.

     Aku kembali melihat jalanan rapuh itu. Hatiku selalu tergerak dan mengatakan padaku untuk melangkahkan kakiku kesana, tapi aku takut bahwa jalah itu di kemudian akan menyesatkanku. Dan saat malam tiba, cahaya bintang menuntunku, membawaku padanya. Dia, cintaku...

      Aku menatapnya dalam keterdiamanku sementara dia larut dalam kesenyapannya. Dia adalah bentuk dari keheningan dan ketenangan. Auranya begitu mengintimidasiku. Tapi anehnya, aku merasa nyaman. Perasaan ini terlalu ringan, bukan?

"Namaku Park Chanyeol!" Ucapku membuka suara.

     Semua suara yang keluarkan terasa sia-sia, dia tetap diam. Lagi lagi dia tetap membisu, membuatku sedikit mengubur keinginanku untuk mendengar suaranya. Padahal tadi dia sendiri yang menolongku saat aku terperosok lubang jebakan yang entah siapa pembuatnya.

     Begitu lama kami terdiam, aku sempat berpikir apakah dia akan mengabaikanku dan meninggalkanku sendiri, tapi ternyata dugaanku salah. Dia memberiku sesuatu yang dapat ku makan. Aku tersenyum senang karena dapat mengisi perutku, dan merasa tak dipedulikan oleh pria baik hati sepertinya.

     Saat aku jatuh terlelap, aku samar samar melihatnya bangkit dari duduknya. Dia melangkah pergi meninggalkanku sehingga dengan segera aku membuka mataku karena panik. Aku tanpa sadar berlari kecil, melupakan fakta bahwa kakiku terluka parah.

'Bruk'

"Aaaaakhkh..."

     Aku bangkit, lalu berjalan pelan dengan langkah tertatih kearahnya yang sudah berhenti melangkah sejak aku terjatuh.

"Tu-tunggu aku..."

     Dia menatapku dengan tatapan dinginnya. Tapi, dari sorot matanya aku tahu, dia khawatir padaku.

"Apa yang kau lakukan?"

     Apa itu tadi suaranya? Astaga, sial sial! Aku ingin mendengarnya lagi. Tapi dia melangkah pergi. Apa dia akan meninggalkanku sendirian disini sekarang?

"Hey, kau mau kemana? Jangan tinggalkan aku!"

"Apa kau fikir setelah kau berada disini kau bisa melangkah pergi?" ujarnya tiba-tiba.

     Dia bertanya padaku pertanyaan yang aku tak yakin jawabannya. Aku mungkin berprasangka baik, tapi bagaimana jika keadaannya seperti sekarang? Saat aku terdampar dipulau antah berantah yang tak berpenghuni kecuali pria yang saat ini bersamaku. Tapi, sekali ini aku tak ingin kehilangan harapan.

We can be divineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang