Sudah Biasa

159 16 5
                                    

Seorang pria tampan keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan kepala nya dengan handuk. Ia membuka sebotol vitamin dan meminumnya dengan air. Ia pun duduk di atas sofa yang empuk sebari menghela nafas.

Perkenalkan dia adalah Gerhana Alvano Gion Fharez cowok yang satu ini sangat tampan. Dia adalah mahasiswa kedokteran yang sangat cerdas dan ia pewaris dari AF.GROUP. Dia juga idola kampus. Tapi dia mempunyai kemampuan khusus.

Disebabkan oleh kecelakaan 10 tahun yang lalu. Ia sangat tertekan sehingga ia di jauhi oleh keluarganya, ia dikirim ke singapura, sendirian dan kesepian.

Tapi sesaatnya di singapura, ia tidak lah kesepian karena  ia berteman dengan gadis kecil dan cantik. Gadis ini berasal dari indonesia . Mereka pun selalu bermain bersama hingga pada saat nya gadis itu menghilang dan hanya tersisa kertas dan kado berisi kalung yang sama persis oleh kalung gadis itu

Ia berjanji akan menemukan gadis yang baik hati itu, jika tidak ada dia mungkin Gerhana sudah menjadi orang gila, ya hanya anak perempuan itu yang mau berteman dengannya meskipun Gerhana sangat terlambat untuk mencarinya. Tapi ia sudah jatuh cinta terlebih dahulu

Gerhana : "Mereka bertengkar lagi!" Sambil menutup telinganya sendiri.

Ia langsung mengenakna jaket dan keluar sambil mendengarkan musik.
Gerhana memang berbeda, ia bisa mendengar suara ucapan bahkan hati sekalipun, ia juga bisa melihat mana orang yang berbohong atau tidak bahkan ia dapat melihat sel atau mikroorganisme tanpa mikroskop dan melihat benda langit tanpa teleskop. Memang kelebihan tapi ia merasa bahwa dirinya tidak lah sempurna.

***
Ia tampak lelah, terlihat gadis perempuan itu sedang menjaga kasir di mini market, ini baru pertama kalinya ia bekerja paruh waktu di mini market ini. Ia bernama Wulan Asmyta Fazia Lim ia memang anak yang rajin, pintar, bekerja keras. Seusai pulang kuliah ia menjaga toko kue di mall. Dan hari libur pun ia sempatkan untuk mengajar les.

Dahulu kehidupan Wulan sangat serba terpenuhi. Tapi karena perusahaan orang tuanya memiliki masalah jadi kini ia menjadi gadis yang sederhana, meskipun sudah tidak kaya lagi wulan selalu menyisihkan sebagian uangnya untuk anak-anak jalan.

***

Udara di jakarta memang dingin walau pun berpolusi, tapi tetap indah jika di malam hari. Gerhana selalu keluar di malam hari ya karena aktivitasnya tidak sepadat siang hari.

Ia mampir ke tempat mini market langganannya. Terlihat gerhana membuka pintu. Tapi ia tidak melihat bibi penjaga kasir.

Wulan : "Ih kemana sih pulpen gue?!"

Terlihat gerhana membawa sekaleng teh  dan roti ke kasir. Tapi wulan malah mengacuhkannya karena ia sedang mencari pulpennya. Gerhana melihat ke bawah dan melihat pulpen berwarna biru muda, ia langsung mengambilnya.

Gerhana : "Ini"
Wulan melirik ke atas. Wulan :"Makasih"
Gerhana :"Bi neng mna?"
Wulan :"Oh bi neng jaga siang kalo malem ya gue yang jaga"

Gerhana memegang tangan dan menatap wajah wulan seolah ia mengenalinya. Ia pun mendengar hatinya wulan berkata "Apaan sih cowok ini ngeliatin gue kayak apaan aja pake pegang-pegang segala lagi"
Mereka terdiam dan saling menatap satu sama lain.

Halo readers saya datang dengan cerita terbaru. Dan semoga saya bisa menyelesaikan wattpad ini. Maaf klo cerita yang lama  gak tuntas. Selalu baca👀 dan juga like 👍.

 

I'M NORMAL ( # Wattys 2019 )Where stories live. Discover now