BELLA || PROLOG

3.1K 103 1
                                    

» Selamat Membaca «


Seorang gadis yang tengah duduk dibawah pohon rindang yang berada disalah satu halaman depan panti asuhan. Gadis itu terlihat tenang sambil membaca sebuah buku yang berada di tangannya. Sifatnya pendiam dan ia tidak banyak bicara dan ia pun selalu menyendiri.

Dari kejauhan terlihat sepasang suami-istri yang sedang berbicara dengan ibu panti.

"Kami akan mengambil anak kami kembali bu!!!" Pinta wanita cantik yang berada tepat disamping suaminya dan tepat dihadapan ibu panti.

"Baiklah, kalian bisa membawanya," Jawab ibu panti," tapi saya harus memberitahu kalian sesuatu tentang Bella."

"Katakanlah." Ucap laki-laki yang berada disamping wanita cantik itu yang bernama Hans.

"Jika kalian membawa Bella, jangan pernah menyentuh dia jika bukan dia yang memintanya." Ibu panti itu mengatakannya sambil memandang gadis cantik yang sedang membaca buku dibawah pohon.

"Kenapa seperti itu?" Tanya wanita cantik yang bernama Tasya.

"Jika kalian masih ingin bersama anak kalian kembali jangan lakukan itu dan jangan bertanya." Jawab ibu panti yang bernama ibu Sri.

"Bella." Panggil ibu panti.

Bella adalah nama gadis cantik yang bermata hazel, memiliki kulit hampir seputih salju dan memiliki hidung yang sangat mancung dan juga alis yang cukup tebal. Bella termasuk anak yang cerdas dan juga rajin dalam melakukan pekerjaan rumah, tapi hanya satu yang ia tidak bisa, Bella tidak bisa berteman dengan orang lain, itu karena Bella telah membangun benteng dalam dirinya sendiri yang tidak mampu ditembus oleh siapapun kecuali ibu panti, ibu Sri.

Bella pun menghampiri ibu Sri," kamu sudah membereskan semua pakaian kamukan?" Bella hanya mengangguk.

"Kalau begitu sekarang kamu ambil barang-barang kamu lalu ikut dengan keluarga kamu, ibu sudah cerita tentang orangtua kandung kamu—kan?" Sekali lagi Bella hanya mengangguk.

Tasya mengulurkan tangannya untuk menyentuh Bella, tapi Bella menghindar." Ini mama sayang, sekarang mama dan papa akan membawa kamu pulang kembali kerumah."

Bella hanya memandang Tasya dan Hans secara bergantian lalu kemudian Bella berbalik dan berjalan masuk kedalam panti untuk mengambil barang-barangnya.

"Kalian harus bersabar, dan kalian harus bisa meluluhkan hati anak kalian, karena Bella seakan membangun tembok yang sangat kuat agar tidak ada seorangpun yang mampu mengusiknya."

Tasya dan Hans mengangguk sebagai jawaban. Beberapa menit kemudian Bella sudah membawa beberapa tas berukuran sedang.

Ketika Hans ingin membantu Bella membawa tasnya, Bella langsung mundur beberapa langkah. Dan itu cukup membuat Hans terkejut.

Sedih

Pastilah Tasya dan Hans merasa sedih melihat anak yang sewaktu kecil mereka timang-timang tapi sekarang jangankan dipeluk ingin disentuh saja Bella tidak mengizinkan mereka.

Tapi, mereka harus menanggungnya karena itu kesalahan mereka sendiri,  Mereka lebih mementingkan urusan bisnis daripada anaknya dan lebih memilih menitipkan anaknya kepada Om dan tante Bella yang tidak lain adalah adik dari Hans.

Setelah sepasang suami-istri itu meninggal, Bella lalu tinggal di panti asuhan ibu Sri dan setahun kemudian Tasya dan Hans kembali ke indonesia dan mulai mencari keberadaan anaknya yang telah dititipkan ke panti asuhan ini.

Tasya dan Hans pun membawa Bella pergi dari panti asuhan itu dan mulai menjalani kehidupan di keluarga kandungnya.

🍁🍁🍁

HeyHeyHey... ketemu lagi kita. ini adalah cerita baru saya guys mudah-mudahan kalian bisa suka dan bisa kecanduan bacanya sampai habis yah...

Salam cinta untuk kalian semuaaaanyaaaa 😘😘😘

🍁🍁🍁



Cerita ini hanya imaginasi penulis semata jadi jangan asal copy paste tulisan orang karena ini bikinnya dengan memutar otak agar mendapatkan ide yang cukup untuk menulis cerita ini.

※※※

Instagram»»»@_ayuayyy


BELLANơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ