Baca aja -21-

892 73 4
                                    

High School Yuehua

Di parkiran, setelah menyelesaikan praktek sekolah nya yang tertinggal Yena memutuskan untuk bermain game sebentar. Merasa cukup untuk bermain game Yena memutuskan untuk berangkat menjemput Yuri dengan sepedanya.

Yena sudah kasih tau Yuri kalau ia akan menjemputnya dengan sepeda dan Yuri mengiyakan itu.

Setelah sampai di sekolah nya. Yena berjalan menuju kelas Yuri karna ia akan menunggu Yuri disana. Sebenarnya sebelum sampai di sekolah Stone, Yuri memberitahukan Yena bahwa ia akan ada rapat osis. Sesampainya di kelasnya tersebut Yena melihat seseorang yang sedang menunduk kan kepalanya ke meja

Yena penasaran. Akhirnya ia mencoba melihat orang itu dan dari tasnya seperti tas Yuri. Bila dilihat oleh Yena di roknya ada bercak merah. Pemandangan yang sama seperti Nako adiknya sedang datang bulan.

" Sayang " panggilnya

Orang tersebut mengangkat kepalanya dengan lemah. Yena dibuat kaget ternyata benar orang tersebut adalah Yuri. Wajah sedikit pucat langsung saja ia membuka jaketnya yg sedari ia pakai untuk menutupi bercak merah yg ada diriku Yuri dan Yena membawanya ke ruang rahasia yg biasa Yuri tempati.

Yena pun bergegas ke supermarket sambil chat Sakura dan Wonyoung agar menjaga Yuri. Setelah sampai di supermarket Yena mengambil makanan, pembalut dan pereda nyeri haid.

Dan kasih supermarket itu hanya bisa tersenyum saat melayani belanjaan yg Yena ambil tadi.

" Ini mas terimakasih ya dan tolong jaga baik-baik mas pacarnya " ucap mbak kasir itu sambil tersenyum

" Baik mbak "

Di ruangan itu sudah ada Sakura dan Wonyoung yg menemaninya dengan Yuri yg berada ditengah diantara mereka.

Saat Yena mengeluarkan isi belanjaannya Sakura dan Wonyoung hanya menatap tidak percaya bahkan yg mereka lihat sangat jarang.

" Sakura tolong antar Yuri ke toilet "
Sakura dan Yuri pun pergi dari hadapan Yena meninggalkan Wonyoung bersama Yena

" Kakak yang beli ini ? " Tanya Wonyoung menunjuk belanjaan yang tadi Yena beli

" Iya "
Karna kepala Yena sedikit pusing ia putuskan untuk memijat kepalanya sebentar
Selesai bertanya Wonyoung duduk disamping Yena. Wonyoung masih ga percaya apa yang sahabat kakaknya ini lakukan.

Tak lama kemudian Sakura dan Yuri datang

" Yuri lebih baik untuk rapat hari ini kamu izin dulu ya nanti aku akan bilang " ucap Sakura saat Yuri sudah duduk di sebelah Yena

" Baik terimakasih ya sakura "

" Sama-sama, Wonyoung kamu ga balik ke tempat les kamu lagi ? " Sakura melirik Wonyoung

" Eh iya kak " Wonyoung terpejat kaget saat mendengar perintah dari Sakura

Sakura dan Wonyoung akhirnya pergi ke tempatnya masing-masing. Setelah Sakura dan Wonyoung pergi Yena menyuruh Yuri untuk makan terlebih dahulu. Tubuh Yuri saat ini lemah makanya Yena menyuruh Yuri makan biar energi nya bertambah

Selesai makan ia menyenderkan kepalanya di dada Yena
" Makasih ya udah nolongin aku tadi sayang " ucapnya
" Iya sama-sama " balas Yena sambil mengelus rambutnya

Tak lama kemudian ia menutup matanya
Akhirnya Yuri tertidur dan Yena membiarkan kekasihnya itu untuk istirahat. Yena yang ada disampingnya akan menunggunya bangun

***

Sudah 30 menit dua insan itu tertidur
* Lah kok dua insan sih hahahaha Yap si bebek malah ikut-ikutan tidur juga 😂 dasar tukang ngebo :v *

Terlihat tubuh Yuri menggeliat bangun, merasa ada yg bergerak Yena pun ikut terbangun
Dan mereka sedang menguap

" Eh sayang udah bangun, langsung pulang yuk " ajak Yena
Yuri mengangguk dan bangkit diikuti sama Yena juga
Tapi sebelum pergi mereka membereskan bekas mereka makan tadi, jaket Yena masih menempel di pinggang Yuri sedari tadi
Setelah sudah beres mereka pergi untuk pulang dengan Yuri yg di bonceng berdiri di belakang sepeda
Hal itu tidak membuat Yuri risih bila dirinya diantar oleh Yena menggunakan sepedanya

Selama perjalanan senyuman Yuri terus mengembang mengingat kejadian yg di ceritakan oleh sakura tentang Yena tadi, Yena ternyata tadi sangat khawatir melihatnya yg terbaring lemah dan dia melawan gengsinya yg kebanyakan semua pria pasti tidak mau melakukannya

" Terima kasih ya udah anterin aku " ucap Yuri
Kini mereka sudah sampai di rumah Yuri
" Hmm iya sama-sama, oh ya obatnya jangan lupa diminum ya sayang " balas Yena
Yuri hanya mengangguk paham
" Oh ya nih jaketnya " ucap Yuri yg hendak melepaskan jaket Yena dari pinggangnya
" Ehh ga usah udah kamu pake aja dulu ya biar besok aku bisa ke sini lagi "
" Oh yaudah kalo gitu "

Entah keberanian dari mana Yuri menjijitkan kakinya ke arah Yena dan ..

Cup

Yuri mencium pipi Yena
Yena yg diperlakukan seperti itu hanya bisa tersenyum

" Hati-hati ya dijalan " ucap Yuri
" Baik sayang "
Lalu Yena pergi mengayuh sepedanya



































Bersambung~

YYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang