🌷Part 8: Kehancuran🌷

1.2K 100 3
                                    

**** DIA LAGI ****

= Flash back dua tahun silam =

= Jepang - Tokyo =

"Jadi, katakan oleh-oleh apa yang kalian inginkan. Mumpung sekarang aku sedang berada di luar hotel." tanya Cherika sibuk dengan eurhone yang terhubung dengan panggilan ke empat temannya di Indonesia.

"Bawa kan pohon sakura saja, oh sku sangat ingin melihatnya bermekaran." sahut Yara.

Cherika tertawa kecil menoleh ke atas bunga-bunga sakura memang sedang bermekaran dengan indahnya, tadi ia seharian sudah berjalan-jalan di taman yang penuh pohon bunga sakura.

"Aku kan sudah mengajakmu, tapi kau bilang sedang ada pekerjaan." kekehnya mencium harumnya bunga.

"Puk puk kasihan Yara. Entar tahun depan pergi liburan sama aku aja, Ra." sahut Azzahra.

"Ke Jepang kan." antusias Yara.

"Bukan. Ke kutub utara sekalian mengunjungi saudara jauhmu si doyan ikan." tawa Azzahra.

"Asemm, Zahra. Kau kira aku dari suku-suku pinguin." dacak Yara.

"Ya udah ikut aku aja, Ra. Minggu depan aku mau liburan lho," sahut Aluna.

"Ikut denganmu? Tidak. Terima kasih, aku masih terlaklu polos jika harus mendengar desah sana desah sini." tolak Yara.

"Bilang saja Yara pengen tapi keburu jomblo." sahut Yumna tertawa.

"Jadi kapan kau akan pulang, Cher?" giliran Aliya yang bertanya, sedari tadi ia hanya tertawa mendengar percakapan absurd teman-temannya.

"Besok lusa. Karena itu aku tanya kalian ingin di bawakan apa?" sahut Cherika menghentikan langkahnya saat ia sudah tiba di halte bus. Ia akan menaiki bus untuk pulang ke hotelnya.

"Bawakan kami apa yang menurutmu paling bagus. Pria-pria tampan anime juga boleh." sahut Yumna terkekeh

Cherika tertawa kecil bagaimana bisa ia membungkus pria tampan seperti anime, yang ada ia kena tilang di bandara.

"Cepat pulang beb. Aku sudah merindukanmu terutama cake gratis di cafe mu" ucap Azzahra.

Cherika terkekeh mengangguk, "aku akan pulang secepatnya."

"Jangan berkeliaran terlalu malam. Kau harus tetap di hotel kalau sudah malam." pesan Aliya.

"Aku mengerti Aliya sayang. Ya sudah tutup dulu nanti kalau sampai di hotel aku sms, by-by honey-honey." ucap Cherika memutuskan sambungan.

Ia menatap jam di tangannya sepertinya bus nya akan tiba lima menit lagi, ia akan duduk dan menunggu meski hanya dirinya sekarang yang berada di halte. Terlalu asik berjalan-jalan ia sampai lupa waktu, sampai sudah malam juga.

Cherika menunggu dengan sabar sambil memeperhatikan jalanan yang kadang rame mobil lewat kadang sepi, sampai sebuah mobil berwarna hitam berhenti dari arah kiri. Tidak ada rasa curiga sedikit pun saat dua orang keluar dari sana, berjalan dengan cepat ke arahnya.

Belum sempat berpikir apa pun salah seorang sudah membekap mulutnya dengan sapu tangan, ada bau yang menyengat meski tubuhnya mulai berusaha memberontak. Hingga perlahan tubuhnya jadi melemah dan pandangannya memburam sampai akhirnya ia terjatuh pingsan.

Dua orang itu buru-buru mengangkat tubuh Cherika membawanya masuk ke dalam mobil, dan membawanya.

Cherika merasakan kepalanya berdenyut pusing, matanya ia buka dengan paksa ingin melihat apa yang terjadi padanya. Tapi saat terbuka ia bahkan tidak bisa melihat apa pun, semuanya terlihat gelap. Dan ia juga merasa ada yang mengikat ke dua tangan dan kakinya dengan kuat, ia mulai takut dan mulai meronta.

🌷DIA LAGI🌷Where stories live. Discover now