Flashback Part 3

326 35 0
                                    

Malam itu Won Ho berniat untuk membagi catatannya dengan Sea. Ia sudah mengetuk beberapa kali. Tapi, belum ada jawaban. Padahal terdengar suara berisik dari dalam rumah. Lalu ia mengayunkan engsel pintu untuk masuk ke dalam dan ia menemukan sesuatu.

Ia melihat Sea dengan rambut pendek diatas bahu dan warna rambutnya itu merah cherry yeorobun!!!! Warna kesukaan Won Ho. Sea tengah berdansa dengan ayahnya yang baru pulang kemarin. Sementara Sky memainkan biola. Sang ibu tidak kelihatan. Won Ho diam - diam mengeluarkan handphonenya dan merekam situasi itu.

Ketika lagu selesai. Won Ho bertepuk tangan. Sea yang menyadari keadaan langsung bersembunyi dibelakang punggung ayahnya. Sang ayah tampak bingung. Sementara Sky hanya melemparkan tatapan "hello bro" pada Won Ho.

"Won Ho. Pulang sana" kata Sea.
"Darling. He's come to see you. Why you so rude?" Tegur ayah Sea, ia tersenyum memandang Won Ho.
"Can you tell her if she's pretty sir?" Balas Won Ho.
"You hear that?" ayah Sea menoleh kebelakang.
"Ya ampun. Kalian ini sudah seperti sepasang kekasih yang sedang tidak bicara satu sama lain saja" kata Sky tertawa, ia meletakkan biolanya. Lalu mendorong ayahnya agar mereka bisa bicara berdua saja.

Sea membuka kedua mata, saat mendapati ayahnya tak lagi ada didepannya. Won Ho melipat kedua tangannya didepan dada. Menunggu Sea berkata sesuatu. Kebiasaan Sea adalah memeluk lengan orang ketika malu. Dan kini ia meraih lengan Won Ho yang hanya memakai kaos oblong.

"Aku suka rambutmu" kata Won Ho mengusap kepala Sea dengan lembut.
"Ini temporer kok. Kalau kucuci akan langsung hilang" kata Sea tidak berani menatap Won Ho.
"Eyes on Me" pinta Won Ho masih memegangi kepala Sea.
"Maaf" ucap Sea tanpa menatap Won Ho
"Aku ini sahabatmu atau bukan?" tanyanya lagi.
"Tentu saja" jawab Sea kemudian.
"Lalu kenapa aku harus melihat video itu dulu. Baru mengerti kenapa kau tidak masuk sekolah selama beberapa hari ini?" tanyanya masih menunggu Sea menatapnya.
"Video?" tanyanya menatap Won Ho.

Merek berdua duduk disofa dan Won Ho menunjukkan video yang sudah beredar luas disekolah. Ia menghela nafas pelan.

"Joo Heon dan Chang Kyun. Ada disana ketika Dasom melakukan hal itu padamu" kata Won Ho.
"Aku tidak apa - apa" balas Sea mencoba untuk tersenyum.
"Ocean Adriana Wayne. Kim Bada. Bisa tidak kau cerita padaku jika ada masalah? Jangan membuatku seperti orang bodoh yang tidak tahu apa - apa seperti ini" Won Ho memegangi kedua pipi Sea.
"Aku tidak mau membuatmu khawatir Lee Heo Sok" balas Sea dengan bibir mengerucut.
"Iya. Tidak membuatku khawatir. Tapi, membuatku stress. Kau tahu tidak? Jangan begini lagi. Janji?" Won Ho mengeluarkan kelingking kanannya. Sea tidak mengaitkan jemarinya. Malah memeluk leher Won Ho dengan erat.

***

Ki Hyun, Min Hyuk, Sea dan Won Ho berjalan beriringan dari parkiran sepeda menuju kelas. Ki Hyun terus menggumamkan kata cantik pada Sea. Won Ho yang melihat Min Hyuk bersikap biasa saja membuat ia curiga. Jangan - jangan Min Hyuk tidak menyukai wanita. Sedari tadi banyak sekali siswa yang tak henti - hentinya menatap Sea.

Sea menginjak tali sepatunya hingga hampir jatuh. Tapi, Mi Hyuk lebih dulu menarik tangan Sea lalu menangkapnya dalam pelukan. Min Hyuk tak banyak bicara, ia menegakkan badan Sea. Lalu mengikat tali sepatunya dengan cepat. Kemudian ia berjalan terlebih dahulu untuk menenangkan jantungnya yang berdebar - debar.

"Gwaenchana?" tanya Ki Hyun pada Sea.
"Enak saja Lee Min Hyuk itu. Main peluk - peluk Sea ku" keluh Won Ho dibalas dengan tamparan tak menyakitkan dari Sea dibibirnya. Mereka berpisah dengan Ki Hyun didepan kelas Seni. Sea baru saja meletakkan tasnya ketika mendapati Lisa dan So Jung datang ke mejanya dengan tampang yang tidak mengenakkan. Won Ho tidak mau ikut campur. Lalu pergi ke bagian belakang, bergabung bersama teman laki - lakinya yang lain.

Sea masih tak berusaha menjelaskan apapun. Kedatangannya disekolah saja sudah mencuri perhatian. Lisa menyuruhnya berdiri, Sea menurut. So Jung memukul lengan Sea pelan. Lalu mereka berdua memeluk Sea bersamaan.

"Kau hanya karena mendengar namaku. Tidak berani membalas si brengsek itu" kata Lisa mulai menangis.
"Language please" maklum, Sea sensitif terhadap kata - kata kasar.
"Kami bisa membela diri. Kenapa kau harus takut" lanjut So Jung.
"Aku tidak apa - apa" Sea mengusap punggung So Jung.
"Ayah Dasom sudah menjadi tersangka dan akan dipenjara selama beberapa tahun. Otomatis ia bukan pemegang saham terbesar lagi disekolah ini" jelas Lisa lagi.
"Dasom eonni" koreksi Sea.
"Sekarang. Jika ia berani mengganggumu lagi. Akan kuceburkan ke comberan" balas So Jung bersungut - sungut. Membuat mereka tertawa.

"Dasom mencoba bunuh diri" teriak Kenn berteriak dari depan pintu. Mereka panik dan mulai menjulurkan tubuhnya melalui jendela. Sea mengambil kacamata dari tasnya, setelah menscan jarak jauh. Ia baru dapat menkonfirmasi jika siswi dirooftop itu betulan Dasom. Shownu juga sudah ada disana bersama guru yang lain. Masak iya Sea harus turun tangan juga. Mau tak mau ia pergi ke TKP.

Sea membuka pintu dengan nafas terengah - engah. Shownu dan yang lain menyerukan namanya dengan tanda tanya. Sea memegangi dadanya yang sesak. Ia mendekat ke tepi rooftop. Sedangkan kedua mata Dasom hampir keluar dari tempatnya begitu melihat Sea.

"Kau juga mau membuatku malu ya? Seharusnya aku menusukmu saja biar kau tak kembali ke sekolah ini" teriak Dasom dengan penuh kebencian.
"Kalau eonni lompat dari gedung ini lalu mati. Siapa yang akan menjaga ibu eonni? Tidak cukupkah beliau kehilangan suami untuk sementara waktu? Sekarang anak semata wayangnya berulah lagi" kata Sea.
"Tahu apa kau tentang ibuku?" balas Dasom.
"Dia ibu kesepian yang punya anak psikopat" jawab Sea membuat mereka panik.
"Kau bilang aku apa?" Dasom berteriak dengan marah.
"Kenapa? Tersinggung? Itulah kenyataannya. Sekarang kau ingin bunuh diri? Membuat ibu eonni makin malu. Seharusnya eonni menguatkan beliau saat ini. Bukannya menambah beban. Tapi, kalau itu mau eonni. Lompat saja!! Lompat!!" Kata Sea lagi. Shownu berbisik agar Sea berhenti bicara omong kosong. Dasom menggigit bibirnya.

"Kau takut? Itulah yang mereka rasakan saat kau membulli mereka tempo hari" ucap Sea lagi.
"Diam kau wanita murahan!" Kata Dasom lagi.
"Yaa. Keluarkan semua emosimu. Lalu turun dari situ. Maki saja aku. Luapkan semua kebencianmu terhadap ayahmu yang tukang selingkuh itu" kata Sea membuat Dasom darah tinggi, lalu menarik kerah Sea dan menyeretnya ke tepi rooftop.

"Bagaimana kalau kita mati bersama - sama? Ocean" ucap Dasom masih memegangi kerah seragam Sea.
"Dengan senang hati. Pengecut" jawab Sea tersenyum tipis. Dasom pun menarik tangan Sea hingga mereka menghilang dari pandangan Shownu dan yang lainnya.

DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang