Kiss From The Devil

330 36 0
                                    

"Stop fighting like a child" kata Won Ho begitu menyadari jika Ocean dan Min Hyuk sedang tidak bicara satu sama lain.
"We're not fighting" kata Min Hyuk lagi.
"Yeaa. I am not fighting with man in love" sahut Ocean sibuk memainkan handphonenya.
"What?" Won Ho hampir saja menyerempet mobil lain.
"Aku tidak jatuh cinta pada siapapun!!!!" Min Hyuk meninggikan suaranya.
"Tidak juga padaku?" Ocean berniat untuk melawak. Tapi, tampaknya gagal.
"Kau ini mabuk ya?" Min Hyuk menoleh kebelakang.
"Kau yang mabuk. Sampai - sampai tidak ingat ada bekas lipstick dibahu kemejamu" balas Ocean.
"Itu cuma lipstick Ocean. Bahkan Won Ho juga bisa memakainya" kata Min Hyuk kesal.
"Jadi itu laki - laki?" Ocean tertawa sinis.

Won Ho yang sedari tadi hanya mengamati. Lama kelamaan merasa pusing. Lalu menepikan mobilnya dihalte bus.

"Kalian berdua kalau masih mau berdebat. Turun saja dari mobilku. Kepalaku mau meledak" Won Ho menatap Min Hyuk dan Ocean bolak balik seperti menonton pertandingan bulu tangkis.
"Aku tidur saja" Ocean segera memejamkan kedua matanya.
"Aku tidak akan berbicara" balas Min Hyuk menatap keluar jendela mobil.

Won Ho hanya bisa menggelengkan kepalanya. Ia sengaja menarik blazer Min Hyuk dan menemukan apa yang sedari tadi Ocean bicarakan. Min Hyuk segera menarik bajunya diiringi dengan ocehan kesal khas Lee Min Hyuk.

"Ocean selalu memakai lipstick transferproof. Eh apa waterproof. Apalah itu pokoknya yang tidak meninggalkan bekas. Jadi itu tidak mungkin bibirnya" kata Won Ho setelah separuh perjalanan.

"Tahu sekali kau tentang lipstick Ocean?" Min Hyuk merapatkan blazernya. Masih kesal.

***

Sean kecil menguap untuk kesekian kalinya, ia baru sadar jika sedari tadi ada seseorang yang mendekapnya. Karena terlalu excited, ia meneriakkan kata mama dengan volume suara lumba - lumba. Sean memeluk leher Ocean dengan erat, menciumi wajah ibunya berkali - kali. Lalu ia menempelkan pipinya ke pipi Ocean. Menghirup aroma tubuh yang sudah 3 hari tidak menemaninya tidur. Kini ia kembali tidur dengan Ocean sebagai kasurnya.

Ocean tersenyum, tangannya secara spontan menepuk pantat Sean. Kenapa bayi dalam pelukannya cepat sekali tumbuh besar. Ia membuka kedua matanya, lalu mengecup kepala Sean. Wangi shampo Sean lebih baik daripada wangi parfum wanita yang menempel pada Min Hyuk. Jadi, kenapa Ocean sekarang malah memikirkan hal tidak berfaedah seperti itu?

***

P.Penelope
Hey. I miss you.
Ready for our date?

Ocean 🌊
Go to hospital, Park!

Malam itu Ocean sudah siap untuk datang ke festival musik disepanjang sungai Han. Sudah seminggu lebih Min Hyuk tidak menghubunginya. Bahkan ia dengar dari Chang Kyun jika Min Hyuk saat ini berada di Sydney, Australia. Biasanya pria itu akan memberinya kabar jika akan pergi jauh. Kali ini tidak, mungkin karena pertengkaran mereka terakhir kali.

Terdengar suara Chang Kyun dan Joo Heon dari ruang depan. Mereka sedang bercakap dengan ibunya. Setelah siap, ia segera keluar dari kamarnya yang sudah seperti kebun binatang versi boneka. Saat melihat Chang Kyun, ia mengeluh. Model kunciran rambut mereka sama. Sedangkan ibunya bilang mereka tampak seperti anak kembar.

"Dimana Sean?" tanya Joo Heon melihat sekitar.
"Dia ikut kakeknya ke resto. Ingin melihat haraboejinya memasak didapur besar" jelas ibu Ocean.
"Ah. Begitu. Padahal aku membawakannya boneka mong - mong" kata Joo Heon mengeluarkan paper bag.
"Itu Siberian Husky. Sama seperti aku" kata Chang Kyun memegangi kedua pipinya.
"Aigoo. Im kyosunim" kata Ocean memeluk Chang Kyun dengan gemas.

DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang