MY BOSS : Chapter 4

1.9K 116 0
                                    


Hari ke hari berikutnya Seulgi tidur dan bangun lebih cepat, tentu saja untuk menghindari Chanyeol.

Hatinya masih terlalu sakit untuk sekedar melihat suaminya itu berkeliaran di sekitarnya, belum lagi rahasia yang ia sembunyikan dari laki-laki itu.

Dan ternyata, hari Kamis ini bebannya terasa semakin berat saat melihat Ibu dari suaminya berkunjung.

Seulgi langsung menyambut dan menyalami beliau dengan sopan walau tubuhnya sudah gemeteran hebat.

"Ibu," sapanya dengan sebuah senyuman, "Apa kabar?"

Ibu Chanyeol membalas dengan singkat sebelum menyelonong masuk ke dalam.

Seulgi mengusap dadanya sembari berucap kata, "Sabar." berkali-kali.

Ibu dan ayah Chanyeol tidak bisa datang menghadiri pernikahan dadakan mereka karena keadaan ayah Chanyeol yang sedang gawat darurat, Seulgi hanya tahu rupa keduanya dari foto yang terpajang di ruang santai tepat di samping televisi. Chanyeol sama sekali belum pernh mengajaknya umtuk mengunjungi rumah orang tua-nya atau membahas mereka.

Siang itu, Seulgi yang biasanya tidak memasak kini memasak untuk mertuanya. Dari wajah tua yang masih tampak cantik itu Seulgi yakin jika perutnya sudah berdemo jika dihitung berapa lama perjalan dari Rumah ke sini, berbeda dengan Seulgi yang bisa berpuasa tiap hari.

Setelah menyiapkan menu di atas meja Seulgi kembali menekan rasa kesalnya saat Ibu Chanyeol malah menolak tawarannya, gengsi. Namun ketika sekembalinya Seulgi dari dapur untuk mengambil gelas yang lupa di bawa, ia melihat piring Ibu Chanyeol telah terisi hampir penuh.

Mengulum senyumnya Seulgi menuangkan air ke dalam gelas miliknya dan Ibu Chanyeol.

Masakanmu enak. pujian itu membuat Seulgi mengangkat kepalanya untuk menatap Ibu Chanyeol yang ternyata sudah fokus kembali dengan makanannya.

Terima kasih, ibu.

Dan setelah selesai menghabiskan makanan masing-masing. Percakapan begitu saja mengalir dengan lancar di antara mereka. Yang tidak Seulgi sangka adalah Ibu Chanyeol yang dengan cepat terlihat berubah menjadi ramah kepadanya.

Waktu berjalan tanpa terasa, Ibu Chanyeol menyadarkan mereka begitu melihat langit yang berwarna semakin pekat, Seulgi bahkan terkejut karena baru menyadarinya.

"Aku menyesal tidak bisa menginap, Ayah Chanyeol sangat sulit di handle jika melihatku tidak di rumah." seperti baru mendapatkan teman baru yang enggan untuk di tinggalkan, nada penuh penyesalan itu membuat dadanya menghangat.

Seulgi tersenyum maklum, "Tidak apa, Bu. Lain waktu bisa di lakukan. Atau Chanyeol dan aku bisa mengunjungi, ibu dan ayah."

Ibu Chanyeol ikut tersenyum, memeluk Seulgi singkat sebelum pamit pulang.

Dan perjuangan Seulgi masihlah berlanjut untuk waktu setelah 4 jam nanti yang berarti pertanda jika si tuan Rumah akan kembali.

Tapi ternyata itu tidak sesuai jadwal biasanya. Karena baru saja Seulgi hendak mencuci ayam untuk menu malam ini yang akan tentu saja di nikmati diri masing- masing, pintu utama terjeblak begitu saja membuat Seulgi menjadi was was mendengarnya. Tentunya si pelaku adalah Park Chanyeol, karena hanya Pria itu dan dialah yang memegang kunci rumah.

"Apa ini?"

Selembaran kertas terjatuh di atas meja makan. Seulgi tahu itu surat apa, dengan keberanian yang hanya seujung kuku Seulgi mengangkat kepalanya.

"Itu surat gugatan perceraian. Anda bisa membacanya sendiri, bukan?

Gertakan gigi terdengar dari Chanyeol, Seulgi sedikit meringis ngilu mendengarnya.

END | MY BOSS - {ChanSeul}Where stories live. Discover now