MY BOSS : Bonus Chapter

1.8K 123 3
                                    


"SEULGI DI MANA DASIKU?" teriakan Chanyeol yang menggelegar terdengar dari lantai atas, tepatnya di kamar mereka.

Seulgi mendengkus kesal dengan sifat tidak rapih Chanyeol. Tahu jika dasi itu yang selalu di pakai tapi meletakkannya saja seperti anak kecil yang habis mainan bosan di buang.

"CARI DI GANTUNGAN DI BELAKANG PINTU." Seulgi membalas dengan teriakan juga. Tangannya masih sibuk memindahkan nasi goreng ke piring.

"SUDAH DAN TIDAK ADA!"

Seulgi akhirnya melangkah ke atas, ke kamarnya. Ketika membuka pintu ia di kejutkan dengan Park Chanyeol yang masih memakai piyamanya.

"What the?"

Chanyeol menoleh dengan wajah yang mengkerut, "Aku sedang mempersiapkan bajuku sebelum berbersih karena istriku sudah kabur duluan sebelum aku bangun." Pria itu menunjuk tumpukan pakaian yang teronggok di atas kasur.

"Sudah ku siapkan!"

Seulgi maju membuka selimut yang telah tidak jelas bentuknya. Tergeletak di sana satu setelan pakaian kerja yang telah lecek. Seulgi memejamkan matanya menahan gejolak yang ingin keluar sebelum menghela nafas dan berbalik menatap Chanyeol yang telah mengkerut takut.

"Ini apa?" tanyanya lembut namun terdapat penekanan di sana.

Chanyeol menggaruk belakang kepalanya, merasa tak enak ia mulai menggelayuti bahu Seulgi seperti anak kecil.

"Aku tidak tahu jika itu disana. Kau meletakkannya di dekat kakiku jadi itu bukan sepenuhnya salahku." kilahnya.

Memutar kedua bola matanya, Seulgi berucap. "Ya, sekarang bergegas karena setelah ini aku ingin tidur."

Chanyeol mengangguk patuh, mengambil handuk lalu masuk ke kamar mandi.

Seulgi mendesah lega, Chanyeol sudah clear sekarang ia hanya memikirkan bagaimana pusing di kepalanya kini berlalu.

"Nasi goreng lagi?"

Seulgi mendongak memperhatikan wajah Chanyeol. "Ada yang salah?"

"Tidak, ini sedikit lebih baik dari pada sepotong roti."

Seulgi jelas tersinggung dengan ini namun ia tahu jika itu bermaksud baik. Chanyeol mengkodenya untuk selalu duduk tenang sementara sarapan akan di siapkan oleh beberapa pelayan bukan menyuruhnya mengganti menu.

Seusai piringnya kosong Chanyeol tetap duduk meneliti Seulgi sampai wanita itu selesai dengan makanannya.

Seulgi mengambil piring Chanyeol untuk ia bawa beserta piringnya untuk di cuci. Baru saja ia berdiri tatapannya mengabur, secara refleks tangannya yang bebas memegang punggung kursi.

Chanyeol berdiri berjaga jika Seulgi oleng. Pria itu mendadak khawatir, tangannya merengkuh pinggang Seulgi dan menuntunnya untuk duduk.

"Kita harus ke dokter." desaknya. Chanyeol tidak lagi tenang jika ini terjadi sejak 2 minggu yang lalu.

Seulgi menahan lengan Chanyeol, "Aku baik-baik saja. Ini hanya masuk angin, tidak ada hal yang membahayakan." ucapnya tenang untuk menyakinkan Chanyeol.

Nafas Chanyeol yang berhembus kasar menerpa wajah Seulgi. "Telepon aku jika terjadi sesuatu."

Seulgi mengangguk patuh.

Tubuh Seulgi terangkat ketika Chanyeol berdiri karena menggendongnya. Kepalanya menyandar nyaman di dada bidang itu, seketika perutnya menghangat. Itu terus berlanjut hingga Chanyeol menurunkannya di atas kasur.

"Aku pergi." Chanyeol mengecup bibir dan kening Seulgi pelan, tatapannya masih terlihat ragu dan khawatir.

Seulgi meremas telapak tangan Chanyeol pelan mencoba menyadarkan pria itu, "Aku baik-baik saja."

END | MY BOSS - {ChanSeul}जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें