Korea

259 45 3
                                    

"cie Jimin, selamat ya Jim, ditunggu nih traktirannya lagi. haha" ucap Taemin dengan nada senang ketika mendengar cerita Jimin yang diterima di salah satu universitas di Jakarta.

"iyaloh Jim, enak banget jadi lo. Masuk kuliah tiba - tiba udah diterima aja" Jongin mulai bersuara.

Jimin mengangkat kedua bahunya "udahlah, ini juga semua berkat kak Namjoon."

"iyasih bener, kakak lo bener - bener bisa di andelin ya, ga kaya lo hahaha" celoteh Jongin dengan nada meledek berhasil membuat mereka bertiga tertawa.

"Jim, gue laper sejujurnya haha" Taemin berkata sambil memegang perutnya. Disusul dengan Jongin yang mengangguk menyetujui perkataan Taemin.

"iya Jim, gue juga. Dari tadi kita cuma guling - guling di kasur jumbo lu. Bisa kali ajak kita makan Jim hahaha" celetuknya sambil beranjak bangun dari posisi tidurnya.

Dengan segera Jimin berdiri dan melihat ke arah kedua temannya, sedikit menahan tawa karena ekspresi wajah yang dibuat oleh Jongin dan Taemin yang memelas.

"yaudah ayo bangun ah, ga usah sok sok melas kalian, kaya orang ga makan dari SD tau gak, hahaha" ajaknya sambil tertawa keras menertawakan kedua temannya.

Dengan semangat Jongin dan Taemin mengikuti langkah Jimin. Terlihat mereka sangat semangat menuju ruang makan. Seorang asisten rumah tangganya menghampiri dengan senyum sopan mengembang di wajahnya.

"mau makan tuan?"

"iya bu, tolong disiapin ya bu, makasih" ucap Jimin dengan sopan sambil tersenyum. "ayo duduk lah, katanya laper?" sambungnya sambil menyuruh duduk kedua temannya yang masih terdiam di sebelahnya.

"siap bos" ucap Jongin dan Taemin bersamaan, sambil menempati kursi yang masih kosong disebelah Jimin.

"juli nanti gue mau ke korea sebelum masuk kuliah" ucap Jimin santai sambil memainkan sendok yang ada diatas meja.

Jongin membulatkan matanya, "lah serius lo?! Mau ngapain??? jadi tkw? Haha" lagi lagi masih tanggapan bercanda yang di lontarkannya.

"ya enggak lah, gila aja gue jadi tkw." Ujar Jimin dengan muka datar yang menunjukan rasa tidak tertarik dengan candaan yang Jongin berikan.

"mau ngapain Jim? Sama siapa?" tanya Taemin dengan tanggapan yang lebih serius.

Jimin menyandarkan dirinya pada kursi, melirik kearah asisten rumah tangganya yang sedang menata makanan di meja makan. "sama kak Namjoon, katanya hadiah kelulusan gue" ucapnya sambil menyendok lauk yang ada di depannya.

"ih beda ya, orang kaya mah gitu, oleh - oleh jangan lupa Jim ya?" ucap Jongin sambil menatap makanan di yang ada di depannya.

"pergi aja belum udah diminta oleh-olehnya, hadehh" ucap Jimin sambil menyuapkan sendok berisi makanan ke mulutnya.

"ngingetin Jim, haha" ujar Jongin lagi.

"makan Tae, jangan di liatin. Ga akan kenyang" Jongin mengeluarkan celetukannya kembali sambil mulai memakan makanannya.

"nah bener tuh. Makan Tae, , jangan di liatin aja kkkkk" Jimin menyahut sambil tertawa pelan.

"hmm Jim, ngomong - ngomong ini lo kan udah agak lama pindah ke rumah bokap lo ini, udah betahkan sekarang?" Taemin mulai membuka pembicaraan.

"ya karna kalian sering ngerecokin gue jadi gue udah lumayan kerasan disini" ucap Jimin tanpa memalingkan wajahnya dari piring makanannya.

"alah boong lo Jim, kalo lo udah kerasan pasti lo ga akan sering ngajak kita berdua jalan." Jongin berkata sambil menyuap sendok berisi penuh makanan.

"hhhh...." Jimin menghela nafas , menatap Jongin dengan tatapan malas. "gue bosen kali dirumah sendiran ga ada temen, emang salah kalo mau ngajak jalan - jalan temen sendiri?"

"engga sih hahaha" jawabnya sambil tertawa karna raut wajah Jimin yang terlihat layu.

"udah ayo cepetan makan, ga usah ngomong mulu." Taemin menengahi.

***

Tok....tok...tok...

Namjoon mengetuk pintu kamar Jimin, tak ada jawaban dari dalam. "Jim?" dia mencoba memanggi adiknya sambil mengetuk pintu kamarnya kembali. "Jimin?!"

"kak?" Jimin memepuk lengan Namjoon pelan yang sontak mengagetkannya.

"eh, kakak kira kamu di dalem," ucap Namjoon sambil menampilkan tampang polosnya. "kakak mau ngomong sama kamu bisa?" sambungnya.

"bisa, ayo masuk kak" ucap Jimin sambil membuka pintu kamarnya dan mempersilahkan Namjoon masuk.

Namjoon masuk dan duduk di pinggir tempat tidur Jimin. Tanpa di minta lagi, lelaki mungil itu ikut duduk di tepian tempat tidurnya.

"kenapa kak? Ko kayanya serius banget" Jimin membuka pembicaraan.

"kamu bisa tanggal berapa aja,kan?" tanya Namjoon.

"bisa tanggal berapa aja? Maksud kaka?"

"iya, buat berangkat ke korea juli nanti, bisa kan tanggal berapa aja?"

"oh masalah itu, iya kak bisa ko. Kenapa emangnya?"

Namjoon berdri dan menggelus rambut Jimin lembut, "gapapa Jiminie, kakak mau pesen tiketnya besok. Jadi kakak tanya kamu dulu."

"kak, kalo tiketnya belom dipesen mending ga usah, aku juga ga terlalu pengen kesana," ucap Jimin sambil memperlihatkan senyum manis di wajahnya.

"lho, terus kamu maunya kemana?"

"balik kerumah mama heheh" jawabnya lagi sambil memamerkan cengiran.

"udah ya, kakak keluar, udah malem. Tidur sana"

"huuhh, bukannya di jawab malah pergi" ucap Jimin sambil memanyunkan bibirnya. "iya kak," sambungnya.

***

"kak, kita kapan mau berangkatnya?" ucap Taehyung sambil berjalan masuk kedalam kamar Jungkook tanpa permisi.

"jangan kebiasaan, dek. kalo masuk itu ketok pintu dulu" Jungkook menoleh ke arah adiknya dengan tatapan jengkel. "kenapa?" sambungnya.

Taehyung terus berjalan menghampiri kakaknya dan duduk di tepi ranjang yang ada di kamar tersebut. "kapan kita ke korea? Ini bentar lagi aku libur kak" ucapnya sambil memandang Jungkook.

"ampun deh sama kamu, ga ada bosennya nanyain masalah ini hm?" tanya Jungkook sambil mengambil handphone yang terletak di atas meja kecil disamping tempat tidurnya.

"engga lah. Ih kapan kak?" Taehyung mulai merengek seperti anak usia lima tahun yang meminta dibelikan permen, kalau tidak begini pasti Jungkook akan mengulur waktu lagi, pikirnya.

Jungkook masih mengutak ngatik handphone di genggamannya mencari sebuah foto di galerynya. "nih liat" ucapnya sambil menunjukan sebuah foto bergambar dua tiket pesawat bertujuan korea. "puas? Awal bulan juli kita berangkat. Jangan bawel lagi ya"

"aaaaa kakakk!!!" Taehyung berteriak sambil memeluk Jungkook dengan erat ."makasih, iya aku ga akan cerewet lagi." sambungnya sambil melepaskan pelukan dan memamerkan senyuman kotaknya.

"yaudah sana tidur, siapa tau bangun - bangun udah dikorea, hahah" ucap Jungkook meledek.

"yaudah aku mau kekamarku, trus tidur, siapa tau bangun bangun dapet jodoh orang korea haha" timpal Taehyung sambil berlari kecil menuju pintu."

"yeh dasar genit!" ucap Jungkook sambil menggelengkan kepalanya mendengar ucapan adiknya.

Tbc

ocean [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora