#1a

58 14 6
                                    

Rumah bergaya minimalis disalah satu komplek perumahan Makassar ditempati oleh dua wanita cantik. Rumah itu memiliki dua kamar, cukup luas hanya ditinggali berdua.

Pagi yang cerah di hari minggu. Hari dimana jalan raya terasa longgar sepanjang hari.

"May...." Salah satu wanita dirumah itu memasuki kamar wanita satunya lagi. Dia membangunkan temannya, wanita bernama Maya yang masih berselimut di atas kasur dengan mata terpejam.

Wanita yang dibangunkan hanya mengubah posisinya membelakangi temannya. Dia enggang untuk bangun.

"May, bangun tidak... kalau tidak aku siramin air nih," acam temannya.

Maya tidak mengubris ucapan temannya malah menaikkan selimut sampai di atas kepalanya.

"Astaga May... bangun nggak...."

Temannya memaksa menarik selimut, namun Maya tak kalah menahan selimutnya agar tak tertarik, jadilah mereka saling terik-menarik selimut.

"Aicch... Ras, apa-apaan sih kamu ?"

Karena kesal, Maya pun bangun.

"Kamu tuh yang apa-apaan. Udah pagi gini masih saja tidur... udah jam sembilan May."

Maya melirik jam yang terpasang di dinding kamarnya.

"Astaga Ras... aku tuh sudah bangun tadi dan baru tidur lagi tiga puluh menit yang lalu. Lagian kenapa sih aku harus bangun, aku udah bersihin rumah tadi setelah sholat subuh, aku sudah mandi dan juga sudah masak nasi. Kenapa kalau aku ingin tidur hah ? Lagian ini hari minggu Ras."

Maya menatap temannya yang bernama Rasti dengan kesal.

"O iya... aku juga udah nyuci pakaian kita, jadi... biarin sekarang aku tidur lagi."

Maya kembali tidur dan menutupi seluruhh badannya dengan selimut. Rasti menggelengkan kepalanya melihat sikap temannya itu. Rasti dengan paksa menarik selimut Maya kemudian tangannya hingga Maya duduk kembali.

"Eh Mayasyah Adriani... setelah mengerjakan tugasmu bukan berarti kamu harus tidur lagi, ini masih pagi May. Kamu nggak capek apa tidur terus, nanti kepalamu sakit."

Tugas Maya ada di dalam rumah dan tugas Rasti di luar rumah.

"Rasti Astanti, temanku yang paling cantik... kepalaku nggak akan sakit. kalau aku tidur dari malam sampai jam sebelas nggak bangun-bangun, itu baru akan sakit. Nah aku kan udah bangun tadi dan baru tidur lagi tiga puluh menit sebelum kamu ganggu aku. Hari ini juga hari minggu Ras."

Rasti menghembuskan napasnya kesal.

"Hari minggu ? Emang kenapa kalau hari minggu hah ? ... oh, maksud kamu karena ini hari minggu atau hari libur jadi kamu juga bebas untuk nyantai. May May... hari minggu atau hari lainnya itu sama saja buat kamu, sama-sama hari libur bagi seorang Mayasha."

"Ih enak aja... selain hari minggu, aku nggak libur, aku kerja... di rumah."

"Ya ya ya... bagi kamu, kamu tuh kerja, tapi bagi aku nggak... kamu dirumah berarti kamu libur, nggak kerja."

"Ras, kalau aku nggak kerja, yang ngerancang baju dan buat pakaian siapa hah ? Kita sudah bagi tugas kan ? kamu urus pengoperasian butik dan urusan yang ada di luar, sedang aku hanya bertugas merancang dan membuat pakaian serta mengurus rumah."

Maya kesal tidak terima dibilang tidak bekerja.

"Baiklah... maaf... kita tidak usah bahas kerjaan... tapi May, karena sekarang hari minggu dan aku ada di rumah, setidaknya keluar kamarlah dan temani aku sarapan."

Dunia Maya (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang