Chapter 5

2.1K 70 12
                                    

🌻

Gue jadi seperti Psikopat, saat buat lo marah serasa ada kepuasan tersendiri

***

Livi keluar kamar dengan wajah cemberut, ia sudah siap dengan dres selutut tanpa lengan berwarna biru dongkernya itu, di tambah dengan flat shoes berwarna dongker dan tas selempang jelly berwarna biru muda.
Wajah livi memerah saat melihat arvin yang sedang berbincang dengan kedua orang tuanya di ruang tamu. Mengingat kejadian tadi, livi merasa tidak rela karena privasinya juga terganggu oleh arvin, makin menjadi jadi aja arvin mengganggu livi nanti. Bahkan sekarang pipinya sudah memerah seperti tomat, Antara malu dan kesal.

"livi pipi kamu kenapa merah gitu? Kamu kepanasan?" tanya hanin membuat livi memegang kedua pipinya

"eh? Emm kayanya tadi aku terlalu lama berendam di air panas" ucap livi mencari alasan, mana ada siang siang gini ia berendam di air panas.

"ck ck dasar kamu" ucap hanin

Arvin yang melihat livi membuat alasan yang menurutnya tidak masuk akal itu langsung menahan tawanya, pasti livi malu gara gara tadi benda berwarna pink itu.

"udah, kalian nanti terlambat" ucap tomi

"yaudah pa, ma, kami berangkat dulu" ucap arvin sambil menyalami calon mertuanya itu
Dan di lanjutkan dengan livi. Dan pandangan mereka bertemu, livi memandang arvin sinis dan arvin memandang livi dengan bibir menyeringai. livi memutar bola matanya dan  langsung bergegas keluar meninggalkan arvin

Arvin terkekeh dan mengejar livi.

"eh pink tungguin" panggil arvin

Livi langsung menoleh

"apa tadi lo bilang?"

"pink!! karena tadi gue liat benda warna pink itu pasti milik lo, jadi gue bakal panggil lo pink sekarang" ucap arvin

"gak mau, dasar cowo kurang ajar, gak sopan main masuk ke kawar cewe" ucap livi

Arvin mengedikan bahunya "gue tadi di suruh mama lo biar lo cepet cepet" ucap arvin membela dirinya.

"ya kan bisa ketuk pintu dulu kek, apa kek, karena udah dari dasarnya lo gak punya kesopanan" tandas livi

"bodo amat, mama juga ngebolehin gue, lagian kan bentar lagi juga lo jadi istri gue" sahut arvin tak mau kalah membuat livi menggeram menahan amarahnya.

"hey, malah berantem, cepetan berangkat" ucap tomi yang ternyata berada di ambang pintu bersama hanin.

Livi memalingkan pandangan nya lalu memasuki mobil milik arvin itu, begitupun arvin juga langsung memasuki mobilnya.

Sepanjang perjalanan mereka hanya diam, hanya di temani suara musik, livi tengah asik dengan pikiran nya sendiri dan Arvin asik menyanyi mengikuti musik.

"Whatever you say, kimiwo omou kimochi
Am promise you forever right now
Forever you are, i'm always make you smile
Nanananana nanananana"

Arvin menyanyi sambil mengangguk anggukan kepala, matanya melirik ke arah livi yang hanya menatap lurus ke depan dengan wajah cemberut.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 11, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

I'm YoursWhere stories live. Discover now