Chapter 10 🍁 Sepupu Shinta

776 68 3
                                    

“Kalo belum bisa serius nggak usah sok-sokan bilang sayang apalagi cinta, modus lo basi.”

-Rolando Ferrario-

*********

    Rolan tengah menonton televisi dengan setoples keripik di pangkuan nya. Sesekali ia tertawa keras karena tingkah lucu kartun kesukaan, minions.

Suara bel menandakan ada tamu yang datang tak membuat tawa Rolan berhenti, hingga Marry berteriak dari arah dapur.

“Abang itu diliat dulu siapa yang dateng! Mama lagi goreng ayam nanti gosong.”

Rolan berdecak kesal lalu berjalan ke pintu depan. “Siapa sih? Gak tau gue lagi bahagia apa ya?”

Ceklek...

Dua orang gadis berdiri membelakangi Rolan. Salah satu nya mengenakan baju kaos putih dan jeans hitam. Sebuah topi kupluk bertengger di kepala nya. Sedangkan yang satu lagi mengenakan dres mocha, ia membawa laptop di tangan kiri nya.

“Eh bang Rolan, Adira nya ada gak?” tanya Shinta dengan wajah tersenyum ramah seperti biasa nya.

“Waalaikumsalam.”

Shinta dan gadis di samping nya tersenyum malu. “Assalamualaikum.”

“Telat. Veena di kamar, langsung aja naik ke atas.” balas Rolan berusaha tersenyum tipis lalu melirik teman Shinta.

Shinta mengikuti arah pandang Rolan. “Oh kenalin bang ini sepupu aku yang baru balik dari Malaysia. Dia mau nonton anime sama Adira.”

Gadis tersenyum tersenyum kaku lalu mengulurkan tangan nya. “Julia.”

“Oh hy, gue Romeo.”

Julia sedikit bingung dengan jawaban Rolan. “Eh maksut gue, Rolan.” lanjut  Rolan salah tingkah melihat wajah cantik Julia.

Shinta tertawa cekikikan. “Ya udah kita masuk dulu bang, permisi.”

“Eh iya, silahkan.” Rolan membuka pintu lebar lalu mempersilahkan kedua gadis tersebut masuk.

Setelah Shinta dan Julia masuk, Rolan masih berdiri di depan pintu. “Kok gue gugup gini ya? Apa gue baru aja ketemu sama mate gue? eh gue kan bukan vampir, huh gara-gara baca buku di rumah Althaf kemarin sih.” rutuk Rolan dalam hati. Ia kembali masuk lalu menutup pintu.

Rolan melanjutkan kembali menonton kartun kesukaan nya. Namun satu menit kemudian ia mematikan televisi dan berlari ke arah dapur.

Marry tengah mendengarkan musik dengan  headset yang menyumpal telinga nya.

“Last kill last love yeeiyeei, rapopo popo popo...”

Rolan menyengir lebar, ketika Marry menyanyikan penggalan lagu yang didengarkan nya. Ia mendekati handpone Marry lalu menekan tombol pause.

“Loh kok berenti? Kan baterai nya penuh.” ucap Marry lalu menoleh ke arah handpone nya. “Ih anak ini, jahil banget sama Mama nya.” Marry memukul lengan Rolan yang tertawa cekikikan.

“Ma ada temen Veena tuh, Rolan bikinin minum ya.”

“Siapa? Cowok apa cewek?” tanya Marry antusias.

“Cewek lah. Mana ada cowok mau ngapel sama Veena.” cibir Rolan lalu mengambil dua buah gelas dan sirup.

“Sembarangan. Veena cantik loh, pasti banyak cowok yang mau jadi pacar dia.”

“Bukan gak ada yang mau sama Veena, tapi dia takut sama Mama. Galak sih.” ucap Rolan lalu terkekeh geli.

“Enak aja, kamu kalik yang nggak ngebolehin cowok main kesini.” ujar Marry mencubit pinggang Rolan lalu mematikan kompor.

ALTHAFWhere stories live. Discover now