50

35.3K 608 11
                                    

Dua minggu berlalu

Rs

"Sejak dulu saya hanya menganggap kamu sebagai adik saja" Fahri
"Tapi aku menyayangi dan
mencintaimu bang"
"Mengertilah dipa, saya sudah memiliki istri dan anak" Fahri
"Aku siap jadi yang kedua bang"

Dipa adalah santriwanita di pesantren abinya fahri

"Kamu kurang waras" Fahri
"Silakan keluar" Fahri

Dengan berat hati pun dipa keluar dari ruangan fahri

Rumah

"Bunda sayang dila" Adel mencium anaknya dengan sayang

Adel pun memejamkan mata

Pukul 23.00

Fahri pulang

Rumah

Fahri masuk ke rumah dan masuk ke kamar

'Sudah tidur'

Fahri mencium kening adel

Pagi hari

Fahri bangun pagi-pagi karena hari ini ada operasi .tanpa berpamitan dengan adel, fahri langsung pergi

Rs

Selesai operasi

Rumah

Pukul 07.22

'Tidak biasanya mas fahri pergi tidak berpamitan?'

Adel keluar dari kamar

"Ada apa non?" Leni asisten rumah tangga
"Bibi lihat mas fahri?" Adel
"Tadi tidak sengaja bibi lihat, tuan fahri berangkat pagi-pagi non" Leni asisten rumah tangga
"Oh kalau begitu terimakasih bi" Adel
"Sama-sama non" Leni asisten rumah tangga

Adel pun masuk kembali ke kamar

Kamar

Adel ingin menelepon fahri namun hpnya fahri tertinggal di rumah

Pukul 13.50

"Abang temani dipa ke mall" Dipa
"Kamu minta temani saja teman kamu" Fahri
"Dipa inginnya abang yang menemani dipa" Dipa
"Iya" Fahri

Mall

Dengan terpaksa fahri menemani dipa pergi ke mall

Pukul 22.50

'Ke mana mas fahri?'
'Sedikit pun tidak mengabari'

Adel dengan wajah kesal dan khawatir

Selesai dari mall

Dipa mengajak fahri ke taman dan saat ini fahri masih bersama dipa melupakan adel yang ada di rumah khawatir

Tok tok

Clek

Leni asisten rumah tangga membukakan pintu

Fahri langsung ke kamar

'Kenapa tuan sepertinya berubah?'

"Belum tidur?" Fahri
"Mas pikir aku bisa tidur, sejak mas berangkat tidak berpamitan dan tidak mengabari adel?" Adel dengan menekan semua kata-kata yang di ucapkan
"Maaf, mas sejak tadi ada operasi" Fahri
"Oh iya?" Adel
"Mas tidak bohong del" Fahri
"Seterah mas saja, mau pulang ataupun tidak" Adel
"Kamu apa-apaan sih?" Fahri dengan wajah tanpa bersalah
"Mas yang apa-apaan" Adel
"Mas tidak ingin bertengkar dengan kamu" Fahri
"Mas yang mulai" Adel
"Mas minta maaf" Fahri
"Adel ingin tidur" Adel
"Mas belum makan del" Fahri
"Mas minta siapkan saja pada bi leni" Adel
"Del" Fahri
"Sudahlah mas, siapa tahu saja nanti adel tidak bersama mas jadi biaskan saja" Adel
"Del mas minta maaf" Fahri
"Sudah mas lupakan saja, adel tidak marah pada mas" Adel

Fahri ke kamar mandi, adel berbaring di tempat tidur dan adel tanpa memperdulikan fahri berbicara

Selesai mandi fahri berbaring di tempat tidur di samping adel

Pagi hari

"Sayang bangun" Fahri
"Kalau ingin berangkat, silakan berangkat" Adel dengan cuek
"Del" Fahri
"Lagi pulakan tidak perlu berpamitan" Adel

Fahri yang kesal keluar dari kamar

Rs

"Kamu ngapain pagi-pagi ke sini?" Fahri
"Menemui abang" Dipa tersenyum
"Dipa saya rela berbohong kemarin agar saya tidak kehilangan istri saya dan kamu sesuka hati datang?" Fahri
"Aku sudah bilang ke pada abang, aku menyayangi abang dan mencintai abang" Dipa
"Tidak baik menyayangi dan mencintai seseorang yang sudah memiliki istri dan anak" Fahri
"Aku tidak perduli bang" Dipa

My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang