53

19K 388 1
                                    

Fahri dengan cepat-cepat keluar dari rumah sakit

"Ada apa dok?" Suster
"Saya ada keperluan, saya permisi assalamualaikum sus" Fahri
"Walaikumsalam dok" Suster

Luar rumah

Fahri masuk ke mobil

'Semoga semua baik-baik saja yaallah'

Kamar

Adel yang berbaring

'Apa aku siap saat mas fahri meminta berpisah?'
'Insya allah aku siap'

Adel memejamkan mata

Pagi hari

Jakarta

Fahri dengan perasaan bimbang dan khawatir

'Bismillah'

Tok tok

Clek

Pintu terbuka

"Assalamualaikum" Fahri
"Walaikumsalam, masuk nak fahri" Abas kakeknya adel
"Iya kek" Fahri mencium tangan

Fahri masuk ke rumah

Ruang tamu

"Sudah sampai nak?" Imam ayahnya adel dan rantih bundanya adel
"Assalamualaikum, iya yah bun" Fahri mencium tangan
"Walaikumsalam, duduk" Imam ayahnya adel dan rantih bundanya adel
"Iya yah" Fahri

Fahri duduk di sofa

"Silakan ke kamar, adel dan anak kamu ada di kamar" Imam ayahnya adel
"Iya yah" Fahri

Fahri pergi ke kamar

Clek

Fahri masuk ke kamar

"Assalamualaikum" Fahri
"Walaikumsalam" Adel
"Kenapa hp kamu tidak aktif?" Fahri
"Saya matikan hpnya" Adel
"Mas bisa jelaskan semua, kenapa kabur?" Fahri wajah khawatir
"Anda pikir saya bodoh begitu?, setelah melihat anda selingkuh saya diam?" Adel
"Mas tidak selingkuh del" Fahri
"Anda tidak perlu berbohong, jika anda datang ke sini ingin mengajak berpisah saya ikhlas berpisah dengan anda" Adel
"Adel jaga bicara kamu, saya ke sini karena saya khawatir dengan kamu dan anak kita" Fahri dengan nada dingin
"Perempuan itu adalah santriwati abi saat di pesantren dan mas sudah menganggap dia seperti adik mas sendiri" Fahri
"Maaf mas berbohong ke pada kamu, saat mas berangkat pagi-pagi" Fahri
"Semua sudah terjadi dan semua terserah anda ingin apa" Adel
"Dengarkan mas dulu, saat itu dipa mengajak mas pergi ke mall terakhir kalinya namun dipa berbohong ke pada mas" Fahri
"Mas hanya menyayangi dan mencintai kalian berdua" Fahri
"Mas bohong" Adel
"Mas jujur, dipa memang ingin di jadikan istri kedua namun mas tidak ingin menikah dengan dipa" Fahri
"Memiliki kamu saja mas sudah bersyukur kenapa harus menikah lagi?" Fahri
"Hening"
"Maafkan mas sayang" Fahri memeluk adel
"Mas salah" Fahri dengan wajah sedih dan meneteskan air mata
"Hening"
"Kamu dan anak kita segalanya bagi mas" Fahri
"Benar mas tidak berkata bohongkan?" Adel
"Tidak sayang" Fahri
"Hm" Adel
"Jangan pergi lagi, mas tidak ingin berjauhan dengan kamu dan anak kita" Fahri
"Insya allah" Adel membalas pelukan fahri
"Jangan ucapkan kata-kata tadi lagi, mas tidak suka" Fahri
"Hm" Adel
"Maafkan mas sayang" Fahri memeluk adel
"Iya adel maafin mas" Adel
"Terimakasih sayang" Fahri mencium kening adel
"Sama-sama mas" Adel
"Nanti sore pulang ya ke rumah kita?" Fahri
"Hm" Adel
"Ko cuma hm?" Fahri
"Lalu harus apa?" Adel
"Seperti biasanya dong" Fahri
"Iya mas" Adel
"Nah gitu dong sayang" Fahri mencium pipi adel
"Kebiasan deh" Adel
"Tidak apa-apa istri mas ini" Fahri tersenyum
"Iya deh mas" Adel pun tersenyum
"Dila nyenyak tidurnya" Fahri
"Iya mas" Adel

Adel dan fahri memejamkan mata

Pukul 14.30

Adel keluar dari kamar

"Cie udah baikan?" Rantih bundanya adel
"Bunda ih" Adel
"Lain kali dengarkan dulu penjelasan, jangan main kabur" Imam ayahnya adel
"Iya yah" Adel
"Kakek dan nenek di mana yah bun?" Adel
"Sedang keluar" Imam ayahnya adel
"Oh, adel dan mas fahri nanti sore akan pulang yah bun" Adel
"Bagus dong" Imam ayahnya adel dan rantih bundanya adel
"Iya yah bun" Adel

Adel masuk ke kamar

"Mas sudah bangun?" Adel
"Sudah" Fahri
"Mas sudah makan?" Adel
"Belum" Fahri
"Kalau begitu adel siapkan dulu" Adel
"Iya, mas ikut" Fahri
"Hm" Adel

Adel dan fahri keluar dari kamar

Meja makan

Adel menyiapkan makanan untuk fahri

Selesai makan

"Sudah baikan kalian?" Abas kakeknya adel dan irna neneknya adel
"Iya kek" Adel
"Oh iya kek, adel dan mas fahri akan pulang nanti sore" Adel
"Iya silakan" Abas kakeknya adel dan irna neneknya adel

Adel dan fahri masuk ke kamar

Adel menggendong dila

"Sudah di beri makan dilanya sayang?" Fahri
"Belum mas, dilanya baru bangun" Adel
"Oh begitu" Fahri
"Iya mas" Adel

Adel dan fahri keluar dari kamar

Ruang tamu

"Cucunya nenek" Rantih bundanya adel mencubit pipi dila
"Cantik" Imam ayahnya adel mencium pipi dila

Sore

"Kami langsung pulang" Adel dan fahri
"Iya hati-hati" Semua
"Assalamualaikum" Adel dan fahri mencium tangan
"Walaikumsalam" Semua menjawab

Dua hari

Adel dan fahri saat ini sudah di rumah milikinya sendiri

Ruang tamu

"Mas merasa bersalah sekali ke pada kamu" Fahri
"Adel sudah memaafkan mas, lagi pula jadikan masalah yang kemarin pelajaran untuk kita berdua mas" Adel tersenyum
"Iya sayang" Fahri pun tersenyum

My HusbandWhere stories live. Discover now