Pernikahan

17.7K 1.6K 147
                                    

Disclaimer : Naruto bukan milik saya

Don't like don't read

Warning : Bahasa tidak baku, EYD tidak sempurna, karakter OOC

.

.

Pernikahan

.

Pernikahan Hinata tinggal satu minggu lagi.

Hinata tidak tahu bagaimana reaksi teman-temannya ketika mendengar kabar ini. Setelah tanggal pernikahannya ditetapkan, Hinata lebih memilih mengurung diri di kediaman Hyuuga. Mungkin Shino dan Kiba akan menentang keputusan ini, Hinata yakin dua orang yang sudah ia anggap saudara itu akan membantu Hinata dalam mengajukan penolakan pernikahan ini seandainya saja Hinata mau meminta bantuan mereka. Akan tetapi Hinata tidak ingin merepotkan mereka. Untuk apa repot-repot menentang? Ayahnya, para tetua, hingga Hokage menyetujui pernikahan ini, memangnya Hinata masih diberi kesempatan untuk mundur?

Siap atau belum siap ia harus menjalani pernikahan ini.

Meskipun ia mengurung diri di kediaman Hyuuga dan menolak bertemu siapapun yang mencarinya, Hinata masih tidak sanggup menolak kedatangan Sakura. Rasa bersalah dan penyesalan yang menggerogoti hati Hinata membuatnya tidak tega jika harus menolak Sakura yang ingin berbicara dengannya.

Oleh karena itu saat ini mereka duduk di bangku taman yang berada di kediaman Hyuuga. Kedua gadis ini terlihat canggung menghadapi satu sama lain.

"Aku sudah mendengar kabar pernikahanmu dengan Sasuke-kun..." Kata Sakura dengan suara yang serak dan parau. Kedua matanya terlihat sembab.

"Sakura-san..." Hinata ingin mengatakan banyak hal pada Sakura, namun ia tidak tahu darimana harus memulainya.

"Apakah kau benar-benar ingin menjalani pernikahan ini, Hinata? Masih ada waktu satu minggu lagi, kau masih bisa mengajukan penolakan. A-aku a-akan membantumu untuk protes, aku yakin Hokage-sama pasti akan mempertimbangkan keputusan ini lagi jika kau benar-benar menolaknya."

"Semuanya sudah diatur, Sakura-san. Aku tidak bisa menolaknya." Kata Hinata perlahan.

"Lalu bagaimana dengan perasaanmu, Hinata? Apakah kau sanggup menikah dengan orang yang tidak kau cintai?" Kini Sakura berbisik perlahan. "Bagaimana dengan Naruto? Apa kau juga akan melepaskannya begitu saja?"

Hinata tersenyum sedih. "Naruto-kun tidak mencintaiku, Sakura-san. Tidak ada kata melepaskan dalam situasi kami, itu karena Naruto-kun tidak pernah menjadi milikku." Hinata memang mencintai Naruto, namun ia tahu pemuda pujaannya itu tidak akan mampu berpaling ke arahnya meski ia telah melakukan segala cara.

Mungkin takdir memang tidak mengijinkan mereka untuk bersama.

Kini Sakura terlihat putus asa. "Apakah kau akan menyerah begitu saja, Hinata? Tidakkah kau ingin mengungkapkan perasaanmu pada Naruto?"

"Aku sudah memutuskan untuk mengubur perasaanku rapat-rapat, itu adalah hal yang terbaik." Hinata tidak ingin Naruto merasa terbebani seandainya Hinata mengungkapkan perasaannya pada pemuda berambut kuning itu saat ini. Bagaimana jika Naruto tidak mencintainya? Hinata tidak ingin membuat hubungan mereka menjadi canggung dan rumit.

"Aa... begitu ya." Bisik Sakura dengan nada sedih. "Ternyata kau sudah mantap dengan keputusanmu ini."

Hinata menundukkan wajahnya, melihat sepasang mata Sakura yang berkaca-kaca ia turut menjadi pilu. "Kumohon maafkan aku, Sakura-san. Maaf untuk... semuanya..." Maaf karena aku merebut orang yang kau cintai, maaf karena aku tidak ingin menolak pernikahan ini, maaf karena aku telah menyakiti perasaanmu, maaf karena aku membuatmu bersedih... dan masih banyak maaf yang lainnya...

Red String of FateWhere stories live. Discover now