Sebelas

1K 39 1
                                    

15 September 2014

Rena

Pagi ini gue kembali lagi bersekolah. Niatnya sih besok aja gue sekolahnya, tapi karena teman-teman gue yang nyuruh, gue pun berangkat ke sekolah.

Saat diperjalanan ke sekolah, kak Reno dan gue hanya diam. Gue sibuk dengan pikiran gue dan begitupun kak Reno.

Sesampainya disekolah, kak Reno turun duluan dan membukakan pintu untukku

"Ih kak Reno, aku kan bukan anak kecil lagi kak"kataku sambil cemberut dan kak Reno terkekeh kemudian mengacak rambutku

"Sstt, diam aja. Kan gak ada yang tau kalau kita saudaraan. Kita pura-pura aja pacaran dan lihat reaksi Bian gimana"

Setelah ku pikir-pikir perkataan kak Reno ada baiknya juga. "Iya deh kak, yuk. Aku mau ke kelas"

"Yaudah, kakak antar sampai depan kelas" diperjalanan kak Reno menggandeng tanganku. Dan membuat semua mata tertuju pada kita. Mereka semua bertanya-tanya apakah gue sama kak Reno pacaran atau gak. Ada juga yang setuju kalau gue dan kak Reno pacaran karena cocok banget, dan ada juga yang iri pada kita.

"Sudah sampai. Istirahat nanti kamu jangan kemana-kemana, biar kakak yang ke kelas kamu. Kamu baik-baik belajarnya, bertanya sama teman atau guru kalau kamu tidak mengerti. Dan usahakan kerjar ketinggalan kamu. Kakak yakin kamu pintar dan bisa mengejar ketinggalannya. Kalau ada apa-apa segera hubungi kakak. Oke"kata kak Reno dan guepun mengangguk tanda mengiyakan dan kemudian kak Reno mencium keningku lalu pergi.

Saat gue masuk kelas, semua mata melihatku.

"Gila, lo makan apa Ren sampai kak Reno nyium kening lo. Aaaaa, gue juga mau kali Ren"kata Manda

"Tadi gue makan roti aja sama selai kok. Gak makan yang macem-macem"kataku

"Lo pacaran sama kak Reno? Kapan? Kok bisa? Kok kita gak tau?"tanya Nanda dengan cepat.

"Aduh Nanda, pelan-pelan bertanyanya. Gue gak tau mau jawab apa"

"Yaelah Ren, lo beneran pacaran sama kak Reno?"tanya Nanda dan gue mengangguk.

"Kapan Ren?"

"Baru aja kemarin, maaf yah gue gak kasih tau kalian. Soalnya gue baru mau hari ini ngasih taunya. Eh malah kalian duluan yang tau"

"Kak Reno tadi so sweet banget tau gak. Udah gandeng tangan lo, nyium kening lo lagi. Gue jugaaa mau"teriak Rizka dan langsung dijitak oleh chaca

"Rizka, bisa diem gak? Capek gue dengarnya"kata chaca sambil membaca komiknya

"Yaudah sih, nanti aja kita ceritanya. Gurunya udah datang"katakh dan mereka semua kembali ketempat duduknya masing-masing.

------------------

Akhirnya pelajaran membosankan selesai juga. Bel istirahatpun berbunyi.

"Ren, lo mau ke kantin gak?"tanya Rizka

"Eh, iya. Tapi gue tungguin kak Reno dulu"

"Renaa, ada yang cariin lo."teriak salah satu teman kelasku. Kemudian kak Reno datang sehingga membuat semua teman-temanku terpana.

"Ayo Ren, kamu mau kekantin kan?"tanya kak Reno dan guepun mengangguk tanda iya, kemudian kak Reno genggam tangan gue dan mengajak gue kekantin.

"Ayo, katanya kalian mau kekantin? Ke kantin aja bareng gue dan kak Reno"kataku mengajak dan teman-temanku langsung mengikut

---------------

"Ren, kamu mau pesan apa?"tanya kak Reno yang berada disampingku.

"Hhmmm, samaain aja sama pesanan kak Reno"kataku tersenyum.

Saat kak Reno pergi memesan makanan. Teman-temanku pada melihatku seakan bertanya, "seriusan lo pacaran sama kak Reno?"

"Kalian kenapa?"tanyaku sok tidak tau apa-apa

"Rena, pasti lo tau kan. Maksud kita apa"kata Nanda dan disertai anggukan teman-temanku

"Iyaaa, gue seriuss" "oh iya, gue mau bertanya, Boleh gak?" Lanjutku

"Iyalah Ren, masa kita gak ngizinin lo bertanya sih"kata Nanda

"Kalau seandainya kalian suka sama seseorang, terus orang itu gak tau. Tapi yah cuman kitanya aja yang suka sama dia sepihak. Dan kalian tau kalau dia itu udah punya pacar. Menurut kalian, apakah kalian akan berhenti memerjuangkan dia atau kalian akan tetap memerjuangkan?"tanyaku panjang lebar

"Kalau menurut gue sih, sebaiknya lo berhenti aja. Berhenti ngarepin yang tidak pasti. Berhenti berharap yang hanya sia-sia"kata Rizka

"Kalau gue juga berpendapat sama dengan Rizka, bukan hanya dia aja cowok didunia ini. Masih ada yang lain kok. Kayak kak Reno"kata Sintia dan gue hanya senyum kecut. Ya kali kak Reno mau gue pacarin, dia aja saudara kembar gue

"Bener tuh, lo gak bisa hanya stuck sama satu orang saja. Belum tentu dia mau balas perasaan lo. Gimana kalau dia cuman anggap lo angin lalu aja? Itu lebih nyesek tau gak daripada cuman di anggap sahabat doang"kata Manda

"Gue juga setuju. Apa bagusnya sih berharap sama dia yang gak jelas gitu"kata Nanda

"Gue juga setuju sih, tapi itu menurut diri lo aja. Kalau kata hati lo bilangnya tetap bertahan ya lo harus bertahan. Tapi kalau lo udah terlalu lelah. Sebaiknya lo berhenti. Jangan paksain hati lo bertahan kalau itu membuat lo tambah sakit. Kan ada saatnya lo harus melepaskan apa yang sudah tidak bisa dipertahankan. Apapun pilihan lo nanti kita bakalan tetap dukung lo kok. Iya gak teman-teman?"tanya Chaca dan semua teman-teman gue mengangguk. Mereka semua langsung meluk gue. Gue bersyukur banget punya teman-teman seperti mereka.

-----------------

Tidak jauh dari tempat Rena duduk dan teman-temannya. Ada seseorang yang mendengarkan semua percakapannya. Andai Rena tau yang sebenarnya terjadi itu apa. Pasti Rena akan mengerti..

------------------------

Maaf kalau kependekan :( gak tau kelanjutannya harus gimana.

Vote comment ditunggu :*

Tunggu part selanjutnyaaa

Don't Leave Me Alone [PENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang