| Part 12 |

1.3K 55 1
                                    

Author mau minta maaf banget, mungkin Dear diary baru bisa end pertengahan april. Tapi doain aja ya guys.

~°~

"Kak Tata, Bangun kak."

Nana sudah kesekian kalinya mengucapkan kata itu, Namun nihil. Tata, kakaknya tak kunjung sadar.

Entah sejak kapan kakaknya ada diacara launching cerpen nya. Dan mengapa kakaknya bisa tergeletak lemas diacara itu.

"Kak, aku seneng deh bisa ngeliat kakak secara langsung. Kenapa kakak ga ngabarin sih kalo mau ke jakarta, kan kalo gitu aku bisa batalin acara itu dan jemput kakak dibandara." Ucap Nana sambil menggenggam erat tangan sang kakak.

Tepat saat nana menggenggam tangan tata, pintu ruang rawat terbuka menampilkan bryan dengan raut wajah yang sulit diartikan.

"Na." Panggil Bryan dengan nada dingin.

Nana sedikit bingung dengan nada bicara bryan kepadanya. Namun ia abaikan. "Iya kenapa?"

"Kamu mau makan apa?"

"Engga yan, kamu aja." Tolak Nana secara halus.

Namun tiba-tiba bryan mengerang frustasi. "Kamu mau makan apa nana, jangan bikin aku capek gini." Ucap Bryan dengan nada yang lebih tinggi dari biasanya.

Nana terbelakak, mengapa pacarnya tiba-tiba berubah seperti ini, apa salahnya.

Kemudian Nana mencoba menghampiri bryan untuk menenangkannya. "Kamu kenapa sayang, kamu mau pulang. Keknya kamu capek banget." Ucap Nana sembari mengelus punggung sang pacar dengan lembut.

Bryan seketika luluh. "Na, maafin aku na. Aku bingunh banget, maafin aku ya."

"Bingung? Kenapa?" Tanya Nana sembari memiringkan kepala dan menampilkan raut wajah serius.

Bryan terdiam, ia tak mungkin bicara kepada nana bahwa ia mulai bingung memilih antara nana dan tata.

Karena nana sudah menjadi pacarnya, dan itu pasti sangat menyakitkan bila nana tau.

"Engga sayang, yaudah aku ke kantin rumah sakit dulu ya. Kamu harus makan, aku beliin ayam ya." Jawab Bryan seraya mengalihkan pertanyaan yang Nana lontarkan.

"Iya, makasih ya." Ucap Nana tersenyum sambil mengangguk.

"Maafin aku na, aku emang brengsek." Batin Bryan sambil memandang senyum nana.

~°~

"Assalamualaikum."

Pintu terbuka menampilkan sang nenek dan kakek.

Memang nenek dan kakeknya sudah mengetahui perihal tata tiba-tiba pingsan diacara launching cerpen nana.

"Walaikumsalam, Nenek kakek." Ucap Nana.

"Maafin nenek sama kakek yah na, gak bisa datang ke acara launching buku cerpen kamu. Selamat ya sayang." Ucap Marni, sang nenek sembari memeluk nana.

"Gimana keadaan kakak kamu na?" Tanya kakek.

"Alhamdulillah kakak baik-baik aja. Cuma dari tadi kakak belum sadar." Jelas Nana.

"Oh syukur alhamdulillah ya nek, semoga tata cepat sadar." Ucap kakek.

Mereka bertiga kemudian pergi meninggalkan ruang rawat tata menuju musholla untuk mendoakan tata.

Dear Diary (TAMAT)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin