"terima kasih"

114 17 0
                                    

... Setelah gue masuk, gue melihat banyak sekali orang yang memakai stelan jas berwarna hitam. Gue juga melihat wanita-wanita dengan baju yang sangat seksi.

"kita mau ngapain sih?!" bisik gue sambil mencubit kecil pinggang Taehyung.

"udah ikut gue aja!"

Taehyung langsung menarik tangan gue dengan sangat kencang.

"sakit!" ucap gue. Taehyung hanya memutar kepalanya kearah gue dan melanjutkan perjalanannya menuju tempat duduk yang sudah terdapat tulisan 'Tuan Taehyung'

Taehyung mendorong tubuh gue kesofa, dan Taehyung langsung duduk disamping gue. 

"jangan lupa buat senyum" Taehyung berbisik kearah gue. Gue mengangguk mengiyakan. Tak lama kemudian ada pelayang yang datang dan memberi 1 botol wine lalu menuangkannya kegelas yang sudah disediakan.

Taehyung mengambil gelas wine'nya, dan melihat kearah gue. Sontak gue mengambil gelas wine milik gue dan kita cheers. Taehyung meminum wine'nya tetapi gue hanya melihat ke arah Taehyung yang sedang meminum wine. Karena gue masih dibawah umur, jadi gue tidak meminum setetespun wine yang sudah dituangkan untuk gue.


Sudah hamper 30 menit kita berada didalam bar yang penuh dengan asap rokok.


"kita kapan pulang?" Tanya gue sambil memegang paha Taehyung dan menggoyang-goyangkannya. Taehyung langsung menghadap ke gue dan tak lama kemudian


CUP


'eh?'

Mata gue langsung memebulat dan mendorong badan Taehyung

"BRENGSEK!!" teriak gue, gue langsung berlari keluar dari bar. Taehyung mencium gue. Gue buru-buru menelepon Kak Minki.


*Ditelp*



"Hal—"


"JANGAN PERNAH LO KENALIN TEMEN-TEMEN BRENGSEK LO KE GUE LAGI!!"



*tut tut*


Setelah berteriak seperti itu ke Kak Minki, gw menangis. 'Sial! Sial! Laki-laki brengsek!!'. Sekarang sudah pukul 23.42, dan gue sudah berjalan selama 45 menitan. Gue hanya mengingat-ingat jalan yang tadi gue dan Taehyung lewatin.

Terus menerus Kak Minki menelepon gue, tetapi gue tidak mengangkatnya. Gue memutuskan untuk mematikan hp gue, karena capek mendengar hp yang selalu berbunyi.

Dan tak lama kemudian gw menemukan Convenience Store 24 Hours. Gw memutuskan untuk pergi kesana untuk menghangatkan badan karena suhu diluar sudah semakin dingin. Gue lelah dan mata gue yang sudah mulai membengkak karena menangis disepanjang jalan.

"selamat da—Kak Ong??"

'hmm?' Gue langsung melihat kearah suara yang gue kenali itu berasal. Dan benar saja itu Daniel.

Daniel berlari dari meja kasir untuk menghampiri gue dan memegang pundak gw.

"Kak Ong kenapa?!" Tanya Daniel khawatir. Gue masih melihat kearah Daniel. "Kak Ong?! Siapa yang buat Kak Ong kaya gini?! Sia—"

MY WAY - ongnielWhere stories live. Discover now