Ada luka yang kusembunyikan
Ada rasa yang kupertahankan
~~ Alnera Zaskia ~~Terhitung tujuh hari sudah hilangnya Cakra dihadapan Nera, entah kemana perginya pria itu seolah tak tersentuh oleh siapapun termasuk Nera, satu-satunya harapan yang tersisa adalah kemurahan hati RS tempat dimana Cakra bertugaslah Nera bisa memperoleh informasi mengenai keberadannya.
Hari semakin larut, langit semakin pekat menutup hadirnya bintang dan bulan, dalam hening rasa itu menyelimuti hati Nera, sesak antara kesal dan rindu sulit bagaimana menggambarkannya. Duduk di teras rumah memandang sunyi jalanan memutar adegan demi adegan antara dirinya dan Cakra sebulan ini.
Manisnya Cakra tanpa pernah mengeluh direpotkan Nera, membeli makanan yang Nera pesan, datang tergesa-gesa mendengar perintah dirinya karna mendadak laptopnya error menampilkan blue-screen, mengetikkan laporan-laporan yang bisa dibantunya, antar jemput disaat motornya rusak, banyak sekali kebaikan yang berujung sia-sia.
Tiga kali sudah Nera men-dial nomor Cakra, tapi tetap nomornya tidak aktif. Benarkah Cakra menjauh darinya? Seberapa dalam rasa kecewa itu hingga harus menghilang seperti ini?
Nera
Kamu dimana??
Cakra!!
Cakra Keano!!
Aku minta maaf
Kembalilah
Aku salah, aku keliru, aku rindu. Jiwaku butuh, ragaku butuh
Butuh hadirnya kamu
Jangan seperti ini, kembalil. INI PERINTAH
Deretan pesan singkat Nera kirimkan, tapi rasanya sia-sia bahkan permintaan maafnya saja belum dibaca sampai sekarang. Tapi biarkan saja, biarkan saja Nera tetap mengirim pesan meluapkan segala isi hatinya.
Rasa itu kenapa baru Nera sadari? Awalanya dia tak berniat sama sekali dekat dengan Cakra, tapi mengingat perjodohan itu Nera mengiyakan tawarannya, sampai akhirnya Nera sadar dari awal niatnya salah, dia mempermainkan Cakra untuk menghindar dari perjodohan konyol juga membantunya keluar dari bayang-bayang Agam.
Dan hari itu seperti sebuah boom yang meledak, Nera mematahkan semuanya, hati Cakra dan juga hatinya tanpa sadar. Dan seperti pepatah, penyesalan datang di akhir setelah dia berhasil memutuskan Cakra memberi rasa kecewa dan kini sadar bahwa sedikit banyaknya kehadiran Cakra sudah berpengaruh dihidupnya.
Nera salah, dia labil, tergesa-gesa, menganggap jiwanya masih utuh untuk Agam, padahal tidak seperti itu lagi. Awalanya hanya tidak ingin menyakiti kebaikan Cakra meyakinkan sepenuhnya bahwa dia dan seluruh hatinya masih bersama Agam, tapi nyatanya tidak. Cakra berhasil. Berhasil menyembuhkan luka itu dengan caranya.
“Aku rindu kamu.” Lirih Nera
***
Esoknya 10 panggilan tidak terjawab, 7 missed call from Gita, 3 missed call from Papa. Semilir pikiran buruk mengenai Papanya dan Perjodohan. Memilih mengabaikan panggilan dari Gita dan segera menelpon nomor satunya lagi.“Hallo Assalamualaikum. Maaf pa, Nera ngantuk banget gak sadar papa Nelpon.”
“Waalaikumussalam. Ngantuk atau sengaja kamu?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Independent of Love (Selesai)
General FictionSelesai Alnera Zaskia 27 tahun, berjalan 5 tahun hidupnya dihabiskan bersama kenangan sang mantan, karir cemerlang tidak selalu jalan berdampingan dengan kisah cinta yang gemilang. Antara pertemuan, jarak, dan perpisahan memberi satu kisah baru. Bag...