Kembali Pada Neraka

10 5 0
                                    

Mentari terus bersinar,aku bersyukur pada tuhan yang masih membiarkan ku hidup di dunia ini,episode episode lama ku mungkin terlalu kelam untuk di ceritakan,kisah kisah lama ku mungkin terlalu bosan untuk di dengar,namun aku tetap ingin mencoba,mencoba banyak nya kesempatan dan keluar dari suasana neraka dunia,
saat ini salah satu pintu kebahagian ku mulai terbuka,kembali dengan datang nya sesosok pria,
yaa dia Alfa,entah kenapa Alfa bisa membuatku untuk kembali semangat menjalani hidup,membuatku ingin terus bernapas di sini,Mungkin memang Alfa yang tuhan berikan untuk ku,atas semua doa doa ku yang terdahulu,aku harap Alfa bisa mengajak ku keluar dari dunia ini,dan terus menjalankan kebahagian hidup saat ini.

Aku terbangun dari tidurku,ruangan di sini masih terlalu gelap mungkin karena matahari yang masih enggan untuk terbit atau pun bulan yang masih berani menampakan diri,namun saat ini aku merasakan hal berbeda,tubuhku hangat,sangat hangat,bahkan aku tak pernah merasakan kehangatan dan kenyamanan ini selama hidupku,
aku yang masih setengah sadar mencoba keras membuka mata,namun kini kusadar,mata ku melotot kaget ku rasakan seseorang memelukku di belakang,
aku terperanjat keluar dari tempat tidurku dan memperhatikan dengan seksama dan ternyata tentu saja itu si Alfa,perasaan campur aduk mulai bergelut dalam diriku,
bahagia,marah,ketakutan bahkan rasa jijik bercampur dalam diriku,dan seketika aku pun menarik sebuah bantal dan memukul mukul kanya pada Alfa,
”Heyyy kenapa kamu memeluk ku ahhhhgggg ..”Aku teriak kesal dan terus memukul Alfa dengan bantal,
Dia pun terbangun dengan santai nya tanpa memperdulikan aku yang terus memukulinya,
”Apa sih Ara aku baru juga bangun,Kamu kenapa,”Ucap nya sembari terus mengucek kedua matanya dan sesekali menguap,
”Heh bodoh kenapa kemarin kamu memeluku,cari kesempatan huh?”ucapku kesal padanya,
”di bawah dingin Ara aku tidak suka tidur di bawah,aku ingin di atas bersama mu,hangat sekali..”jawab nya dan tersenyum,
”kamu gak bisa seenak nya naik dong,kalau kamu kedinginan kan bisa panggil aku,kenapa harus memeluku,”aku kesal dan kupukul dia kembali dengan bantal,
”Araaaa ini masih pagi dan kamu sudah berteriak padaku,Ahhhhh”ucap nya sembari cemberut terlihat kesal,
”Iyaaa atuh aku minta maaf pagi pagi udah teriak tapi awas ya kalau kamu naik ke tempat tidur ku dan mengagetkan ku,”ucap ku ketus meminta maaf,
   Namun seketika Alfa menarik bantalku dan membuat Aku terdorong padanya,
Wajah kami saling bertatap saat itu,sangat dekat,
tidak tau apa yang harus aku lakukan,tubuhku membeku mata ku melotot kaget melihat nya tersenyum manis padaku,”Selamat Pagi Ara.”katanya singkat di tambah dengan senyuman khas nya,

Tubuhku menggigil entah tanda apa yang aku rasakan saat ini,aku tidak bisa bergerak,mata kami terus memandang,jantung terus berdetak kencang,
Namun aku berhasil sadar dari situasi tersebut,
aku mundur dan menjauhkan wajah ku dari wajah nya,kini aku bersandar pada  tembok putih di kamarku,
bernapas dengan teratur dan menjernihkan pikiran ku
”ekhem ekhem,kalau begitu aku mau siap siap dulu,”Aku gelagapan dan berlekas pergi dari kamar tidur ku,
” Kemana?Alfa ingin ikut.”tanya nya dengan polos seperti layaknya seorang anak kecil,
”Enggak Alfa kamu gak  bisa ikut,aku akan pergi kesekolah itu tempat ku mencari Ilmu kamu tidak boleh ikut denganku,”kataku menjawab pertanyaanya,
”Aahhhh kenapa enggak boleh,kenapa enggak beli ilmu di warung aja,Alfa gak mau sendirian Ara...”katanya sembari cemberut dan merengek,
”Weiiii  Ilmu gak bisa di beli,kamu harus mencari nya sendiri dan salah satu nya pergi kesekolah,udah aku mau mandi dulu,”aku pun bergegas bersiap ke sekolah,

Alfa pun hanya bisa cemberut dan menjatuh kan tubuhnya ke kasur.

Terhitung setengah jam aku bersiap,dan jam dinding ku telah menunjukan pukul 06.00 tepat,aku tergesa gesa memasak nasi goreng untuk ku dan Alfa,dan aku pun menghampiri Alfa untuk sarapan bersama,

Kulihat dia tengah asik menonton sebuah film kartun di layar Televisi ku,dia tersenyum dan sesekali tertawa,aku pun merasa bahagia melihatnya,
“nihh Ayo makan dulu,”ku simpan piring didepan sebuah meja tepat di depan Televisi ku,
”yee makan..”ucap nya bersemangat,

My Star My BoyfrendWhere stories live. Discover now