AlterEgo-Chapter20

6.8K 389 4
                                    

Hari ini, hari kedua Aileen terbaring lemah di brankar dengan mata tenang yang terpejam. Dan sudah terhitung puluhan kali Dycal bulak balik ke rumah sakit ini, pada jam istirahat sekolahpun ia sempat minta izin untuk menjenguk Aileen. Dasar Dycal, padahal Nita bisa untuk menghubungi Dycal jika Aileen sudah bangun, dan Dycal hanya mengatakan "Tante, Saya hanya ingin ketika Aileen membuka matanya, hal pertama yang ia lihat adalah wajah saya".

Ainan sebagai kembaran Aileen pun merasa santai saja, bukannya tidak peduli hanya saja lebih baik menantikan telpon dari mamanya untuk memberi tahu kabar baik dari pada bulak balik kerumah sakit yang jaraknya lumayan jauh dari sekolah

Dokter sudah berkali kali mengecek keadaan Aileen, dan sudah mengatakan bahwa tak ada perubahan pada kondisi Aileen

Saat seperti ini sepulang sekolahpun Dycal langsung menuju kerumah sakit, dengan pakaian sekolahnya yang tak karuan, rambut yang nampak acak acakan, serta wajahnya yang kusam seperti kena debu diperjalanan

"Astaga, Dycal kamu ngga pulang dulu" tanya Nita, Dycal hanya menyengir lebar

"Dycal bawa baju ganti, tan"

"Yasudah kamu ganti baju dulu, tante yakin kalo Aileen bangun liat penampilan kamu kaya gini, dia bakalan tidur lagi"

Dycal mengangguk dan terkekeh, kemudian pergi ke toilet untuk mengganti baju

"Gimana keadaannya tan?" tanya Dycal ketika selesai mengganti baju

"Belum ada perubahan"

"Hm .. Cal kamu jagain Aileen dulu ya, tante mau pergi bentar"

"Siap tante" Kemudian Nita melenggang pergi

Dycal menatap wajah Aileen, menusuk nusuk pelan pipinya

"Len"

"Pipi lo kaya cimol" Dycal tertawa garing

"Gue tidur sini ya" Dycal melipat kedua tangannya dan menenggelamkan kepala diantara dua tangannya. Kemudian terpejam

***

Setengah jam kemudian Dycal terbangun dari tidurnya, sayup sayup matanya menyorot sebuah buket bunga yang berada dinakas

Cklek

Dycal mendengar suara pintu tertutup, Dycal melihat kearah kaca yang berada dipintu itu

"Gabriella?" gumam Dycal pelan

Apa ia tak salah lihat? Gabriella? ahh rasanya tidak mungkin. Dengan cepat Dycal meraih buket bunga dinakas

Get well soon

Ada secarik kertas disela buketnya. Masa bodo dengan buket, Dycal menatap Aileen yang masih terpejam. kemudian menyilangkan tangan dan melanjutkan tidurnya

Prankk ..

Dycal terjingkrak kaget, mendengar suara seperti .. pecahan kaca mungkin

"Ah maaf tante ngagetin kamu" ujar Nita sambil mengambil pecahan gelas kaca

"Tante jangan disentuh!"

mendengar itu, Nita langsung menjauh dari pecahan gelas

"Biar Dycal aja" Dycal membersihkan pecahan kaca tanpa tergores sedikitpun. Kemudian membuang pecahan kaca di tempat sampah luar ruangan

ketika Dycal memasuki ruangan lagi, ia melihat Nita sedang menangis sesenggukan disofa. Dycal mendekati Nita

"tante kenapa?" bingung ingin melakukan apa, akhirnya pertanyaan itulah yang muncul

Nita menggeleng kemudian menyeka air matanya, bangkit dari duduknya kemudian mendekati brankar Aileen

Ting ..

Sebuah pesan muncul diponsel milik Dycal

Bunda:

Cal, pesawat bunda berangkat jam 7 malam

Astagaa .. bagaimana Dycal melupakan keberangkatan bundanya ke brazil, kemudian Dycal pamit pada Nita untuk pulang

***

Waktu menunjukan pukul 23:40 malam, sayup sayup Aileen mendengar seperti suara .. orang menangis?. Matanya belum terbuka sempurna, kesabarannya belum pulih. tubuhnya terasa sakit semua. Ohh astaga ada apa? siapa yang menangis? ingin rasanya menoleh tapi leher terasa sangat sakit

"M.. ma"

terdengar tangisan itu terhenti

"Aileen" suara Nita menggema ditelinga Aileen? rasa sakit yang sebelumnya terasa kini seperti terhempas menyatu dengan angin

"Aileen, kamu dengar mama nak?" Aileen mengangguk lemah

Nita menekan tombol darurat tak lama kemudian datang seorang dokter dan dua orang suster dibelakangnya. Dokter itu langsung memeriksa keadaan Aileen, dan tersenyum lega

"Keadaanya membaik" jelas dokter itu, setelah berbincang kecil. Dokter itu pergi meninggalkan kamar ruangan Aileen

"Ada yang sakit nak?" tanya Nita dengan raut wajah khawatir. Aileen menggeleng

"Mama kenapa nangis?"

Nita tersenyum dan menggeleng

"Mama nggak nangis"

"ta.. tapi tadi Ay denger mama nangis"

Nita menghela nafas kemudian tersenyum

"Mama ngga apa apa"

Aileen jelas tau, ada luka yang terpendam diraut wajah mamanya. Hanya saja Aileen ingin menanyakannya nanti, diwaktu yang tepat

"Kamu istirahat dulu ya" Aileen mengangguk, kemudian memejamkan matanya. Walau terasa susah untuk memejamkan matanya lagi

***

Aileen merasa seperti ada yang mengelus elus pipinya. Tidur nyenyaknya terasa terganggu, karena itu tidak bisa dibilang elusan tapi cubitan

Aileen meringis kemudian mengusap pipinya, dan membuka matanya. Menyebalkan

"Uh.. akhirnya bangun juga"

Kalian tau siapa? yups Dycal.

Aileen hanya menatapnya sinis

"Lah, gue nungguin lo bangun dari kemaren stay disini. Dan giliran lo bangun, lo nyuekin gue"

Aileen berdecak sebal

"siapa yang nyuruh?"

"ya.. ngga ada"

~

Vote plis..
tinggalkan jejak

Alter EgoWhere stories live. Discover now