Hai ....

95.1K 1.8K 15
                                    

Mobil Ferina menuju kantor pengadilan agama untuk mengurus berkas perceraian seorang narapidana. Salah satu tugasnya adalah mengurus berkas narapidana yang akan keluar dari tahanan. Pekerjaan seorang Ferina Amaryllis memang sedikit aneh dibanding yang lain. Dengan iseng dan modal nekat dia mendaftar di instansi pemerintahan bidang hukum atas dasar ingin membahagiakan ibunya yang ingin melihat anak perempuan satu-satunya bekerja di instansi pemerintah. Mau tak mau Ferina mendaftar dan beruntungnya dia diterima dari sekian ratus ribu pelamar.

📩  Saya akan ada diruang sidang C ya Fer. Jadwal kamu jam 10.

Dia melihat di layar handphonenya, ada sedikit rasa lega karena dia berpikir bahwa dia telat menemui pak Rahardja yang bertugas sebagai hakim pengadilan yang perkaranya sedang dia tangani. Setidaknya dia bisa sarapan terlebih dahulu pagi ini. Dia memasuki halaman kantor Pengadilan Agama dan setelah memarkirkan mobilnya dia langsung menuju kantin.

Dia melihat banyak sekali wartawan infotainment yang datang pagi ini. Pasti ada artis cerai lagi nih. Ih amit-amit naudzubillah. Batin Ferina sambil makan dan mengecheck beberapa berkas yang akan diberikan. Tiba-tiba di depannya ada seorang laki-laki yang duduk tanpa permisi, Ferina melihat sekilas orang tersebut. Kok kaya kenal yaa?? Ferina mencuri-curi pandang ke laki-laki yang mengenakan kacamata hitam dan asik bermain smartphonenya.

"Kenapa mbak??", tanya laki-laki itu sambil membuka sedikit kaca matanya untuk melihat kearah Ferina yang sedang pura-pura melihat berkas pekerjaannya, "Mbak, hellooowww", sapanya lagi.

"Eh, kenapa ya mas??",
"Udah gak usah liat-liat gitu bisa kali. Mau minta foto?? Yuk! Mumpung belom ada banyak wartawan", kata dia sombong sambil memasukkan kacamata di saku blazernya.

"Dih! Siapa yang liat-liat situ?? Emang anda artis gitu??", kata Ferina bingung yang pikirannya masih mengingat-ingat itu orang siapa.

"Anda gak kenal saya??", tanya laki-laki tersebut sambil menunjuk ke dirinya sendiri. Ferina menggeleng, "Entar juga kenal", kata dia lalu beranjak berdiri meninggalkan Ferina yang masih kebingungan itu artis apa bukan.

Dia membuka handphonenya dan mengirim foto laki-laki tersebut yang diambil secara diam-diam ke Nindi. Sahabatnya yang tau segala seluk beluk dunia artis.
📩 Ya ampun Fer! Itu Abraham Emery. Alias Abe. Doi kan digugat cere sama istrinya. Lo gak tau???

Abraham Emery atau biasa dipanggil Abe, seorang artis multitalenta yang mempunyai segudang prestasi dan sering muncul di televisi terutama program olah raga karena dia senang sepak bola dan lari. Dia sudah membintangi lebih dari sepuluh judul film dan brand ambassador beberapa merk motor dan iklan lainnya.

Walaupun umurnya 38 tahun, hampir mencapai angka 40an tapi dia tetap awet muda. Abe sangat memperhatikan penampilannya walaupun sering berkutat dengan alam. Kulitnya yang sedikit kecoklatan dan rambutnya yang lumayan berantakan dinilai semakin menambah kemachoan dirinya. Setiap kali mamanya mengomel tentang tampilannya, tapi anak pertama dari tiga bersaudara yang semuanya laki-laki ini selalu memeluk dan berkata manja jika dia lebih terlihat macho. Abe memang dekat sekali dengan mamanya. Lebih dari segalanya.

Balasan whatsapp Nindi seketika membuat Ferina mencari tau siapakah sosok yang dikatakan artis itu di google. Dan sekejap, munculah semua berita tentang dia. Ferina menepuk jidad. Omg ini orang toh hahahaha...

Laki-laki tersebut memperhatikan tingkah Ferina yang tersenyum melihat handphonennya dari kejauhan.

Setengah jam kemudian Ferina duduk didepan ruang pengadilan sambil menunggu giliran masuk. "Cerai juga??", sapa seseorang kemudian dengan santai duduk di sampingnya.

"Eh", Ferina menoleh dan ternyata artis tersebut, dibelakangnya ada dua orang. Kemungkinan pengacara dan asisten pribadinya. "Amit-amit jangan sampe", kata dia sambil membenarkan posisi duduknya.

"Gue juga dulu gitu sih bilang amit-amit tapi ya di ceraiin juga sama istri hahahaha.. Wanita kadang gitu, laki udah baik eh kurang baik juga", dia tertawa sinis.

Ferina hanya diam tak memperdulikannya. Bener juga sih. Laki emang serba salah kalo sama perempuan. Tapi ya jangan cere juga kali. Naudzubillah. Batinnya sedari tadi yang terus berdoa agar tak pernah sedikitpun terlintas "cerai" dalam kamus pernikahannya. Sekali seumur hidup ya Tuhan semoga langgeng gue entar pas nikah. Jari tangannya tak bisa diam mengetuk-ketuk map berkas di pangkuannya.

"Grogi amat ketemu gue? Udah tau gue belom? Lo tinggal dimana sih gak tau gue??", belum sempat Ferina menjawab, dia bertanya lagi "Apa gue udah gak terkenal lagi ya? Ah gak mungkin. Kan gue digugat cerai alesannya kan gue sibuk. Kok lo gak kenal sih??", lalu dia mendekatkan wajahnya ke Ferina yang berusaha menjauh, risih.

"Apaan sih lo?? Orang gue gak kenal lo. Biasanya artis atau selebritis yang gue kenal yaa emang dia terkenal. Lah lo???", dia menjauhkan muka Abe dengan tangannya secara refleks, "Udah sana urusin aja cerainya." Ferina sebal tapi wajahnya merah malu.

Tiba-tiba banyak wartawan yang mendatangi mereka berdua sambil membawa kamera dan mikrofon diarahkan ke Ferina dan Abe.
"Mbak bagaimana proses perceraian mas Abe dan Mba Dewi??"

Ferina shock. Wajahnya kaget. Dia hanya diam, tak bisa menjawab. Tiba-tiba mulutnya seperti terkunci.

"Mbak mas, maaf dia bukan pengacara saya", kata Abe sambil berdiri dan menjauh diikuti dua orang tadi dan para wartawan infotainment. Ferina memandang dari jauh kemudian bernafas lega.

***
Abraham atau biasa dipanggil Abe terbangun oleh alarm yang dipasang di handphonenya. Biasanya dia terbangun karena alarm alami suara istrinya yang sebentar lagi akan menjadi mantan. Dia membuka mata dan terasa sepi dan hampa. Biasanya terdengar suara Dewi Maharani istrinya yang sibuk menyiapkan bekal sekolah Malik Emery, anak laki-laki mereka yang beranjak remaja.

Empat bulan lalu setelah Abe pulang dari Thailand karena sebuah pekerjaan dilihatnya rumah sepi. Dibukanya lemari yang kosong dibagian Dewi. Beranjaklah ke kamar Malik. Sama, kosong.

Aaaaaaarrrrrgghhhh !!!! Bangsaaaaat!!!!

Teriaknya yang membuat Dian, menejernya lari buru-buru ke atas dan melihat Abe duduk di kasur Malik dan telapak tangannya sedikit berdarah. Saking marahnya dia meninju tembok kamar Malik. Saat Dian hendak menghampiri Abe, dia melihat sebuah surat di lantai, diambilnya dan dia sekarang tau kenapa Abe marah. Bukan hanya marah tapi kecewa.

15 tahun Abe membina rumah tangga dengan rukun tanpa ada masalah apapun. Dia merasa rumah tangganya adem ayem. Jarang terjadi perselisihan antara mereka berdua. Apalagi Malik bukan anak kecil lagi tapi remaja yang sudah cukup umur mengetahui tentang masalah apapun di dunia ini.

"Salah gue apa Yan??", tanya Abe pelan, "Gue gak pernah sekalipun selingkuh atau apalah ke dia."

Dian terdiam. Dia bingung apa yang harus dikatakan. Jangankan menikah, dia masih jomblo sejak ditinggal pacarnya menikah tiga tahun lalu. Dian menghampiri Abe dan mengelus punggungnya, "Sabar Be. Pelan-pelan lo dateng ke Dewi dan nanya salah lo apa. Kalo emang dia gak bisa jelasin ya mungkin Dewi udah ngerasa bahwa lo bukan suami yang baik."

Abe memandang Dian, matanya seakan tak percaya apa yang dikatakan menejernya itu.

Kini dia harus tinggal sendiri di rumah yang dia tempati sebelum menikah. Ada rasa rindu kepada Malik di hatinya. Malik harta satu-satunya yang dia merasa sangat kehilangan.

Dia beranjak dari tempat tidurnya untuk mandi dan bersiap datang ke persidangan yang ke empat dan putusan terakhir. Dia menyalakan shower dan membasahi seluruh badan atletisnya. Hatinya remuk. Sepi.

***
Diperjalanan pulang, Ferina sibuk mencari berita di youtube soal perceraian Abe dan istrinya. Kata pak Rahardja hari ini putusan dikabulkannya cerai dan sebenernya Abe masih belum mengerti apa salah dia sampai dia digugat cerai oleh Dewi.
Tapi tengil gitu mukanya. Apa dia selingkuh ya? Eh tapi beritanya adem ayem aja ini rumah tangganya.

Dilain tempat, Abe masih mengingat bagaimana wajah polos Ferina waktu tiba-tiba banyak wartawan yang menghampirinya. Dan dia tersenyum. Dian menepuk pundaknya dari belakang, "Ngelamun mulu lo"

"Jadwal gue kemana lagi??"
"Free. Kemana lagi emang sekarang??"
"Mau ke rumah nyokap. Kangen"
"Kangen apa galau?? Hahahahaha", kata Dian ngeledek yang hanya dibalas senyum sama Abe.

Dian paham betul bagaimana artis yang di menejemennya ini galau soal perceraiannya. Dan selalu pelarian kegalauan adalah ke Ibunya.

***

My Selebriti Husband (ON GOING)Where stories live. Discover now