Catatan Buku Kecil

133 2 0
                                    

Asra, seorang gadis siswi SMA berambut sebahu lebih sedikit, dengan badannya yang mungil dan perilakunya yang lincah. Ia juga sangat mudah bergaul dan periang. Senyumnya yang lucu memberikan suasana kebahagiaan saat disekitarnya. Inilah yang membuat Ben, seorang siswa tampan berambut sedikit berantakan, tinggi, agak pemalu dan pandai bermain basket ini diam-diam menyukai Asra. Mereka bagai pasangan yang ada di manga ketika bersama. Tapi mereka belum pernah jadian. Membuat para cewek di sekolah iri dengan kebersamaan mereka. Termasuk Diah, siswi berambut panjang yang periang dan memiliki badan yang cukup tinggi ini juga sangat mengagumi Ben. Tapi kekagumannya lebih dari itu. Diah benar-benar menyukai Ben. Tanpa tahu bahwa sebenarnya Ben sudah memiliki seseorang yang disukainya. Diah selalu mengagung-agungkan Ben di depan Celi. Seorang siswi pendiam dengan jaket biru gelap yang selalu di kenakannya, berambut poni dan rambut belakang yang sedikit bergelombang terurai panjang.  Celi hanya menanggapinya sahabat terdekatnya ini dengan semestinya. Apapun candaan dari Diah, Celi selalu berusaha tersenyum dan menyenangkannya. Namun meski Celi sahabat terdekatnya, ia tak pernah benar-benar tahu bahwa Diah menyukai Ben. Celi pun menganggapnya itu hanyalah kekaguman Diah belaka.

Suatu hari dibangku taman sekolah, Asra curhat ke Diah. Bahwa dia menyukai Ben. Diah hanya tersedak saat melahap satu bulat bakso.

"Di gigit makanya!" Asra tertawa. "Nih!" menyodorkan botol air mineral.

Diah meminum air yang diberikan. "Jadi gimana?" Tanya Diah tiba-tiba.

"Hah? apaan sih? hahaha... gimana apanya say!?" Asra tertawa heran.

"Ya itu Ben, dia suka juga sama kamu?" Pertanyaan Diah yang terus terang, ingin segera mengkonfirmasi tentang Ben. Jika mereka sudah saling menyatakan perasaan, bagaimana dirinya yang juga sedang suka diam-diam ke Ben?

"Mana tau!" Jawab Asra.

"Lah itu!"

"Apa sih!? Kamu kenapa sih? haha... Kan aku baru bilang aku suka sama Ben."

"Oh iya... hehe" Diah salah tingkah. Syukurlah pikirnya. Berarti belum tentu Ben juga suka dia kan? 

"Hey! Senyum-senyum sendiri!" Asra mengaburkan lamunan Diah yang senyum-senyum.

"Yaudah ah! aku masuk kelas dulu" Diah tiba-tiba mau beranjak dari kursi. 

Asra tiba-tiba menahan Diah. "Heh! tunggu dulu! Kan belum selesai... Iiih kamu!" Mukanya cemberut.

"Eh? oh iya... iya ada apa sayaang?" Diah kembali duduk.

"Aku mau minta bantuan kamu" Asra memohon dengan bibirnya yang masih cemberut.

"Eh?" Diah masih tak paham.

"Kamu kan juga sering sama Ben..."

Diah mengangguk dan mulai menerka-nerka apa yang akan di katan Asra. Comblangin mereka? gak! jangan! mohon! Masa harus menjodohkan laki-laki yang di sukain ke perempuan lain?

Asra mendekatkan mulutnya ke telinga Diah dan membisikan sesuatu.

Celi datang berlari ke arah mereka dengan senyumnya yang tiba-tiba memudar. Melihat Asra yang segera menjauhkan kepalanya dari Diah. Celi diam dan tidak mengerti kenapa. Kenapa Asra tiba-tiba beraksi seperti itu? dan kenapa mereka sangat dekat? Apa mereka akan berciuman? Diah seorang lesbian? Asra juga? 

"Eh Cel" Sapa Asra mengaburkan lamunan Celi. Kemudian dia merogoh sakunya dan memberikan sebuah buku kecil ke Celi. "Thanks ya udah minjemin catetan rumus matematika kamu"

"Oh iya hehe. pantesan! kirain ilang. Sampe lupa, hehe" balas Celi nyengir sembari menerima buku catatan kecilnya. 

"Panik banget kayanya buku gituan doang" Diah meledek.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 02, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

ABCD = CintaWhere stories live. Discover now